8. Dinda Brother

2.5K 235 9
                                    


Get ready guys..
Sori kalau banyak Typonya...

                          ***********

Dengan cepat Dinda langsung melangkahkan kakinya keluar dari kediamanya diikuti oleh ketiga sahabatnya.

Saat hendak menuju mobil yang ditumpanginya tadi bersama dengan sahabatnya Silla tiba tiba 2 zombi menyerangnya.

"Dinda awas" pekik Jill.

Krek.. bugh.. Dor.. Dor..

Dinda terkejut saat seseorang menolongnya dan orang itu adalah orang yang sangat berarti untuknya. Orang yang dia cari dari tadi. Satu satunya keluarga yang masih dia miliki.

"Bang Dimas" dengan tangisan khawatir dan kesedihan yang begitu tersirat Dinda langasung memeluk orang itu.

"Shutt udah gak usa nangis masih ada abang disini" ucap Dimas.

Dor... Dor..

"Kalian bisa melanjutkan acara keluarga kalian didalam mobil. Zombi mulai banyak berdatangan" ucap Jill sambil menembaki zombie yang mulai berdatangan dibantu dengan yang lainnya.

"Okay cepat masuk mobil. Dinda, bang lo naik mobil yang gue bawa biar gue gabung sama Mike dan Alex. Nanti kakak gue yang berkendara" ucap Jill melirik Michael meminta persetujuan. Merasa namanya terbawa Michael langsung menatap Jill yang meminta persetujuan padanya dan langsung menyetujui permintaan Jill.

"Okay semuanya naik sekarang" ucap Ed.

Karena mobil Ferrari milik Jillya telah hancur karena kecelakaan Dinda dan Andres, serta jumlah mereka yang bertambah satu orang membuat beberapa beberapa mobil harus bertambah penumpangnya.

Seperti di mobil Audy milik Eby yang dikendarai Ed sekarang ada Dinda dan abangnya, dimobil BMW milik Silla ketambahan satu orang yaitu Andres dan dimobil Toyota Alpard juga tertambah satu orang yaitu Jill. Sementara di mobil Mersedes masih tetap sama begitu juga Lamborghini milik Leo.

Didalam mobil Audy..

"Hiks.. bang"

"Udah gak usa nangis okay abang tau apa yang terjadi pada bapak dan ibu. Kamu tenang aja masih ada abang kok" ucap Dimas.

"Tapi hiks"

"Udah kamu harus kuat untuk kakak dan semua sahabat mu Ok" ucap Dimas sambil menenangkan adiknya.

Semetara Ed yang duduk dijok pengemudi menatap Dinda iba. Ed teringat dengan adiknya Jill yang menagis seperti Dinda sekarang. Pemikiran tentang adiknya teralihkan saat dia mulai melihat beberapa zombi yang berusaha menjangkau mobilnya.

"Semuanya pegangan yang kuat" ucap Ed memperingati karena dia akan menabrak para zombi itu.

Brak.. brak..

Belum sempat Dinda dan Dimas kembali ingin bersuara Ed kembali menabrak zombi yang beruasaha untuk menabraknya.

Brak.. brak..

Melihat Ed yang kesusahan Dinda langsung membantu Ed dengan menurunkan kaca pintu mobil dan bersiap mengambil senjatanya membuat Dimas langsung menahan tangan Dinda yang ingin menembaki para zombi.

"Kamu" belum selesai Dimas berucap seakan tau apa yang akan dikatakan abangnya Dinda langsung memotong ucapan Dimas.

"Tenang aja bang gue gak apa apa. Dan lo gak perlu khawatir gue bisa jaga diri gue kok bang" ucap Dinda dan tanpa menunggu balasan dari Dimas, Dinda langsung mengeluarkan setengah badannya dari jendela mobil dan langsung menembaki zombi yang menghalangi jalan satu persatu.

Dor.. dor.. dor dor...

Dimas terdiam melihat perubahan adiknya. Adiknya dulu adalah orang yang penakut dan lihat saja sekarang adiknya seakan sedang bermain game menembak zombi. Terlihat dari sorotan matanya yang terlihat tajam dan bibir yang berhiaskan seringai tipis membuat dia terlihat menakutkan. Lama melamunkan adiknya Dimas kemudian tersadar dan langsung membantu adiknya dengan melakukan hal yang sama.

Didalam mobil BMW

Terjadi hal yang sama. Silla menyemburkan setengah tubuhnya keluar dan langsung menembak zombi yang terlihat oleh matanya.

Kevin melirik Silla lewat kaca spion mobil. Terlihat Silla yang menikmati memusnahkan zombi itu satu persatu. Angin yang membelai wajah khas koreanya dan rambut pirangnya sehingga terkibas oleh belaian angin membuat dia terlihat seperti petarung wanita yang anggun dengan paras cantik dan rupawan membuat Kevin terpanah dengan kecantikan Silla.

Merasa diperhatikan Silla bersuara tegas

"Fokua Vin. Lo mau kita kecelakaan kayak Dinda" ucap Silla tegas yang masih sibuk menembaki para zombi.

Tiba tiba Kevin langsung salah tingkah karena ketahuan memperhatikan Silla diam diam.

"Ba.. baik" ucap Kevin gugup.

Sementara Andres yang melakukan hal yang sama dengan yang Silla lakukan yaitu menembaki zombi dengan posisi seperti Silla.

Sesekali Andres menatap mobil didepannya. Andres menangkap sosok gadis didepannya yang melakukan hal yang sama dengannya. Andres terpanah dengan keberanian gadis yang sering ia curi pandang itu gadis yang bernama Dinda itu.

Andres kagum akan sosok Dinda yang tadinya terlihat rapuh tapi sekarang Dinda terlihat sangat berani seakan telah melupakan kesedihannya.

Andres semakin kagum melihat tubuh Dinda yang bermain dengan indahnya dalam terpaan angin dan tangan mulusnya yang terlihat lihai memainkan senjata ditangannya membuat Andres terpanah dan sesekali tidak fokus menembaki zombi yang hendak menghampiri mobilnya.

"Sempurna" hanya kata itu yang bisa Andres deskripsikan tentang Dinda.

                          **********











[Blake Steven sebagai Dimas kakaknya Adinda]

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

[Blake Steven sebagai Dimas kakaknya Adinda]



Wah kayaknya Kevin mulai menyukai Silla dan begitu juga dengan Andres yang juga menyukai Dinda..
Akankah Silla dan Dinda bisa menerima cinta Kevin dan Andres atau kah cinta mereka hanya sebelah pihak..
Wah udah ada romancenya..

baca terus cerita aku..
Jangan lupa Vote dan coment..








J~F~B

Life Or Death [Indonesia] | [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang