39

304 31 3
                                    

"Malem minggu pada kemana?" Tanya Naufan pada Adi, Aldo, Rian, Nanda, Aldi dan juga Eric yg sedang berkumpul di kantin.

"Jalan sama doi lah!" Celetuk Aldi.

"Gaya banget yg punya doi mah!" Balas Rian.

"Hahaha."

"Kenapa emang pan?" Tanya Adi.

"Adit balik, nyampe Bandara sekitar jam 8nan lah."

"8 malem?" Adi kembali bertanya.

"Iyalah, gua aja tadi nanyanya malem minggu kan!"

"Mutia juga pulang berarti?" Celetuk Eric.

"Masih aje lu ric!" Balas Adi dengan nada tinggi.

"Kenapa sih? Orang nanya doang, santai aja kali!"

Adi berdecek.

"Udah lah gausah pada ribut! Intinya pada mau ikut gua ga jemput Adit?" Potong Naufan.

"Ajak yg cewe juga gimana pan? Biar mereka bisa langsung ketemu Mutia." Ucap Aldi.

"Yaudah kalo mereka mau mah ajak aja!"

"Okeoke, nanti kita omongin dulu sama yg cewenya yah. Kalo misalnya mereka gamau ikut, ya kita-kita aja."

"Gausah pada ngajak cewe si! Gak kasian apa sama gua sama Aldo? Kita kan jomblo!" Potong Rian dengan raut wajah ditekuk.

"Lu aja! gua sih engga!" Celetuk Aldo.

"Lah coba lu ama siapa?"

"Ada deh!"

"Najis!"

"Haha."


♡♡♡♡♡

"Sejak saat itu, saat semuanya melihat kita memulai kembali kisah cinta kita di jembatan Darling Harbour. Semuanya berubah, entah hanya aku yg merasakan atau kamu juga merasakan? Reza menjauh saat aku sedang bersamamu, begitupula Syifa. Bukan seperti ini yg aku mau, aku hanya mau mereka mengerti, bahwa saat itu sudah bukan lagi cerita kita dengan mereka. Walaupun mereka sempat mengisi hati kita masing-masing. Harusnya mereka bisa membedakan, yg mana mengikhlaskan dan yg mana menjauh."

Saat ini, Adit dan Mutia sedang berada di balkon hotel mereka. Ditemani gemerlap sang bintang dan sinar benderang sang bulan. Dengan masing-masing memegang secangkir coklat panas. Tangan Mutia yg melingkari pinggang Adit sedari tadi, dengan kepala yg disenderkan di bahu Adit. Menjadi kebiasaan baru ternyaman yg pernah Mutia rasakan. Terlebih sambil menatap orang-orang yg sedang beraktifitas dijalanan pada malam hari, sangat mengasikkan.

"Kamu gamau mereka menjauh?" Tanya Mutia sambil menyeruput perlahan coklat panasnya.

Adit mengangguk. "Aku gamau, hubungan kekeluargaanku sama mereka jadi hancur cuma karna kesalahpahaman mereka."

"Kesalahpahaman yg gimana maksud kamu?"

"Mungkin mereka pikir, aku suruh mereka buat jauhin aku saat aku lagi sama kamu. Padahalkan maksud aku, aku cuma pengen mereka menghargai kamu dan gak usah nyangkut pautin hal yg udah lama terjadi."

Story Of LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang