Besok paginya, Daniel menyiapkan beberapa baju miliknya dan dimasukkan ke dalam koper.
Setelah sudah siap, Daniel mengantarkan Puti kembali ke rumahnya dan juga untuk berpamitan dengan Mama Jeje. Setelah itu, Daniel pergi menuju ke bandara.
"Kamu hati-hati ya Dan. Mama berdoa buat kamu." Ucap Mama Jeje.
"Makasih ya, ma."
"Kakak pasti bisa! Semangat!" Ucap Puti memberi dukungan.
"Kamu juga. Jaga diri kamu selama aku di luar kota." Daniel mencubit pipi Puti dengan perlahan.
Puti tersenyum. "Pasti kak."
* * *
Pagi-pagi sekali, Puti sudah berada di sekolahnya karena mendapatkan sesi pertama. Berhubung Puti dan Woojin tidak mendapatkan sesi yang bersamaan, Puti memutuskan untuk kembali mengendarai motor pribadinya. Untuk ojol, Puti tidak memilihnya karena takut akan terlambat nantinya.
Detik-detik ujian akan segera dimulai, Puti merasakan detak jantungnya semakin lama semakin kencang. Tapi, Puti berusaha menenangkan perasaannya dengan "Ah, bahasa Indonesia doang kok. Gampang."
Ya walaupun ujung-ujungnya bahasa Indonesia selalu remidi atau tidak tuntas.
Terkepretnya, soal nomor satu sudah membuat Puti menghayal kemana-mana. Bagaimana tidak, di soal nomor satu terdapat nama Daniel yang membuat Puti teringat kepada sang pujaan hatinya.
"Dari kemarin Kak Daniel belum ada ngasih kabar."
"Benar, rindu itu berat."
Puti menggelengkan kepalanya. "mikir apa sih? Fokus fokus fokus!"
* * *
Line!
Buluq: Woy!!! Buluq: Gimana UN-nya tadi? Bisa gak? Buluq: ah, lu mah cupu orangnya! Pasti banyak ngeklik indah.
Puti: lo kali yang cupu! Puti: bilang aja, lo yang banyak ngeklik indah.
Buluq: MEMANG WKWKWKW. Buluq: lu tau gak?
Puti: gak.
Buluq: gue belum ngasih tempe, bego! Buluq: gue ketemu sama jodoh gue!!
Puti: idih najis.
Buluq: serius! Buluq: nih fotonya. Buluq:
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Buluq: CANTIK YAAA......
Puti: enggak mungkin! Itu Nancy kan? Lo kasih pelet apa ke orangnya?
Buluq: gingsul gue kan mujarab. Gue tunjukin, eh dia klepek-klepek sama gue. Memang ya, resiko orang ganteng gini amat.
Puti: wkwkkw. Puti: geli.
Buluq: hahahanjing. Buluq: lo lagi gak sama Daniel?
Puti: gak. Dia lagi di luar kota.
Buluq: pantes lu balas chat gue cepet amat. Buluq: kesepian ternyata wkwkwkw.
Puti: tai.
Buluq: alah, lu sombong amat. Tau deh yang lagi 3 hari ulang tahun.
Puti: gue ga ada bahas itu padahal wkwkwk.
Buluq: eh udah dulu ya, Nancy telpon nih.
Puti: oke oke. (Read)
Puti menghela napasnya dengan kasar. Benar kata Woojin, lagi tiga hari adalah hari yang sangat spesial bagi Puti. Tapi, apa di hari spesial itu Daniel akan menghubunginya?
"Enggak spesial juga enggak kenapa-napa. Udah biasa kok." Monolog Puti.
Perlu diingat, di balik setiap wanita mengatakan "enggak kenapa-napa", pasti ada apa-apanya. Memang dasar wanita selalu pandai dalam menyembunyikan perasaannya.
"Mikirin apa sih gue? Mending gue fokus belajar matematika!"
Puti membuka bukunya dan mempelajari rumus matematika.
"Eh, belajar gak ya? Toh belajar gak belajar selalu enggak bakalan ngerti. Ujung-ujungnya, soal matematikanya enggak bakalan sesuai dengan kisi-kisi yang dikasih..."
"...gak kebayang deh kalau nanti matematika ada listening-nya."
Puti akhirnya menutup buku-bukunya dan memilih untuk tidur dan bermimpi indah. Melihat angka dan rumus matematika saja sudah membuat Puti pusing tujuh keliling.
Syukurnya, Puti mempunyai mental yang kuat dan tangguh, sehingga Puti tidak akan syok melihat dan membaca soal matematika keesokan harinya.
Karena sudah terbiasa kalau soal matematika yang bakalan ngerjain kita balik.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
#Team gakuku dengan soal matematika :(
maunya sih double up, tapi, liat sikon deh hehehe.