13. Lion?!!!

2K 170 0
                                    


Get ready guys....
Sori Typo.....

                          ***********

Sudah hampir 30 menit Silla dan yang lainnya menunggu dirumahnya. tapi Jill, Mike dan Alex tak kunjung menampakan diri mereka. Hal ini membuat Ed mulai resah memikirkan nasib adiknya.

"Dimana mereka?" Batin Ed.

Melihat kekhawatiran Ed membuat Eby langsung menghampirinya.

"Tenang aja kak" ucap Eby sembari menepuk bahu Ed.

"Eh.. kenapa?" Ucap Ed tersadar dari lamunanya.

"Gue tau kok kak Ed pasti lagi mikirin Jill kan?" Tanya Eby.

"Iya. Perasaan buruk gue gak hilang dari tadi" ucap Ed

"Gue tau sebagai seorang kakak pasti lo menghawatirkan Jill. Tapi yang gue tau tetang Jill dia itu bukan orang yang mudah dikalahkan bahkan dia bisa lolos dari mahluk buas seperti singa" ucap Eby dengan nada kagum

"Apa? Singa?" Tanya Ed tak percaya.

"Ah Jill pasti marah karena sudah membocorkan rahasianya" ucap Eby sedikit khawatir.

"Tak apa ceritakan saja" ucap Ed.

"Baiklah"

Flashback on

"Wah tempat ini hebat banget" ucap seorang gadis dengan surai pirang miliknya. Gadis itu nampak kagum dengan daerah pegunungan disekitarnya.

"Iya. Kalau tau tempat kemah kita kayak gini bakal tiap akhir pekan gue mau diajak berkemah" tambah gadis dengan paras korea miliknya.

"Bener tuh kata Silla. Kalau tempatnya kayak gini sih gue juga mau" tambah gadis dengan rambut berwarna hitam pekat.

"Apa kan gue bilang kalau tempat ini bagus" ucap salah satu gadis yang tengah mengamati tingkah para sahabatnya.

"Bener kata lo Jill. Gak sia sia kita ikut lo ketempat ini ye kan Eby" ucap gadis bernama Silla.

"Betul kata lo Silla" balas Eby.

"Yuk cepat kita mendirikan tenda. Tampaknya sebentar lagi akan malam" ucap gadis bernama Jill.

Selang beberapa menit akhirnya mereka selesai mendirikan tenda sebelum malam tiba.

"Silla gue mau cari kayu bakar dulu dihutan" ucap Jill.

"Cuma lo doang?" Tanya Silla.

"Gue ikut" ucap Eby.

"Boleh. Nah Silla sama Dinda jaga tenda" ucap Jill.

"Oke" jawab Dinda.

Tak butuh waktu 1 jam untuk mengumpulkan kayu bakar. Jill dan Eby pun bergegas kembali ke tenda. Baru beberapa langkah tiba tiba mereka berhenti karena mendengar geraman.

Grrrrhhh

Jill dan Eby langsung waspada. Mereka menilik keadaan sekitar berusaha mencari asal geraman diantara kegelapan malam dengan penerangan bulan yang remang remang.

Eby mulai merasa gelisah dan takut. Sementara Jill mulai mengambil ancang ancang bila ada yang menyerang mereka nantinya.

Perlahan mereka mulai melangkahkan kembali kaki mereka tapi masih dalam mode waspada.

Gggrrrrhhhh..grrrrhhh

geraman itu mulai terdengar kembali namun terasa semakin menggema ditelinga mereka menandakan bahaya semakin mendekat.

"Lari" dengan panik Eby mengikuti aba aba dari Jill. Dalam kegelapan mereka berlari sampai menjatuhkan semua kayu yang telah mereka kumpulkan.

Tiba tiba terdengar suara langkah kaki namun terkesan seperti langkah kaki kuda yang berlari ditengah hutan.

Dengan tiba tiba Eby berhenti berlari dan mematung membuat Jill bingung.

"Ngapai lo berhenti" tanya Jill. Bukannya menjawab Eby malah mengangkat tangannya kedepan seperti menunjuk sesuatu. Dengan cepat Jill menoleh dan seketika tubuhnya mematung. Didepannya dan Eby terdapat seekor singa yang siap memangsa mereka. Tampak singa itu cukup besar dengan tubuh mencapai tinggi dada Jill dengan taring panjang dan air liur yang menetes netes.

Bukannya takut Jill merasa heran karena setahunya dihutan ini tidak ada serigala apalagi singa karena ini tempat berkemah para pendaki gunung dan anak anak pramuka.

"Eby dengar kata kata gue. Saat gue bilang lari maka berlarilah" belum juga Eby menjawab Jill sudah menyuruhnya lari.

Dengan cepat mereka kembali berlari hingga akhirnya Jill memutuskan berhenti tanpa sepengetahuan Eby.

"Sori Eby" guman Jill sambil menatap sahabatnya yang perlahan lahan hilang ditelan kegelapan malam.

Rrraaauuummm

auman singa membuat Jill menoleh keasal suara.

Dengan cepat singa itu menerjang Jill bahkan tanpa menunggu Jill dalam keadaan siap.

Tak mau kalah Jill langsung merogoh belatik yang selalu dia bawa dan menancapkanya keleher singa tersebut. Membuat singa itu mengaum dan mencakar lengan kirinya.

"Akkhh" pekikkan kesakitan keluar dari bibir mungil Jill.

Menahan sakit Jill kembali memainkan belatiknya dan langsung menggorok leher singa itu. Membuat darah singa itu terpacar ketubuhnya.

Melihat singa yang sekarat tak berdaya membuat Jill menyeringai puas. Jill mendekati singa itu dan langsung merobek perut singa itu.

Rrraaauuuumm

terdengar auman kesakitan yang begitu menyayat hati keluar dari mulut singa yang sekarat. Mungkin orang lain akan kasihan tapi tidak bagi Jill. Mendengar auman penderitaan membuat Jill merasa senang layaknya mendengar lagu kesukaannya. Hal ini membuat Jill tampak menyeramkan. Dengan cepat Jill menusukan belatik itu berkali kali hingga membuat banyak darah terciprat ketubuhnya.

Melihat mayat singa yang tampak mengenaskan dengan usus dan organ organ lain terkulai keluar dari tubuh singa itu membuat Jill langsung menghentikan kegiatannya dan langsung bergegas kembali ke tenda.

Flashback off

"Wow" pekikkan kagum keluar dari mulut Ed.

"Untuk itu lo kak gak usa terlalu khawatir Jill itu udah gede" ucap Eby.

"Iya lo bener"

Boooommmm....

                          ***********















Baca terus cerita aku..
Jangan lupa buat vote dan coment ya...








J~F~B

Life Or Death [Indonesia] | [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang