49

556 62 29
                                    

Se brengsek-brengseknya Yuto dia gapernah ngebentak-bentak cewe disisi jalan apalagi sampai jadi tontonan orang-orang.

Yuto markirin mobilnya cepet dan keluar dari mobil, nyampirin jaket jeans nya ke bahu Joy yang emang cewe itu selalu pakai kelewat mini kalau kata Yuto.

"Lo tau? Lo lebih gatau malu dari banci, bangsat!" Yuto natap Winwin tajem, mempermalukan cewe di depan umum dengan ngebentak dia bukan hal yang pantes bagi Yuto.

Winwin ngeluarin smirk dia "Ngapain lo? Mau jadi pahlawan?" Winwin maju selangkah ngedeket ke Yuto "LO ITU CUMA MANTAN GAADA URUSANNYA!" bentak Winwin

Yuto narik kerah baju Winwin "Gue emang mantan dia, tapi lebih ngotak daripada lo yang malu-maluin cewe depan umum! You are such an asshole!" Yuto merendahkan suaranya di akhir kalimat.

Setelah melepaskan cengkramannya dengan sedikit mendorong Winwin, Yuto narik Joy masuk ke mobilnya, mengantarnya pulang pilihan tepat bagi Yuto sekarang.

"Stop pake pakaian yang terlalu nge ekpose tubuh bagian atas lo" Kalimat pertama Yuto setelah mobilnya mulai meninggalkan tempat tadi.

Sesekali Joy masih memangis, tanganya masih mengepal kuat menahan agar tangisnya tidak bersuara.

"Minum" Yuto ngasih tumblr yang memang selalu Yuto bawa. "Jangan cari cowo brengsek lagi, cukup gue yang ngerusak lo, belum kapok?" lanjut Yuto

Joy tersenyum kecut bahkan gaada lagi aku-kamu yang biasa dia denger dari Yuto "Gimana lancar?"

Seakan Joy menampar Yuto untuk kembali ke kenyataan, Yuto menepuk keningnya dan terpejam sebentar lalu mulai menghubungi nomor yang sengaja dia loudspeaker.

"DIMANA SIH AH ELAH PANAS TAU?!" Dinda memekik kesal saat Yuto menghubunginya tapi belum juga sampai.

Yuto memandang Joy lalu melirik handphonenya seperti meminta bantuan.

Joy terkekeh kecil, melihat Yuto cukup takut dengan perempuan yang bahkan tingginya cuma sebahu Yuto.

"Ah, halo Dinda ini Joy" kata Joy masih dengan suara serak yang kentara.

Hening, entah kaget atau Dinda sudah pingsan sekarang.

"Maaf..." Dinda tiba-tiba memotong ucapan Joy bahkan sebelum Joy menjelaskan.

"Yuto lo mau batalin pernikahan kita? Yuto inituh seminggu lagi! Lo ko jahat sih?!" Dinda coba berbicara dengan jelas tapi kenyataannya sekarang Dinda sudah cukup mengenaskan dengan kondisi menangis di sisi jalan sambil memeluk kucing kesayangannya.

"Dinda, dengerin dulu sayang..." Yuto panik

"Dinda, Yuto gaakan batalin pernikahan kalian." ini Joy juga bingung baru tau Dinda mood swing nya parah banget.

"TERUS APA? EMANG YA COWO BANGSAT SEKALI BANGSAT TETEP BANGSAT!" Umpat Dinda

"Kinda... Right" ucap Joy pelan yang mendapat pelototan dari Yuto bukan ngebantuin malah ngeiyain.

"Dinda dengerin dulu oke, gue cuma nolongin Joy" jelas Yuto

"What? Lo ke calon istri masih ngomong gue-elo?" Joy menatap Yuto aneh

"Halah bacot! Jemput gue!"

"Gue nganterin dulu Joy kasian abis nangis sisi jalan ntar jemput lo abis ini" kata Yuto

"Gapapa gue turun disini aja udah gaada Winwin ko, nanti biar gue naik taksi" cegah Joy, yakali mau milih nganterin mantan pulang daripada jemput calon istri

"JEMPUT GUE SAMA KA JOY!" dan setelahnya telfon langsung Dinda matikan sepihak.

"Wow" Joy bergumam setelah menyaksikan langsung sifat Dinda.

[1] Pengkolan 12 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang