+bonchap 2

565 58 56
                                    

"Oh my god" Dinda beneran kaget, di depan ruangan Kino sidang bener-bener penuh sama semua degem atau fans nya dia. "Gila ini manusia pada gabut banget emang?" katanya saat melewati banyaknya para gadis yang membawa entah foto, poster ucapan selamat untuk Kino.

"Diem ntar lo di serang lagi kaya pas artikel si Kino muncul di kumparan" kata Yuto, Dinda berdecih kesal menanggapi Yuto, memang Dinda dan 'Union' itu musuh sejati, sekalipun Dinda istri Yuto gak jadi alasan buat dia akur sama 'Union' sebutan fans mereka bertiga

"Dasar bawang-bawangan!" umpat Dinda

"Kalo mau diserang gampang loh, gue tinggal ngedorong lo ke tengah ntar mereka dengan senang hatinya.." Yuto ngeliay istrinya

"Shut up!"

"Language" Ingat Yuto

Keduanya diam, sama-sama sibuk ke kegiatan masing-masing. Memang manisnya rumah tangga cuma tahun awal pernikahan.

"Eh pasutri udah datang aja" Wooseok tertawa di akhir ucapannya, dia datang bersama Tea, belahan Jiwa Kino sekarang.

Kalau dipikir-pikir Wooseok yang paling mengenaskan sekarang, kesepian kalau malem minggu, paling kalau butuh fwb dua minggu sebulanan kelar.

"Hai" Sapa Dinda singkat, Tea cuma senyum males ngobrol lagian bukan lagi di sesi gibahnya sama Dinda sekarang tuh.

"Dipikir-pikir ngapain ya gue gini amat, si Kino juga gabakal nungguin kita pas sidang" ucap Yuto

"Pantesan gapunya temen lagi, kikir hati lo" sahut Dinda

Tea menahan tawanya, ini beneran suami istri atau dua kucing oren di satu kandangin.

"Ya ntar sidangnya deket-deketan sama Tea sidang lah biar datang itu anak" kata Wooseok, duduk disebelah Dinda, tapi baru sadar dan langsung bangun "Lo aja deh kasian malah berdiri" Wooseok mempersilahkan Tea buat duduk.

"Gausah deket-deket lo sama si Ucok ntar naksir kasian si Kino pas adu jotos nya pasti kalah" ucap Dinda lagi.

"Aduh bumil diem deh bacot mulu perasaan!" Wooseok ngeliat istri sahabatnya itu yang malah di balas pelototan terus pandangan kaget Yuto sama Tea.

"Ups" Wooseok nutup mulutnya.

Baru mau Yuto nanya penjelasan ucapannya tadi pintu ruang sidang udah kebuka, Kino keluar dengan senyum andalannya, nerima semua ucapan terimakasih, hadiah sama basa-basi.

Mereka berempat? Diem di pojokan gamau cape biar si Kino yang nyamperin.

"Finally, No" Tea yang paling duluan nyamperin Kino pas Kino jalan ke arah mereka, meluk Kino yang langsung Kino balas hangat.

"Makasih udah sempetin datang" Kino ngusak poni pacarnya, berlanjut sama dia yang juga meluk Yuto sama Wooseok, Dinda juga.

"Give me a surprise!" kata Kino semangat ngeliat empat orang yang sekarang juga ngeliatin dia.

"Tuh" Wooseok nunjuk banyaknya Union yang datang dan hadiah yang Kino bawa.

Dinda senyum lebar dan nunjuk perutnya, Kino pusing. Baru aja tadi dibuat stress masa sekarang harus mikir lagi.

"SURPRISE!" Kata Dinda semangat.

"Hah?" Kino ngeliat heran muka temen-temennya.

"Kaget dong No?" Dinda kesal

"Ya apaan nunjuk perut, lo hamil anak gue?"

"Enak aja!" Dinda menendang tulang kering Kino yang langsung membuatnya mengaduh sambil berjongkok.

[1] Pengkolan 12 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang