29

431 38 3
                                    

"Gimana Mutia?" Tanya Naufan kepada teman-teman Mutia yg mengantar Mutia ke UKS.

"Mutia pulang. Dia kekurangan cairan, jadi harus di infus. Kayanya dia kebanyakan bergadang deh." Ucap Nara.

"Gua prihatin ngeliat kondisi Mutia sekarang. Adit udah bener-bener bikin Mutia berantakan! Gua ga tega liat sahabat gua begitu!" Lanjut Nara, nadanya sedikit meninggi.

"Upan! gua yakin, lu pasti tau kan dimana Adit?" Tanya Shenshen tiba-tiba. Membuat semuanya beralih pandangan ke Naufan.

"Hah?" Ucap Naufan reflek.

"A..a...paan sih lu sen! Demen banget nuduh orang yg engga-engga!" Lanjut Naufan.

"Berani ngomong apa lu kalo lu gatau dimana Adit?" Tanya Shenshen dengan percaya dirinya.

"Udahlah sen yg ga penting gausah di omongin." Potong Nara.

Naufan mengalihkan pandangannya, mengatur nafasnya yang tak karuan. Shenshen terdiam, dia masih terus menatap Naufan dengan tatapan menyelidiki.

"Mending kita ngerencanain buat ulang tahunnya Mutia. Ulang tahun Mutia tinggal ngitung hari loh." Ucap Nara.

"Nah setuju tuh gua kalo pesta-pesta gitu." Celetuk Aldo.

"Makan mulu pikiran lu mah do!" Balas Adhlia.

"Gapapalah! Mending mikirin makanan, ada hasilnya. Dari pada mikirin dia, ga ada hasilnya. Yg ada malah bikin sakit hati doan!." Ucap Aldo.

"Curhat pak hajiiiii!" Celetuk Rian.

"Ha ha ha." Semua tertawa.

"Udah ah jadi gimana nih buat ulang tahun Mutia?" Tanya Shenshen memotong tawa mereka semua.

"Gua punya usul nih." Nara menjelaskan apa yg dia pikirkan. Teman-temannya pun mendengarkan dengan baik dan sesekali mengangguk tanda mengerti. Mereka menambahkan sedikit demi sedikit ide dan menjadi sebuah rencana yg sempurna dari semua pikiran yg mereka satukan.

"Tapi lu yakin mau ngajak mas Reza?" Tanya Naufan, memastikan.

"Pan! Kalo kita gabisa bantu Mutia buat ketemu sama Adit, kita bisa bantu Mutia buat lupain Adit." Ucap Shenshen.

Naufan dengan susah payah, meneguk ludahnya.

"Tapi gua kurang setuju kalo misalnya Mutia harus ngelupain Adit." Ucap Adhlia.

"Ya kalau emang itu bisa bikin Mutia bahagia, kenapa engga ad?" Shenshen menjawab perkataan Adhlia.

"Sekarang liat sen. Mutia kehilangan Adit, itu bikin dia tersiksa. Apalagi kalo Mutia harus ngelupain Adit?" Terlihat perbedaan pendapat antara Shenshen dan Adhlia.

"Iyah juga sih. Gua setuju sama Adhlia." Naufan menambahkan.

"Trus apa Adit bakal dateng di ulang tahun Mutia?" Tambah Shenshen.

"Ya gatau kalo itu mah." Ucap Adhlia.

"Oke kita ambil jalan tengahnya. Itu kan hanya sekedar tambahan biar Mutia bahagia di hari ulang tahunnya kan? Kita bisa undang ka Reza buat dateng di hari ulangtahun Mutia, tapi dengan syarat Mutia jangan sampe ngelupain Adit." Setelah berbisu, Nara berhasil memecahkan masalah.

Semua terdiam.

♡♡♡♡♡

       Sudah 3 hari Mutia tidak sekolah. Sebagai sahabat yg baik, Shenshen, Nara dan Adhlia datang untuk menjenguk Mutia. Bukan hanya mereka, Nanda, Adi dan juga Aldi ikut untuk menjenguk Mutia.

"Apa yg harus kalian lakuin disaat orang yg kalian sayangi pergi entah kemana? Kalian ga ngerasain aja bingungkan jawabnya gimana, Apalagi gua yg udah ngerasain." Tanya Mutia dengan sedikit rasa kesal saat mereka sedang membahas soal Adit.

Story Of LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang