0.50 (c)

3.6K 233 24
                                    

Karena mau ending. Di part ini lebih panjang cerita nya, semoga suka. Jangan lupa Vote ya sebelum baca.

Sudah lebih dari 10 rumah sakit yang Marvel datangi untuk mencari pendonor darah dan ginjal untuk Felicia. Namun sampai sekarang ia belum juga mendapatkan nya. Tetesan demi tetesan keringat sudah mencucuri wajahnya, walaupun lelah. Marvel selalu terlihat tampan.

Marvel kembali teringat kenangan nya bersama gadis cantik yang sekarang terbaring tak berdaya di brangkar rumah sakit. Dia terus berusaha mencari pendonor demi kesembuhan Felicia. Sampai akhirnya dia mempunyai fikiran tersendiri untuk menyelamatkan gadis itu.

Marvel berjalan keluar menuju parkiran, di luar sana sudah ada Fathir dan Keyva yang menunggu nya sedari tadi. Fathir dan Keyva juga ikut serta membantu Marvel untuk mencari pendonor buat Felicia.

"Gimana Fel?" tanya Keyva, saat Marvel sudah berada di hadapan nya.

Marvel menggeleng lesu. Namun fikiran nya sedang berfikir keras tentang keputusan nya tadi. "Lo kenapa geleng-geleng gitu? Kita gak lagi di diskotik Kakanda" celoteh Fathir tak berfaedah

"Bukan nya bantuin. Malah becanda aja lo Fath. Gue sempel kunci motor juga nih mulut lo" cibir Keyva, perasaan nya sedikit dongkol.

"Oh iya. Ngomong-ngomong soal kunci, gue punya tebak-tebak an nih untuk menghilangkan sedikit rasa khawatir kita sama Feli" kata Fathir, antusias menjalankan aksi gila nya.

"Apaan? Jangan buang-buang waktu" Marvel naik ke atas motor nya, menunggu tebak-tebak an dari Fathir.

"Iya bwankkk" sahur Fathir. "Hm, gini. Kunci, kunci apa yang bikin nyesek?" tanya Fathir, memulai tebak-tebak an nya.

Keyva menatap Marvel bertanya. Namun Marvel hanya membalas nya dengan menaik turunkan bahu nya.

"Gak tau gue" pasrah Keyva.

"Lo gimana, Vel? Nyerah juga?" tanya Fathir pada Marvel.

"Hm" Marvel berdehem mengiyakan.

"Mulut lo sariawan ya Vel? Ngomong irit banget, lagian ngomong gak bayar kok. Gratis." celetuk Fathir.

"Bacot! Emang apaan?" Marvel menatap geram Fathir.

"Iya buruan. Awas aja jawaban nya gak masuk akal, gue kubur lo hidup-hidup" ancam Keyva, malah membuat Fathir terkekeh geli.

"Sudah siap mendengarkan jawaban nya pemirsaa?" tanya Fathir layaknya pembawa acara.

"Alah bangsad. Lama" tukas Marvel.

"Santai bwank. Jawaban nya adalah...." Fathir menggantungkan perkataan nya sejenak. Setelah itu dia melanjutkan jawaban nya sebuah nyanyian yang bisa dikatakan merdu.

KunCINTA padaMu, Namun kau milik sahabatKu dilema. Hatiku. Andai ku bisa berkata sejujurnya.
Jangan kau pil—

"Pil naena" potong Keyva.

"Ah! Gak asik lo syetan,"'Fathir menyilangkan kedua tangan di depan dada.

"Bocah micin!" gumam Marvel. Tapi masih dapat di dengar oleh Fathir dan Keyva, Marvel memutar kunci motornya. "Buruan balik ke rumah sakit!" perintah Marvel penuh penekaan. Fathir dan Keyva mengangguk setuju.

***

Setelah perdebatan malam tadi, Marvel kembali ke rumah sakit. Keputusan nya sudah bulat. Sekarang tidak ada siapapun yang bisa melarang nya untuk melakukan nya.

Marvel Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang