"Vel, seragam kamu mana?" tanya Felicia.
Marvel melihat pakaian yang ia kenakan sekarang, bibir tersenyum merkah. Tatapan mata nya kembali tertuju pada Felicia.
"Gimana kalo kita hari ini bolos" tawar Marvel, mata Felicia membulat kaget. "Mingkem tuh mulut. Ntar masuk laler" lanjut Marvel, tanpa menunggu jawaban Felicia.
Pikiran Felicia masih terbayang-bayang tawaran Marvel, bukan nya ingin menolak. Tapi menurut Felicia ini sama saja membuang-buang waktu. Apa lgi ujian kelulusan tinggal beberapa hari lagi.
"Kayak nya aku gak bisa,Vel. Bukan aku gak mau, tapi tawaran kamu yang buat aku bingung. Lagian kita sebentar lagi mau ujian kelulusan, aku gak mau ngotorin absen aku dengan Alpa" ada rasa bersalah di hati Felicia, namun harus bagaimana lagi.
Marvel diam. Membuat Felicia menjadi khawatir. "Kamu marah?" tanya Felicia hati-hati, tangan nya menyentuh pundak Marvel sambil mengelus nya untuk memberi ketenangan.
"Aku gak marah. Mungkin aku yang salah, gak mungkin anak baik-baik kayak kamu mau diajak bolos. Yaudah, kamu siap-siap gih. Nanti aku anter ke sekolah" Marvel mengacak-acak puncak kepala Felicia. Senyum Marvel merekah, begitu manis. Bahkan sangat manis.
Ingin sekali rasa nya ia terbang saat ini. Felicia hambur di pelukan Marvel, dia sangat bahagia bisa memiliki Marvel. Walaupun dia masih bingung dengan masa lalu nya, yaitu Amar.
Lima menit mereka berpelukan. Akhirnya mereka merenggangkan pelukan nya satu sama lain, entah kenapa perasaan Felicia seperti rada tidak enak begitu. Kayak ada rasa takut kehilangan.
"Jangan pernah tinggalin aku ya, Fel. Aku bener-bener sayang sama kamu. Awal nya aku emang jadi in kamu barang taruhan aku sama Fathir. Tapi makin kesini, aku gak tau kenapa aku bisa senyaman ini sama kamu. Maaf sering menyakiti hati kamu, aku sama sekali gak bermaksud. Aku cuman pengen bilang, Marvel Adamar Avathara akan selalu mencintai Felicia Alexandria Batchra hingga ajal menjemput"
Mendengar itu, hati Felicia tersentuh. Awal nya juga Felicia tak menyangka bisa jatuh cinta sama cowok most wanted sekaligus bad boy yang paling di takuti seantero Internasional School.
Felicia menitiskan air mata nya, cewek itu takut sekali nantinya Marvel akan pergi meninggalkan nya. Cukup Amar yang telah pergi, jangan lagi Marvel.
Melihat Felicia menangis, sama saja membua hati Marvel hancur berkeping-keping. Karena sedih nya Felicia sama saja sedih nya Marvel , bahagia nya Felicia sama saja bahagia nya Marvel.
Marvel menghapus jejak air mata yang meluncur di pipi chubby Felicia. Dia tak suka gadisnya menangis, kecuali gadisnya menangis bahagia karena cara nya sendiri.
"Jangan nangis lagi. Ntar gak cantik lagi" goda Marvel, mencolek hidung Felicia dengan aksi jahil nya.
"Gombal mulu" kini senyum Felicia kembali timbul, membuat hati Marvel kembali lega. "Vel..kamu janji ya sama aku" lanjut Felicia, tatapan nya begitu dalam.
"Janji apa?" Marvel menaikkan satu alis nya.
"Kita akan selalu bersama, apapun yang terjadi ke depan nya" ucap Felicia, mata nya tak lepas dari mata hijau Marvel yang indah.
Marvel menarik kedua tangan Felicia, menggenggam dengan perasaan tulus. Tatapan Marvel fokus pada wajah cantik Felicia.
"Aku gak bisa janji untuk itu, Fel. Tapi aku percaya Fel, kalo kita emang berjodoh. Pasti selalu ada cara untuk kita selalu bersama." sebuah lengkungan tertarik membentuk sebuah senyuman di antara kedua nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Marvel
Teen Fiction#278 teenfiction = 25Mei2018 #194 teenfiction = 29Mei2018 #257 teenfiction = 04Juni2018 #244 teenfiction = 23Juni2018 #149 teenfiction = 30Juni2018 (Beberapa chapter ada yang aku private acak, jadi kalo mau baca harus follow akun ini terlebih dahulu...