Sori Typo...***********
"AKHH"
Terdengar teriakan seorang yang menghentikan kegiatan Eduardo dan yang lainnya. Teriakan demi teriakan mulai terdengar pilu. Eduardo, Michael dan yang lainnya mulai berbondong bondong mendekati asal suara itu. Terlihat seorang gadis duduk dengan kepala yang tertunduk.
"Akhhh apa ya.. yang ter..jadi" ucap gadis itu menahan sakit.
"Ada apa ini? Mengapa Jillya seperti ini?" Tanya Eduardo pada Ray. Ternyata gadis yang tengah meraung kesakitan itu adalah Jillya. Bukannya menjawab Ray malah diam menatap Jillya.
"Honey" Michael yang ingin menghampiri Jillya terdiam kaku melihat sesuatu didepannya. Bukan hanya Michael yang diam, Resilla, Febrillya, Adinda dan yang lainnya termasuk Eduardo pun diam membeku.
"Kenapa kalian diam hah? Takut? Ah apa gue terlihat seperti monster sekarang?" Ucap Jillya yang menatap tajam 10 orang dihadapanya.
"Jill"
"Bukan.. gue bukan Jillya"
"Tapi"
"Tidakkah kalian lihat wujud gue sekarang" potong Jillya Cepat.
"Lo tetap Jillya" pekik Febrillya.
"Lo buta. Lihat tangan gue? Bahkan gue udah kayak monster" teriak Jillya sambil memperlihatkan tangannya yang perlahan lahan berubah menghitam dari ujung jari dan mulai menyebar kearah lengan dan terus menyebar. Perlahan Jillya bangkit dari duduknya dan mulai melangkah menjauh.
"Jill"
"Tidak jangan halangi aku Mike" ucap Jillya namun masih terus melangkah namun terhenti karena sesuatu menahan tangannya.
Betapa terkejutnya mereka saat melihat keadaan Jillya saat ini. Michael yang awalnya memegang tangan Jillya berangsur melepaskannya dan mulai menjauh. Mereka terkejut dengan penampilan Jillya saat ini. Hampir 75 persen tubuh Jillya mulai menghitam bukan hanya itu satu bola mata Jillya berubah warna menjadi merah dengan setengah wajah Jillya yang berubah menghitam.
"Lihat. Bahkan kau juga takut pada ku Mike" ucap Jillya lirih.
"Gak gue gak takut sama lo yang sekarang. Karena apa? Gue kenal lo lama dan inilah jati diri lo" ucap Ray yang sudah berada dihadapan Jillya.
"Apa maksud lo, Ray?" Tanya Adinda bingung.
"Apa maksud lo kenal gue lama dan jati diri gue?" Tanya Jillya yang ternyata sama bingungnya dengan yang lain.
"Gue tau lo lebih dari mereka. Gue kenal lo seperti apa. Dan lo harus ikut gue" ucap Ray yang langsung menarik Jillya.
"Apa apaan ini. Jangan asal tarik aja" ucap Jillya tak terima.
"Iya. Emang apa hak lo?" Tambah Eduardo.
"Iya lo itu gak punya hak" tambah Michael.
Bukannya melepaskan Jillya, Ray malah semakin menggenggam erat tangan Jillya dan terus melangkah.
"Apa ini Ray?" Tanya Jillya sambil menghentakkan tangan Ray hingga terlepas.
"Lo gak punya hak Ray" tambah Jillya.
"Punya hak Jill. Udah ikut gue aja" ucap Ray yang kembali menarik Jillya.
"Brengsek" dengan cepat Michael langsung menarik Ray dan mulai memukulnya.
Bughh ... bughh...
"Lo itu gak ada hak bawa dia" ucap Michael disela sela pukulannya.
"Kata siapa gue gak ada hak? Gue punya hak. Lo yang gak punya hak" ucap Ray dengan senyuman sinis.
"Kata siapa gue gak punya? Gue punya. Dia pacar gue" ucap Michael.
Bugh... bugh...
"Cuma pacar"
Bugh.. bugh..
"Akh" perkelahian Ray dan Michael terhenti karena pekikkan kesakitan Jillya.
"Cepat lo harus ikut gue" ucap Ray tanpa menghiraukan keadaannya langsung menarik Jillya.
***********
Jangan lupa Vote dan Coment...
J~F~B
KAMU SEDANG MEMBACA
Life Or Death [Indonesia] | [COMPLETED]
Mystery / ThrillerPlease don't copy my story.... Cerita ini tentang empat orang gadis yang memiliki julukan Four Devil Queen Squad yang harus bertahan hidup karena sebuah wabah yang tak tau asal muasal. Mereka melakukan petualangan untuk keluar dari pulau jawa menuju...