0.15

6.9K 426 63
                                    

Sesekali merasa risih,Marvel selalu menatap gue dengan tulus. Membuat jantung gue berdetak lebih cepat.

"Kamu manis banget kalo lagi gitu"

Deg.

"Gak kuad akutuh Vel" batin gue.

Marvel menatap gue sambil mendelik"Pipi kamu kok merah gitu?Baper ya?"

"Biasa aja" gue memeletkan lidah gue ke arah nya.

Marvel mencubit pipi gue,membuat gue meringis kesakitan"Awwh"

"Sakit ya? Maaf ya..kamu sih gemesin banget"Marvel mengelus pipi gue dengan lembut.

"Iya iya" lalu gue lanjut membaca novel nya.

"Ke kantin yok?" ajak Marvel.

"Gak, kamu kan liat Vel aku lagi baca Novel" ujar gue, Marvel memanyunkan bibir nya. "Ngambek?" lanjut gue bertanya.

"Gak peka banget, pake nanya lagi" gumam nya.

Gue hanya menahan tawa gue,melihat ekspresi Marvel yang sangat menggemaskan itu.

Aku berdiri dari meja itu"Mau kemana?" Marvel menahan tangan gue."Narok buku, kata nya mau ke kantin"ujar gue.

Lalu Gue menarok buku Novel itu di tempat semula.Marvel pun ikut berdiri dari duduk nya."Kamu emang paling ngerti in aku banget deh,jadi makin sayang"Marvel menarik hidung gue lembut.

"Mau gombal atau mau ke kantin?" tanya gue to the point.

"Galak banget sih pacar aku, untung sayang" kata nya.

"Bodo!" lalu gue menarik tangan nya cepat, malas berbasa-basi di dalam perpus. Bisa-bisa gue kena marah sama petugas nya.

"Modus ya narik-narik tangan aku?" tanya nya. Gue langsung melepaskan tangan nya, kenapa tangan gue bodo banget sih main nyosor-nyosor aja.

"Gak sengaja" ujar gue, menahan rasa malu gue."Sengaja juga gak papa yank" Marvel mengacak-acak puncak kepala gue.

"Palalu peyank, yank..yank..." cibir gue,berlalu pergi meninggalkan Marvel.

Marvel mengejar gue hingga di kantin.Banyak pasang mata melihat gue dan Marvel.

Begitu banyak tatapan yang meratapi gue, dengan malas gue tak menggubris satu pun makhluk-makhluk itu.

Anggap saja makhluk tak kasat mata.Gue melihat sekeliling gue, mencari kedua sahabat yang slalu ada buat gue.

HAP.

Gue menoleh ke belakang, ternyata itu Marvel yang ngos-ngosan. Mungkin dia capek ngejer gue."Kenapa?" tanya gue.

"Kamu kenapa sih kayak ngejauh itu dari aku?"tanya nya dengan muka sedikit memelas.

"Gak ngejauh kok. Yaudah,yuk makan"ajak gue. "Hayuklahhh" balas Marvel, lalu mengenggam tangan gue.

"Pengen juga dong di genggam kayak gitu"

Marvel Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang