Felicia menangis di dalam pelukan Alya, sementara itu Aza berusaha menguatkan Felicia. Semua yang berada disitu memanjatkan doa untuk kesembuhan Marvel.
Felicia terus terisak dalam tangis nya,pikiran nya benar-benar kosong saat ini. Aza pun merangkul tubuh Felicia dan meyakinkan Felicia bahwa semua akan baik-baik saja.
Wajah Felicia sangat pucat, bukan karena tenaganya ia habiskan untuk menangis saja. Felicia juga baru saja mendonorkan darah nya untuk Marvel.
Sebenarnya Ranti dan Marko mengkhawatirkan kondisi Felicia juga, semakin kesini anak itu semakin pucat dan lemas. Meskipun sudah beberapa kali Ranti menyuruh Felicia pulang untuk beristirahat, namun jawaban Felicia tetap saja sama. Ia hanya memaksakan tersenyum dan meyakinkan bahwa dirinya baik-baik saja. Jelas-jelas Ranti tau betul bahwa anak itu sedang dalam kondisi jauh dari 'baik-baik saja'.
"Sayang, kita pulang aja ya sekarang. Bunda tau kamu capek banget, muka kamu pucet loh itu. Bunda tau kamu khawatir sama kondisi Marvel, tapi kamu juga harus mikirin keadaan kamu sekarang" kali ini Rahma yang berusaha membujuk Felicia pulang.
"Bener kata Bunda kamu, besok habis pulang sekolah kamu bisa kok kesini lagi jenguk Marvel. Tapi sekarang kita pulang dulu, Ayah takut kamu kenapa-kenapa nanti" ucap Danil yang lagi menggendong Aneira.
"Iya Fel, besok gue sama Aza temenin lo kesini lagi kok buat jenguk in Marvel. Sama tuh dua curut juga" Alya menunjuk ke arah Keyva dan Fathir secara bergantian.
"Enak aja lo mobil Ayla! Sekate-sekate ngomong gue sama Keyva curut. Jelas-jelas gue orang tertampan setelah Marvel" ujar Fathir tak terima.
Keyva memukul Fathir dengan botol AQUA yang tadi ia belikan untuk Geby. Karena sedari tadi Geby menangis tak henti-henti nya ketika mendapatkan kabar kalau Marvel kecelakaan.
"Arghh" rintih Fathir.
"Mangkanya kalo ngomong disaring dulu, jangan ceplas-ceplos kayak kaleng rombeng" cibir Keyva.
"Hiks...hiksss...iya nih bang Fathir bego mulu sih. Orang lagi sedih gini masih sempet-sempet nya gila, di tunda dulu bisa kali. Hikss..." ucap Geby dalam isakan tangis nya.
"Udah-udah. Sekarang yang penting lo istirahat dulu ya Fel, gue juga khawatir nih sama kondisi lo. Udah kayak mayat di kutub" kata Aza menengahi cekcok antara Fathir dan Geby.
"Tapi sebelum gue pulang, gue mau ketemu Marvel bentar di ruangan nya. Boleh kan?" tanya Felicia.
"Tadi kata dokter Marvel belum boleh di jenguk siapa-siapa. Coba nanti kita tunggu Dokter nya kesini lagi ya" jawab Ranti tersenyum simpul.
Tak lama kemudian Dokter itu melintasi arah depan ruangan Marvel. Felicia memanggil nya "Dok..!!" panggil Felicia.
Dokter tampan itu menoleh. Lalu mendekat ke arah depan ruangan Marvel. Ada satu suster bersama Dokter tampan itu. "Iya, ada yang bisa saya bantu?" tanya Dokter tampan itu ramah.
"Bisa gak saya jenguk pasien yang ada di ruangan UGD itu sendirian saja? Saya mohon Dok, setelah itu saya akan pulang" mohon Felicia.
Dokter itu terlihat sekali sedang berfikir keras, namun ia tak tega melihat wajah memohon Felicia. "Baiklah, nanti suster ini yang akan menemanimu ke ruangan nya" mendengar ucapan Dokter itu, senyum di bibir Felicia terukir dengan amat manis.
"Makasih,Dok" kata Felicia.
"Mari ikuti saya" suster itu menuntun tubuh Felicia yang terlihat lemas.
Setelah tubuh Felicia di sterilkan, Felicia memasuki ruangan tempat Marvel tertidur dengan sangat nyenyak. Felicia menarik kursi dan menempatkan nya pada pinggir brangkar. Felicia menduuduki nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Marvel
Teen Fiction#278 teenfiction = 25Mei2018 #194 teenfiction = 29Mei2018 #257 teenfiction = 04Juni2018 #244 teenfiction = 23Juni2018 #149 teenfiction = 30Juni2018 (Beberapa chapter ada yang aku private acak, jadi kalo mau baca harus follow akun ini terlebih dahulu...