46. End...

2.6K 123 26
                                    


Life or Death hanya itu kata kata yang dapat kami asumsikan untuk apa yang kami alami. Kami hidup tapi mereka mati. Ya mereka sahabat kami yang berjuang mempertaruhkan kehidupan mereka untuk membuat kami hidup. Mereka yang kami anggap keluarga, pahlawan, teman, dan orang terkasih. Tanpa mereka mungkin kami pasti sudah mati. Mati namun masih bergerak, berjalan, meraih, dan makan. Namun kami hanyalah akan menjadi mayat hidup.

Dari semua yang kami lalui, kami banyak merasakan kehilangan, penderitaan, dan derita baik itu hati, fisik maupun rohani.

Betapa kejamnya dunia ini hingga kami harus berjuang layaknya tentara. Kami hanyalah manusia lemah yang dipertemukan karena sebuah peristiwa yang tak terduga yang masih belum kami ketahui asal usulnya. Peristiwa yang tak tau kapan akan berakhir.

"Silla" panggil Febrillya membuyarkan lamunan Resilla.

"Ya?"

"Kita sudah sampai" ucap Adinda.

"Umm.. baiklah"

"Gue kangen orang tua gue" ucap Febrillya.

"Gue juga" ucap Resilla.

"Jangan ngomong dulu. Ayo kita ke tempat orang tua kalian" ucap Eduardo setengah teriak.

"Maaf" ucap Febrillya dan Resilla bersamaan.

************

"Mommy" teriak Resilla menghampiri wanita paruh baya yang tengah berdiri dengan tangan terentang menyambut anaknya yang berhamburan kepelukan mommynya.

"Dad" ucap ucap Febrillya dan Amelia setelah memeluk daddy dan mommy mereka bergantian. Sedangkan para orang tua menangis haru karena akhirnya mereka bisa bertemu dengan anak mereka lagi.

"Leo" teriak seorang wanita peruh baya yang baru tiba diikuti seorang pria paruh baya disebelahnya.

"Mom" ucap Leo yang langsung memeluk Mommy dan daddynya erat. Mereka bahagia akhirnya bisa selamat dan bertemu dengan orang tua mereka membuat Adinda merasa iri.

"Jangan bersedih Din, kan ada abang?" Ucap Dimas yang mengetahui kesedihan adiknya.

"Gue gak sedih bang. Gue cuma keinget bapak sama ibu" ucap Adinda dengan senyuman bahagia untuk menutup rasa sakit hatinya.

"Jangan bersedih. Kan ada kita semua" ucap Resilla langsung memeluk Adinda diikuti oleh Febrillya dan Amelia.

"Gue kangen Jill" ucap Febrillya tiba tiba membuat mereka mendadak menjadi sedih.

"Kalian jangan khawatir Jillya pasti gak apa apa kok" ucap Eduardo berusaha menenangkan suasana.

"Iya dia kan hebat" tambah Michael berusaha menutupi perasaan bersalahnya karena lalai menjaga gadisnya.

"Iya kita harus percaya sama Jillya" tambah Amelia.

"Ya kalian benar" ucap Ferillya membenarkan.

************

Sudah 1 bulan sejak kejadian di Jakarta menimbulkan kepedihan pada keluarga Alex dan Roy. Keluarga mereka sempat tidak terima akan kematian anak mereka namun seiring berjalannya waktu keluarga Roy dan Alex mulai melakukan aktifitas seberti biasa. Walau Eduardo dan yang lainnya harus merahasiakan tentang Ray dan mengatakan kalau Ray juga ikut tewas namun hal itu harus mereka lakukan karena tak mungkin kan kalau mereka bilang Ray bukanlah Ray yang sesungguhnya....

Dan inilah mereka yang hidup diatara orang mati yang berhasil lolos karena perjuangan yang keras dan berkat perjuangan mereka yang hebat..

Life or death.....


************









END

Akhirnya End Juga...
No bonus Chapter...
Tapi terimakasi karena mau menyempat kan diri membaca cerita ku ini♥♥♥♥

Terimakasih♥♡♥♡♥♡










J~F~B
FaithHeather_

Life Or Death [Indonesia] | [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang