[1] Pengkolan 12

[17]

The story before

"Ra yaampun gimana ini? Kenapa aku iyain? Aduh astagfirullah, proyek aja baru jalan, ra gimana raaa? Sandaraaa?" Kai ngerengek udahnya ngejatohin badannya ke kasur

"Jual aja ducati kamu beliin ninja!" kata Dara ketus

"RAAA!"

"EMANG KAMU KIRA AKU GATAU KAMU BELI DUCATI? GARA-GARA MOTORNYA KAMU SIMPEN DI APARTEMENT JADI AKU GATAU?"

Kai nya bengong, terus nyengir.

"Ko tau sih?"

"Uang di tabungan kamu berkurang sampai setengah M kamu kira aku bolot apa? YAAMPUN KAIRO AL MARAK! Inget istri kamu itu dosen yang gelarnya bukan magister lagi tapi doktor bentar lagi bakal pake gelar profesor!"

"Ko ngegas ke aku sih, iya kamu lebih pinter dari aku, pendidikan kamu tinggi aku gak ada apa-apanya gitu?"

"Terserah, cape"

Udahnya insiden pintu kebanting terulang lagi, pintu nya strong hampir belasan tahun di banting-banting terus.

"Yaampun Dara terus gimana?"

"Ya beli lah" Dara nyaut dari kamar mandi

"Saldo tabungan aku kurang, kan baru mulai proyek di pake kesana, pake uang tabungan kita berdua dulu gimana?"

"Gausah, kita patungan aja, lagian Kino bukan anak kamu doang."

Kai tersenyum bangga.

"Harganya dua ratus tujuh puluh juta'an"

"Aku tujuh puluh jutanya, kamu dua ratus juta nya" sahut dara

Kurang dari beberapa detik senyum bangga di wajah Kai langsung terganti:)

"Kamu khianati aku sayang" kai yang tersakiti