"Cemburu" ujar Marvel datar.
"Ngapain cemburu, kan aku udah milik kamu" ucap Felicia malu-malu.
Marvel memeluk Felicia erat, tiba-tiba saja dia kepikiran dengan pertaruhan nya dengan Fathir. Bagaimana jika gadis yang sedang di peluk nya ini tahu bahwa dirinya hanya dijadikan barang taruhan.
Apa Felicia akan tetap bertahan bersama Marvel atau malah sebaliknya. Felicia yang merasa engap karena Marvel memeluk nya begitu erat, memukul pelan punggung Marvel.
"Vel..lheee..pashinn..akuu...ghak..bishaa..nahfass.." kata Felicia terbata-bata.
Marvel mengendorkan pelukan nya, sekilas dia mengecup pelan kening Felicia. Membuat Felicia kaget dibuatnya, sedetik kemudian Felicia kembali tersadar dari lamunan nya.
"Ngelamunin apa? Pasti ngelamunin aku ya?"Marvel mencolek dagu Felicia.
"PD an banget sih.." cibir Felicia. Padahal memang benar, tadi dirinya sedang melamunkan wajah tampan Marvel yang selalu terbayang-bayang di pikiran nya.
"Gak PD, Gak hidup" kata Marvel santai. "Kalo gitu aku pulang dulu ya, makasih teh anget nya. Tapi aku lebih suka sama orang yang buat teh nya, lebih anget buat di peluk" lanjut Marvel dengan senyum jahil nya.
"Gombal mulu, gak kenyang tau makan gombalan mulu" Felicia terkekeh.
"Yang penting sama kamu doang gombal nya, sama yang lain nggak" ucap Marvel.
"Iya in" kata Felicia singkat.
"Aku nitip salam aja sama Bunda, Ayah, sama adek kamu yang lucu itu. Aku pamit dulu ya, besok kita berangkat sekolah bareng. Gak ada penolakan"
Felicia hanya pasrah mengangguk.
"Yaudah hati-hati" Marvel tersenyum. "Iya" katanya.
***
Di tempat lain, Keyva yang ditugaskan untuk menjaga Geby oleh Marvel. Dengan senang hati Keyva mengiyakan nya.
"Abang Key" panggil Geby, membawa satu handuk yang sedikit besar.
Keyva menoleh dengan tatapan bertanya.
"Ini handuk nya bang. Tapi maaf ya bang, baju nya gak ada. Geby tadi mau ngambil baju bang Marvel, tapi pintu kamar nya dikunci" ucap Geby merasa bersalah sambil menyodorkan handuk yang ia bawa kepada Keyva.
"Gak papa, thanks handuk nya"
Keyva membuka baju seragam nya yang basah dengan santai. Geby yang melihat kotak-kotak yang berada di tubuh Keyva nampak speechless.
"Itu kenapa pipi Geby merah?" tanya Keyva.
Geby sedikit kegelagapan. "Ah, gak kok bang"
Keyva tersenyum menggoda. "Atau jangan-jangan Geby kagum ya liat tubuh six-pack abang, Geby nge khayalin Abang ya?"
"Ha? Gak lah bang.." Geby cengengesan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Marvel
Teen Fiction#278 teenfiction = 25Mei2018 #194 teenfiction = 29Mei2018 #257 teenfiction = 04Juni2018 #244 teenfiction = 23Juni2018 #149 teenfiction = 30Juni2018 (Beberapa chapter ada yang aku private acak, jadi kalo mau baca harus follow akun ini terlebih dahulu...