Hyuna ngebuka dengan kasar pintu ruangan Dinda, pikirannya kalut ngedenger kabar tentang dua keponakannya apalagi kabar lanjutan kalau Dara juga sempat pingsan tadi, Leya yang ngeliat kedatangan Hyuna narik nafas panjang lalu membawa Hyuna keluar dari ruangan Dinda, Leya natap Hyuna sebentar sebelum memulai pembicaraan.
"Teh tolong banget jangan tunjukin kalau teh Hyuna juga drop disini, jangan nangis di depan Dara atau depan Woojin gaboleh, lebih baik kasih kata-kata positif juga support. Leya cuma takut Dara makin drop apalagi kita belum tau kapan Kai sampai" jelas Leya
"Kino, Woojin gimana sekarang? Di UGD mereka udah gak ada"
"Woojin udah pindah ke kamar rawat bangsal VIP, Kino baru masuk ruang operasi dan Dara juga sekarang lagi dikasih infus dia udah cukup drop" jawab Leya "keluarin teh gapapa yang penting jangan sampai di depan Dara kaya gini apalagi Woojin juga gak tau kalau Abang nya ada di ruang operasi sekarang" Leya mulai nepuk pelan punggung Hyuna yang sekarang mulai terisak dengan kedua tangan menutup wajah.
Bukan, bukannya Leya terlalu kuat untuk ngeliat ini semua dia cuma memposisikan untuk jadi penengah kalau mereka semua drop siapa yang bakal jadi tiang, kurang lebihnya kaya gitu.
"Ma" panggil Yuto pelan, saat ngeliat Leya juga Hyuna sama-sama duduk di kursi tunggu depan ruangan Dinda.
"Sini" Leya ngasih gestur untuk Yuto juga Wooseok duduk di samping dia selanjutnya Leya bangkit dan berdiri tepat di hadapan mereka "Kalian hebat, makasih ya" Leya meluk mereka sekaligus coba ngasih ketenangan ke mereka.
"Kalau gak karna kalian Ele pasti gak akan sampai rumah Om Taemin, gak akan ada tante Hyuna disini, gak akan mungkin juga Om Kai dan yang lain tau, sekali lagi makasih ya kalian udah berbuat banyak hari ini" tutur Leya halus, Leya cuma gak mau mereka sampai tertekan karna hal ini apalagi dari cerita Chanyeol, Yuto ngedenger langsung musibah yang nimpa Kino.
Yuto sama Wooseok masih diam mereka gak kasih komentar apapun sampai Leya jongkok di hadapan mereka dan ngegenggam tangan mereka tanpa ngelepas senyum nya. "Kalau sakit, kalau sesak keluarin sekarang gaboleh nanti di hadapan Tante Dara, Woojin atau Kino yang mereka mau kalian bilang 'kita ada disini sama-sama' bukan 'sabar ya, tabah ya' mereka gak butuh itu" titah Leya
Wooseok ngangkat kepalanya ke atas pelupuk matanya bahkan udah basah, sedangkan Yuto cuma ngeliat ke arah tangan kirinya yang masih ada di genggaman Leya dengan bibir digigit kuat.
"Kakak, Mama gak pernah ngelarang anak Mama untuk ngeluarin apa yang dia rasa kamu gabisa nyiksa diri kamu sendiri dengan nahan semuanya"
"Kakak takut ma" isak Yuto akhirnya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Sedangkan di kelas tempat Dara ngajar seharusnya setelah istirahat makan siang masih sangat hening, semua mahasiswa gak ngerasa senang Dara gak datang tapi mereka juga gak tau kalau ada musibah berat yang harus dosen mereka hadapi. Dara salah satu dosen yang terkenal tegas mungkin akan berbeda bila bertemu Dara saat mengajar atau bertemu Dara di luar jam mengajar, Dara salah satu Dosen yang cukup kompeten akan waktu dan ini sudah lebih dari 30 menit Dara belum masuk kelas.