Story Of Love

02

Bukan hanya perempuan yg ingin di mengerti, tetapi lelaki juga ingin di mengerti. Lelaki juga manusia, yg memiliki perasaan.

♡♡♡♡♡

Adit memutuskan untuk pergi ke Cafe dan memesan Wine Red. Karna hanya dengan itu Adit bisa melupakan semuanya untuk sesaat.
(*Wine Red = Anggur Merah)

Chat masuk. Dari Reza

From: Reza bule
Lu dimana dit?

To: Reza bule
Di Cafe wiski, kenapa?
Send.

From: Reza bule
Gila lu, ngapain lu disitu?Balik lu!

To: Reza bule
Nanggung
Send.

From: Reza bule
Balik sekarang! Nyari mati lu, hah?

To: Reza bule
Iya iya bawel lu.
Send.

(*CafeWiski = Cafe yg menjual minuman berakohol)

Dengan terpaksa, Adit memutuskan untuk pulang. Dijalan, entah kenapa Kepala Adit mulai pusing, pandangannya mulai kabur, badan pun gemetar, pikiran Adit kacau oleh Gisel.

Kelakson keras dari mobil lawan arah berbunyi sangat keras. Adit sudah tidak bisa mengendalikan tubuhnya, seluruhnya terasa lemas, ia hanya bisa merasakan sorot lampu mobil yang begitu dekat. Hanya butuh waktu beberapa detik, mobil Adit menabrak mobil dari arah berlawanan.

Dengan kondisi yang sangat parah, Adit dilarikan ke rumah sakit terdekat.

Rizka yang diberi kabar tentang kecelakaan anaknya, dengan segera datang ke Rumah sakit beraama Salma dan Reza. Rizka penuh tangisan dan kecemasan, begitu pula Salma. Namun Reza penuh amarah, adiknya yang satu ini memang paling bahaya jika sudah berurusan dengan alkohol.

"Gimana anak saya dok?" Tanya Rizka dengan nada cemas.

"Anak ibu kritis. Sebaiknya ibu dan keluarga banyak-banyak berdoa. Karna kemungkinan untuk normal kembali sangat sedikit." Ucap dokter.

"Lakukan yg terbaik untuk anak saya dok." Ucap Rizka tersendak tangisannya.

Dokter mengangguk.
"Untuk sekarang, pasien belum boleh di besuk. Biarkan tim medis bekerja dengan penuh."

Rizka tidak menjawab, ia terlalu ralut dalam kesedihan. Salma terus-terusan menenangkannya namun tidak merubah apapun.

"Kamu hubungin Gisel biar dia ga khawatir, Bunda biar sama Mas aja." Ucap Reza padq Salma.

Salma mengangguk mengerti dan langsung mengeluarkan handphone dari saku celananya.

"Hallo, ka Gisel?"

"Iyah sal, ada apa?"

"Hmm ituu ka... Mas Adit-... ke-celakaan. Sekarang keadaanya kritis." Kata Salma terpotong-potong.

"Astagfirullah." Gisel tersentak dan menjatuhkan handphonenya.

      Tanpa basa basi apapun Gisel segera menuju rumah sakit, padahal ia tidak tau dimana Adit dirawat. Tapi beruntung, Salma pengertian. tak lama kemudia chat masuk dari Salma. Di chat tersebut di tuliskan nama rumah sakit Adit dirawat.

         Dijalan, pikiran Gisel tak pernah lepas dari Adit, merasa bersalah merasa menyesal merasa khawatir semua campur aduk di pikirannya. Tapi apa mau di kata semua sudah terjadi, tidak ada yg perlu di sesali karna dengan begitu tidak merubah apapun.

"Hallo" Salma menelpon Naufan.

"Iyah kenapa salma malem-malem gini telpon?"

"Aku mau ngasih tau, kalau mas Adit barusan kecelakaan trus di rawat di RS Medika Insani." Ucap Salma.