45. Sumber Kebahagiaan

56.6K 1.7K 58
                                    

1 bulan kemudian.

Sejak Puti dan Daniel sudah resmi sebagai suami istri, kini Daniel kembali lagi ke rumah Puti. Bedanya, kini Daniel tidur bersama Puti dan dengan bebas bermesraan dengan istrinya di depan Mama Jeje.

Akhir-akhir ini Puti sering merasakan pusing, mual, dan tidak enak badan, membuat Daniel harus bergegas pulang ke rumah karena khawatir dengan istrinya.

"Ma, Puti dimana?" Tanya Daniel khawatir.

"Di kamarnya. Coba kamu bawa dia ke dokter gih. Dia muntah-muntah terus loh masalahnya. Mama jadi khawatir."

"Apa jangan-jangan Puti hamil, ma?"

Seketika pupil Mama Jeje membesar. Bisa jadi apa yang Daniel ucapkan benar. Mama Jeje lupa dengan hal itu.

"Ah.. Iya, bisa jadi tuh! Yaudah, kamu cepetan bawa dia ke dokter gih. Mama jadi gak sabar!" Ucap Mama Jeje antusias.

Daniel mengangguk kecil lalu bergegas menghampiri Puti di kamarnya. Saat ia membuka pintu kamarnya, ia langsung mendapati Puti sedang terbaring lemah di atas kasur. Daniel pun menghampiri Puti dan memegang kening Puti untuk mengecek suhu badan istrinya.

"Apanya yang sakit, sayang?" Tanya Daniel lembut. Puti hanya menggeleng untuk menjawab pertanyaan Daniel.

"Kita ke dokter aja ya?"

"Gamau, mas. Besok palingan udah sembuh." Balas Puti lemah.

"Kamu dari kemarin bilangnya besok sembuh, tapi, kamu gak sembuh-sembuh tuh. Aku khawatir loh sama kamu. Kita ke dokter ya? Yayaya?"

"Hmm yaudah deh."

Akhirnya, Puti mau juga diajak ke dokter. Daniel pun menggendong Puti dan segera membawanya ke rumah sakit.

* * *

"Jadi, istri saya hamil, dok??" Daniel terkejut mendengar hasil dari dokter.

"Iya bapak, selamat ya. Bapak bakalan jadi calon ayah."

"Usia kandungannya sudah memasuki 2 minggu, saya harap, bapak bisa menjaga Ibu Puti lebih baik lagi." Sambung dokter tersebut.

Daniel benar-benar tidak bisa menahan rasa senangnya. Berkali-kali ia mengucapkan terima kasih kepada sang dokter. Daniel tidak sabar untuk segera memberi tahu kabar bahagia ini ke Mama Jeje. Pasti mamanya akan sangat senang mendengarnya.

Setelah selesai, Daniel dan Puti kembali lagi ke rumah dalam perasaan sama-sama senang. Dengan membopong Puti, Daniel datang menghampiri Mama Jeje di ruanh tamu.

"Gimana? Puti sakit apa?" Tanya Mama Jeje penasaran.

"Puti gak sakit kok, ma." Balas Danie.

"terus?"

"Aku hamil, ma." Sahut Puti senang.

"HAH?!! Kamu serius?!! YATUHAN, AKHIRNYA AKU PUNYA CUCU!!" Mama Jeje tidak kalah heboh.

"Mulai sekarang, kamu harus lebih jagain Puti, Dan! Ya Tuhan... Mama senang dengarnya!!" Sambung Mama Jeje.

"Siap, ma! Mama pengen cucu cowok apa cewek?"

"Cewek boleh, cowok boleh. Tapi, mama lebih pengen cucu cewek sih."

"Cowok aja lah, ma."

StepBrother [√]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang