[Gambar di mulmed adalah Michael Miller]Sori Typo...
So get ready guys...***********
Sekarang Jillya dan yang lainnya akan memulai petualangan mereka. Tujuan mereka saat ini adalah menyelamatkan keluarga Adinda sebelum menuju rumah sahabat Jillya lainnya dan tujuan utama mereka yaitu bandara udara Internasional Soekarno Hatta.
"Baiklah berapa jumlah mobil yang kita punya untuk menjemput keluarga kalian?" Tanya Michael.
"Gue dan teman teman gue bawa dua mobil. Gue bawa lamborghini dan Roy bawa mersedes" ucap Leo.
"Kita juga bawa dua mobil. Gue bawa Audy dan Silla bawa BMW" ucap eby.
"Gue punya satu. Mobil Ferrari di bagasi" ucap Jillya.
"Dan gue sama temen gue cuma bawa Toyota Alpard dan mobil itu bisa memuat 8 orang sekaligus. Jadi kita punya 6 mobil" ucap Michael.
"Okay. Eby sama Leo, Dinda sama Andres, Silla sama Kevin, Roy sama Ray, dan gue sama ka Ed, dan Michael sama Alex" ucap Jillya.
"Lah kok gue sama dia" ucap Dinda sambil nunjuk Andres.
"Gue juga. Kok sama dia" balas Eby ikut nunjuk Leo.
"Kenapa para cewe di bagi?" Tanya Ed.
"Para cewe sengaja gue bagi supaya kita gak ada yang nyasar nantinya. Karena kita tau rumahnya Dinda itu di mana" ucap Jillya.
"Baiklah. Ayo cepat waktu kita gak banyak lagi" ucap Silla.
**********
Adinda Pov
Duh gimana ya keluarga gue. Mana gak bisa di hubungin lagi. Semoga aja mereka gak kemana mana.
"Nama lo siap?" Duh ni cowo.
"Gue Adinda panggil aja Dinda, em nama lo siapa?. Sori tadi gue gak nyimak ucapan kak Ed" duh duh bukannya gak nyimak tapi lupa.
"Gak papa gue paham kok Nama gue Andres. Emm keluarga lo ada siapa aja?" Kepo amat si ni Andres.
"Ada bapak, ibu dan abang gue. Lo tinggal sama siapa? Kata ka Ed lo sama Michael gak punya keluarga" kepo dikit gak papa ya.
"Iya. Gue Michael sama Kevin dari kecil tinggal di pantih asuhan. Tapi setelah kita SMP kita ketemu sama Ed dan mulai saat itu kita berempat bersahabat. Waktu SMA Ed pindah Ke Brazil dan dia ngajak kita, awalnya kita mau nolak tapi karena dia maksa jadi kita ikut dia ke Brazil dan di Brazil Ed membeli sebuah apartemen buat gue dan yang lainnya tinggal" wow baik juga kakaknya Jillya.
"Wow. Dan kalian kenapa disini?"
"Ya kita ikut Ed"
"O.."
Ting ting... ting ting...
"Tunggu kayaknya Aplikasi Cello gue bunyi" duh ini dari Jillya. Eh mobil dia kan yang mimpin. Duh semoga gak ada masalah.
"Shit guys siapin senjata kalian kayaknya virus itu sudah menyebar" - Jill
"O.. fuck... Dor.. Dor..beberapa zombie ngehadang gue"- Eby.
"Kita harus siap siap kayaknya ini udah di mulai" ucap gue ke Andres.
"Okay"
"Astaga banyak banget"- Silla
"Ha em.." ucap gue terpotong saat Andres berteriak ke gue.
"Pegangan yang erat" dia langsung ngebut menabrak beberapa zombie yang lewat..
Brak.. brak... brak... brak..
Beberapa Zombi terpental dan darah menodai kaca depan mobil. Hingga tiba tiba seorang pria menyebrang secara tiba tiba dan Andres kehilangan kendali dan...
Ci...ttt Brak..
Andres menabrak sebuah toko baju. Gue liat beberapa zombi menghampiri gue dan Andres. Apakah ini akhir kehidupan gue? Gue bahkan belum nolong keluarga gue. Dan seketika semua menjadi gelap.
Author Pov
Mobil yang di tumpangi Dinda dan Andres menabrak Toko baju. Kejadian tersebut dilihat oleh Silla dan Kevin.
"Shit kita harus nolong mereka" ucap Silla.
"Tapi banyak Zombi yang mengerumuni mereka" ucap Kevin.
"Gue gak peduli. Lagi pula sebanyak apapun mayat hidup itu gak sebanding dengan nyawa teman gue" balas Silla.
"Okay. Kita tolong mereka tapi Kita Hubungin yang Lain Dulu Suruh mereka balik" ucap Kevin.
"Guys Dinda kecelakaan cepet kalian balik"-Silla
"Hah okok"- Jill
"Sip"- Eby.
"Okay kita bantu Dinda" Silla dan Kevin mulai menembaki para zombie yang mengerumuni mobil Dinda dan Andres.
Dor.. dor.. dor.. dor..
Suara alunan tembakan beruntun diberikan. Satu demi satu zombi mulai tumbang hingga tak tersisa sedikit pun.
"Lo jaga gue" ucap Silla.
"Ok cepat" ucap Kevin.
"Din.. Dinda" ucap Silla untuk membangunkan Dinda sambil menepuk nepuk pipi Dinda dan juga hal yang sama di lakukan Silla pada Andres. Tak butuh waktu lama Dinda dan Andres Segera Sadar.
"Cepet bangung kita" ujar Silla pada Dinda dan Andes.
Dor.. dor..
"Cepat semakin banyak jumlah zombi yang datang" ucap Kevin sambil mengalihkan pandangan pada Silla dan tidak menyadari kalau ada zombi yang akan menggigitnya.
"Awas" ucap Silla yang melihat ada zombie yang mau menggigit Kevin.
Dor.. dor..
Terdengar bunyi tembakan dari arah lain yang membuat zombie yang hendak menggigit Kevin terkapar dengan kepala yang hancur dan darah yang terpancar pada wajah Kevin membuat dia terdiam kerena terkejut hingga sebuah suara menyadarkannya.
"Jangan sekali kali lengah. Terus waspada dan hati hati" ucap Jill dingin dan menatap Kevin tajam.
"Cepat bawa Dinda dan Andres ke mobil lo sebelum semakin banyak zombi yang datang" lanjut Jill.
Dengan cepat Kevin membantu Silla, Dinda dan Andres menuju mobil sementara Jill dan Ed melindungi mereka dengan menembaki para zombie.
Setelah Silla, Dinda, Andres dan Kevin masuk kedalam mobil Jill dan Ed langsung masuk ke dalam mobil mereka dan memulai kembali perjalanan mereka.
**********
Ada yang belum tau sama aplikasi cello?
Nih penjelasan sedikit mengenai aplikasi cello.Cello adalah aplikasi komunikasi elektronik yang menyerupai walkytalky tapi dalam bentuk aplikasi Handpone.
Kalau belum ngerti untuk penjelasan yang lengkap buka google aja..
Jangan lupa Vote dan Comentnya..
J~F~B
KAMU SEDANG MEMBACA
Life Or Death [Indonesia] | [COMPLETED]
Mystery / ThrillerPlease don't copy my story.... Cerita ini tentang empat orang gadis yang memiliki julukan Four Devil Queen Squad yang harus bertahan hidup karena sebuah wabah yang tak tau asal muasal. Mereka melakukan petualangan untuk keluar dari pulau jawa menuju...