38

344 30 4
                                    

Klikk!
Bunyi daun pintu dibuka. Terdapat sosok Syifa di balik pintu. Rizka menyadari kehadiran Syifa tersebut. "Baru pulang fa?"

"Eh.. iyah bun."

"Dari mana sih?, Ko Bunda gatau kamu pergi? Udah makan belum?" Rizka menyerang Syifa dengan pertanyaan bertubi-tubi.

"Hem tadi aku abis di ajak temen, jalan-jalan bun. Tadi buru-buru mangkannya ga sempet izin sama Bunda. Aku udah makan ko bun. Maaf yah, aku pulangnya kemaleman." Syifa memasang muka bersalah supaya Rizka tidak memarahinya.

"Yaudah kalo gitu kamu istirahat yah. Ada Salma di kamar."

"Salma? Kapan dia nyampenya bun?"

"Bunda juga gatau, tiba-tiba pas Bunda pulang dari market, Udah ada Reza sama Salma."

"Wah! Yaudah aku ke kamar dulu ya bun."

Syifa berjalan meninggalkan Rizka, setelah Rizka mengangguk.

♡♡♡♡♡

"Kita mau kemana dit?"

"Ke mana yah." Adit melambaikan tangannya pada mobil taksi yg ia lihat.

"Kamu tau jalannya dit?"

"Gatau."

"Trus gimana?"

"Ya tinggal jalan aja ko ribet."

"Kalo kita nyasar gimana?"

"Kalo nyasarnya bareng kamu, aku sih fine fine aja."

"Aditt..."

"Apasih?" Adit tertawa melihat raut wajah Mutia yg seketika berubah jadi 'bete'.

"Mau kemana ini?" Tanya Mutia lagi.

"Kenapa sih nanya mulu, kalah aja wartawan! Udah masuk duluan sana, itu bapak supirnya udah nungguin loh dari tadi."

Mutia masuk terlebih dahulu kedalam mobil taksi yg di berhentikan Adit.

"Darling harbour, please." Ucap Adit pada Supir taksi.

Kendaraan beroda empat itu berlaju ditengah keramaian kota Sydney di malam hari. Ini menjadi salah satu pemandangan yg indah bagi Mutia. Jalanan dengan keramaian penduduk sekitar, ada yg sedang bercanda gurau dengan teman jalannya. Mutia tersenyum, mengingat saat dia sedang bercanda dengan seseorang yg disampingnya saat ini.

Tentu banyak hal baru yg Mutia temukan saat ia berada di Negri Kangguru ini. Hal yg tidak biasa ia temukan di Indonesia, menjadi hal yg biasa di Kota Sydney, Australia. Dan di Sydney pula, kisah cinta mereka, Adit dan Mutia kembali di ukir. Melupakan hal buruk yg telah lalu, membuka lembaran baru. Tak ada lagi kecanggungan, karna semua telah berubah.

Selama perjalanan, Adit tidak berbicara apa-apa kepada Mutia. Adit tau, Mutia sedang asik memperhatikan keramaian jalanan. oleh sebab itu, Adit tidak berani mengganggu Mutia. Adit sadar, selama ini ia belum bisa mengajak Mutia untuk berlibur bersama, membuat sebuah kebahagiaan untuk Mutia.

"Bagiku yg terpenting adalah, bagaimana kamu bisa tersenyum bahagia karna aku." Batin Adit, saat memandangi Mutia yg sama sekali tidak memandang kearahnya. Keramaian lampu-lampu pinggir kota ternyata mengalahkan semuanya.

"Masih jauh dit?" Tanya Mutia, karna sudah 25 menit mobil yg mereka tumpangi belum juga berhenti.

Mutia terkejut, sedari tadi ternyata Adit terus memperhatikannya. Membuat pipinya merona seketika.

Story Of LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang