45. Life of Death

1.7K 127 0
                                    

Sori Typo...

                          ************

"Akh.. zombie sialan" pekik Alex.

"Alex awas" teriak Adinda.

Dor...

"Lo gak apa apa kan?" Tanya Resilla yang ternyata menolong Alex dari zombie.

"Gue di gigit" ucap Alex sedih.

"Apa?" Ucap Resilla tak percaya.

"Jangan bilang kesiapa siapa plis" mohon Alex.

"Tapi"

"Lo bisa tembak gue kalau nanti gue berubah menjadi salah satu dari mereka" potong Alex.

"Baiklah"

"Terimakasih"

Dengan menahan rasa sakit Alex kembali menembaki para zombie. Sibuk menembaki para zombie mereka tak menyadari kelau Jillya dan Riddik sudah pergi kecuali Eduardo, Michael dan Resilla.

Seakan tidak pernah habis, para zombie itu terus dan terus berdatangan. Mereka mulai kewalahan menghadapi para zombie yang tak ada habisnya. Suara helikopter mulai terdengar diatas mereka. Mengalihkan perhatian mereka dari kegiatan menghabisi para zombie.

Dor.. dor.. dor..

"Tuan cepatlah naik. Kami akan mengalihkan para zombie itu" teriak pria botak pada Eduardo.

Saat helikopter itu mendarat dengan mulus dan beberapa anak buah Eduardo yang menembaki para zombie, Eduardo dan yang lainnya bergegas menaiki helikopter satu persatu. Tapi saat semua sudah naik dan helikopter hampir lepas landas, tiba tiba Alex melompat keluar dari dalam helikopter membuat semua orang bingung.

"Pergilah. Gue gak biasa ikut kalian" ucap Alex membuat semua orang menatapnya penuh tanya.

"Apa maksud lo?" Tanya Eduardo bingung.

"Apa maksud lo gak bisa ikut? Kita udah sejauh ini. Gak mungkin kan kita bakal ninggalin lo" tambah Leo menatap tak percaya pada sahabat satu satunya yang tersisa.

"Maaf tapi gue gak bisa"

"Tuan kita harus bergerak cepat" ucap anak buah Eduardo memberitahu.

"Ayo cepat naik Alex. Kita gak mungkin ninggalin lo" ucap Michael.

"Biarkan dia tinggal" ucap Resilla membuat semua orang menatap Resilla tak percaya.

"Apa maksud lo?" Tanya Adinda.

Sebelum Resilla berbicara Alex langsung menyela dengan membuat semua mata memandang Alex terkejut.

"Gue udah tergigit" duar.. tiga kata itu bagaikan tamparan bagi mereka khususnya Leo yang harus kehilangan satu satunya sahabatnya yang tersisa.

"A.. apa?" Tanya Leo tak percaya.

"Maaf kalian harus segera pergi. Tapi terimakasih karena telah jadi teman gue terutama lo Leo" ucap Alex diiringi dengan senyum tulusnya dan bertepatan dengan itu helikopter pun lepas landas.

Alex Pov

Ah jadi beginilah akhirnya. Terimakasih karena kalian mau berjuang bersama sama dengan gue. Dan well sepertinya gue harus menunggu dikehidupan gue selanjutnya unt

"Ah gue bahkan belum bilang tentang perasaan gue sama lo Jill. Tapi kalau dikehidupan berikutnya kita bertemu semoga kita bertemu dalam keadaan yang lebih baik lagi" gumam gue sambil menengadahkan kepalaku menghadap keatas menatap helikopter yang mulai menjauh.

"Selamat tinggal" ucap gue sebelum pandangan gue mengabur dan gelap.

************
















Wah udah dekat end....
Tinggal 1 Chapter lagi baru End..




J~F~B

Life Or Death [Indonesia] | [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang