Malam harinya, Puti sedang asik menonton TV di ruang tamu. Tiba tiba, Daniel datang menghampiri dirinya.
“Put, gue ke minimarket depan dulu ya. Lo mau nitip sesuatu gak?” tanya Daniel.
“nitip permen aja deh kak.”
“permen apa? Rasa apa?”
“apa aja deh kak. Yang penting permen.”
Daniel hanya menganggukkan kepalanya saja, lalu ia segera pergi ke minimarket depan. Puti pun melanjutkan kegiatannya, yaitu menonton TV.
Sekitar 10 menit setelah Daniel pergi, kini Puti harus merasa terganggu lagi karena pintu rumahnya berbunyi.
Tok tok tok..
Mendengar suara ketukan dari pintu rumahnya, Puti pun dengan segera membukakan pintu untuk melihat tamu yang datang.
Ceklek..
“cari siapa?” tanya Puti.
“Danielnya ada dek?”
“kak Daniel baru aja keluar. Kalian siapanya Kak Daniel ya?”
“kenalin, nama gue Minhyun. Sebelah gue orang gak penting. Jadi gausah di kenalin.” ucap Minhyun yang disambut pukulan kecil dari Hanbin.
“gue Hanbin dek. Kita itu temennya Daniel. Jadi kita boleh masuk gak?” ucap Hanbin.
“o-oh iya masuk kak silahkan.” ucap Puti mempersilahkan Minhyun dan Hanbin masuk kerumahnya.
Hanbin dan Minhyun pun segera duduk di sofa tanpa disuruh. Puti sih udah biasa ngadepin orang orang macam mereka berdua. Toh sahabatnya Woojin juga begitu.
“mau minum apa kak?” tanya Puti.
“air putih aja dek.” ucap Hanbin.
“iya gue juga sama dek.” ucap Minhyun.
“emang cuma adanya air putih sih. Yaudah tunggu bentar ya kak.” ucap Puti lalu pergi ke dapur untuk mengambilkan mereka air putih.
“kalau gitu ya gausah tanya kali. Untung cewek.” ucap Hanbin.
“untung bohay nan cantik. Jadi termaafkan.” ucap Minhyun.
“lo juga ngerasa dia bohay Hyun? Gue kira cuma gue doang.”
“yaiyalah. Lo liat kan tadi badannya? Buju buset, bisa khilaf gue kalau diem lama disini Bin.”
“Pantes Daniel betah. Wong adeknya bohay nan cantik gitu. Gue jadi Daniel sih udah gue sikat tu adeknya.”
“bukannya waktu itu Daniel bilang dia masih 17 tahun? Gila, anak jaman sekarang pada bahenol ya. Pantes banyak pedofil.”
“ya lo termasuk Pedofilnya Hyun.”
“bangsat lo Bin!”
“sst diem diem. Adeknya dateng.” bisik Hanbin.
Puti menghampiri kembali Minhyun dan Hanbin, lalu memberikan minuman kepada mereka.
“makasih ya dek. Aduh jadi ngerepotin.” ucap Minhyun.
“ah enggak kok kak. Lagian cuma air putih doang.”
“Dek, kok mau sih jadi adeknya Daniel? Kalau kakak jadi kamu sih, kakak udah embat Daniel jadi pacarnya kakak.” ucap Hanbin sambil cengengesan.
“menurutmu, Daniel ganteng gak sih dek?” tanya Minhyun.
Puti pun hanya tersipu malu mendengarnya. Lagian, kenapa mereka berdua jadi kepo gitu? Padahal kenal juga enggak. Dan juga, kenapa topik pembahasannya Daniel? Kayak enggak ada topik lainnya aja.
“kak Daniel emang ganteng--”
“CIE CIE CIEEE!” ucap Minhyun dan Hanbin secara tiba tiba. Padahal kan Puti belum selesai bicara.
“yaudah sih dek. Gausah merah gitu pipinya.” goda Hanbin.
Sial, gara gara di cie-ciein oleh mereka berdua, Puti enggak sadar kalau pipinya sudah berubah warna menjadi merah tomat. Ah, Puti jadi salah tingkah jadinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
StepBrother [√]
Fiksi Penggemar•Kang Daniel Fanfiction• "Kakak mau ngapain?!" "udah lo diem aja. Ini bakalan nikmat kok." 17+ , nobaku, harsh words ©Saiamir