0.29

4.8K 368 62
                                    

"Fel..."

"Felicia..."

"Felicia sayang..."

"Sayang..."

Marvel berdiri dan memanggil Felicia tepat di samping nya , namun seperti nya Felicia merasa sangat enggan menolehkan kepala nya untuk melihat wajah Marvel untuk saat ini. Felicia memalingkan wajah nya ke arah lain.

Marvel semakin mendekati Felicia. Namun tiba-tiba saja diri nya di buat terkejut.

"P E R G I"

Marvel mematung seketika. Ia terkejut dengan teriakan kasar Felicia barusan. Tangan nya terkepal kuat, hati nya tiba-tiba saja merasa sakit seperti ada ada ratusan kaktus yang tertancap , sangat sakit. Dengan gerakan pelan, ia mencoba untuk menyentuh kepala Felicia.

"PERGI! GUE BILANG PERGI!"

"Gak"jawab Marvel tegas.

"Gu..gue mau sendiri"ucap Felicia lirih , dengan bibir bergetar.

"Berhenti ngomong gue, aku gak suka. Tetep bilang aku tanpa mengganti dengan sebutan gue" Marvel mengingatkan gadis itu. "Aku bakal nungguin kamu sampai kamu gak nangis lagi. Aku udah bilang, aku gak suka liat kamu nangis kayak gini. Apalagi kamu nangis gara-gara aku" lanjut Marvel dengan tulus.

"Per...gi"

"Pee—"

"Maafin aku. Aku minta maaf Fel"

Marvel berdiri mendekati Felicia, tepat sekali berhadapan dengan gadis itu. Mata nya menyorot tenang ke arah Felicia. Felicia memberanikan diri untuk menatap lelaki yang ada di hadapan nya. Air mata nya turun membasahi kedua pipi nya. Tanpa aba-aba Felicia bangkit berdiri dan langsung memeluk Marvel dengan erat. Wajah nya ia tenggelamkan di dada bidang milik Marvel.


Marvel langsung membalas pelukan Felicia. Ia merasa bersykur, Felicia sudah tak marah lagi pada nya.

"Maafin, aku. Aku minta maaf. Aku gak bisa janji sepenuhnya untuk nggak ngelakuin ini. Aku takut kehilangan kamu Fel, aku sayang kamu. Dan kamu hanya milik aku, aku gak suka ada orang lain yang nyentuh apa yang sudah jadi milik aku. Aku cemburu Fel" Marvel mengelus puncak kepala Felicia, lagi-lagi kata cemburu terlontar dari lelaki tampan yang memeluk nya sekarang.

"Apa kamu masih gak bisa janji? Demi aku Vel" kata Felicia sambil menatap lekat mata Marvel. Mata nya sedikit memerah dan bengkak akibat menangis.

Marvel merapikan rambut Felicia yang sedikit menempel di wajah nya.

"Kan aku udah bilang Fel. Aku belum bisa sepenuh nya janji untuk hal ini. Tapi aku bakal berusaha buat gak kayak gini lagi. Mangkanya kamu jangan jauh-jauh dari aku, kalau jauhin cowok lain gak papa. Aku ikhlas tujuh turunan,demi benua dan samudra"

Marvel tersenyum manis. Senyum tipis mulai terlihat di bibir nya, walaupun tak seperti biasa nya. Setidaknya Marvel cukup lega Felicia tak lagi marah pada nya.

Kemudian Marvel merogoh salah satu saku celana nya. Mengambil sebuah kotak kecil yang cukup indah.

"Buat kamu" Felicia sedikit kaget.

Marvel Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang