So ready guys...
Sori Typo...************
Resilla Pov
Setelah mendapat aba aba dari abang Dimas, Roy segera membuka pintu yang menjadi pembatas antara kami dan para zombie. Entah kenapa perasaan khawatir dan takut kembali melanda gue. Setelah pintu itu terbuka kami mulai menembaki mereka satu persatu. Astaga jumlah mereka sangat banyak dan mereka semakin mendekat. Tiba tiba Kevin berteriak menyuruh gue dan Roy untuk segera lari.
"Cepat. Kita harus segera ke pintu belakang" teriak Kevin. Dengan cepat Gue, Roy dan Kevin langsung berlari menuju pintu belakang. Saat jarak pintu belakang dengan kami tinggal beberapa langkah saja tiba tiba terdengar suara jeritan seseorang sontak gue langsung menoleh kebelakang.
"Aaaarrrgghhh" seketika mata gue terbuka lebar terkejut melihat orang itu mulai dikerubuni mayat hidup. Mayat itu mulai mengoyak tangannya serta perutnya. Dan seketika juga langkah gue terhenti menatap orang itu dengan tubuh mematung mendapat pemandangan yang mengerikan.
"Cepat kalian pergi dari sini biar gue yang nahan zombie.. akkhh.." dengan tubuh yang mulai tak utuh orang itu berusaha berbicara dan belum sempat dia selesai berkata kata tubuhnya sudah terpisah. baik tangan yang terputus, kaki serta kepala yang sudah tak tersambung dengan badannya. Bukan hanya itu zombie itu juga merobek bagian perutnya sehingga beberapa organ jatuh berceceran. Betapa menyeramkannya pemandangan ini. Masih dalam mode mematung karena terkejut gue menangis dalam diam sampai seseorang menarik paksa gue meninggalkan dia yang telah mati menjadi santapan zombie.
"TIDAKK..." teriak gue saat pintu gerbang itu mulai tertutup, menutupi pandangan mengerikan dari siksaan. Mereka menganggap gue sebagai pemimpin karena gue adalah orang yang paling bisa mereka andalkan. tapi apa daya gue hanya manusia biasa, gue gak bisa menjaga orang yang seharusnya gue jaga. Gue gagal menjadi seorang pemimpin, apa gunanya sikap tegas gue.
Gue menangis terduduk meratapi kebodohan gue
"Arrgghhh. Bodoh bodoh" racau gue dalam tangis. Gue tarik rambut gue untuk menyalurkan rasa sakit gue. Semua ini salah gue, coba aja tadi gak gue ajak mereka ke sini mungkin dia gak bakalan mati secepat ini.
"Hei.. hei tenang. Kita harus pergi dari sini" ucap seseorang yang tengah menenangkan dan tengah memeluk gue. Gue gak tau dia siapa karena hati dan pandangan gue sedang kalang kabut.
"Tapi hiks.. ga.. gara hiks.. gara gue hiks... di.. dia mati hiks" ucap gue terbata bata karena masih menangis sesegukkan dalam dekapan orang itu.
"Shuuttt. It's okay ini bukan salah lo kok jadi berhentilah menangis dan kita harus cepat pergi dari sini. Lo gak maukan pengorbanan dia jadi sia sia" ah dia benar dia rela berkorban untuk kaselamatan kita. Gue mengangguk dan mulai berdiri dan meninggalkan tempat itu.
"Gue gak akan biarkan pengorbanan lo sia sia" gumam gue.
**********
Wah ternyata uang teriak itu Resilla.. tapi masih ada misteri nih tentang orang yang tewas itu..
Penasaran ya?..
Silahkan baca chapter selanjutnya kalian bakal tau siapa yang udah mati..Tapi jangan lupa ya buat tinggalkan vote dan comentnya..
J~F~B
KAMU SEDANG MEMBACA
Life Or Death [Indonesia] | [COMPLETED]
Mystery / ThrillerPlease don't copy my story.... Cerita ini tentang empat orang gadis yang memiliki julukan Four Devil Queen Squad yang harus bertahan hidup karena sebuah wabah yang tak tau asal muasal. Mereka melakukan petualangan untuk keluar dari pulau jawa menuju...