24

918 88 56
                                    

"Mami, Abang mau sama Wooseok, Yuto" ucap Kino nunjuk ke arah Yuto, Wooseok yang lagi jalan ke arah mereka dari arah atas. "Ada Mas Uwu juga" sambung Kino lagi, saat tau ada raut khawatir dari Dara

"Yaudah, jangan pecicilan" Dara ngangguk dan ngebuka lipetan kursi roda Kino

"Gamau Abang mau jalan" yang sukses bikin Dara melotot ke arah Kino yang malah ngebuang muka lagi dari Dara "Udah gak sakit" ucap Kino keukeuh

"Lukanya belum kering, mana ada bekas jaitan kaya gitu kering dalam waktu seminggu, leher kamu juga" Kino gak ngejawab melainkan coba nutupin plaster putih besar dilehernya.

"Kenapa juga milihin baju kemeja yang gak ada kerahnya" decak Kino

"Tan boleh dibawa kan Kino nya?" potong Wooseok diantara perdebatan Dara juga Kino

"Bawa kur..."

"Gapapa bawa aja, gausah pake kursi roda tapi jalannya hati-hati jangan kelamaan berdiri apalagi lari-lari, gaboleh capek intinya" potong Kai yang kini mendapat tatapan tajam dari Dara

"Siap Om!" Wooseok ketawa dan langsung ngerangkul Kino, Kino cuma senyum mesem diamah

"Sholat jum'at jangan lupa, itu Kino udah dua minggu gak sholat jum'at" ucap Kai lalu langsung menarik tangan Dara "Om ada urusan"

"Apaan sih?!"

"Udah ayo kenapa sih, kaya anti banget sama suami sendiri" paksa Kai lalu benar-benar membawa Dara pergi keluar dari auditorium

"Kira-kira apa no?" bisik Wooseok, tanya Wooseok pada Kino saat mulai meninggalkan auditorium

"Masalah nafsu" jawab Kino santai "udah ayo, gue mau makan"

"Pegangin jangan?" tanya Wooseok

"Gendonggg" rengek Kino, Wooseok melihat Kino dengan raut aneh kemudian melepaskan rangkulannya pada Kino "Lo aja deh Yut yang jagain" ucap Wooseok

"Yeu dasar babu tidak setia kawan, yutooo" rengek Kino lagi pada Yuto, Yuto cuma berdecih dan melempari Kino satu bungkus susu bubuk

"Anjay dapet dari mana nih?" ucap Kino girang yang langsung membuka susu bubuk dengan kemasan berwarna kuning itu.

"Nyemilin yang begituan dari tadi si Yuto" sambung Wooseok

"Daripada lo nyemilin bon cabe, mending gue sehat-sehat no micin" skakmat. Wooseok cuma berdecih tapi saat membalikan badan lagi ke arah Kino juga Yuto langsung melambaikan tangan riang.

"Eunwoo, Cas, Jungwoo!" panggil Wooseok, yang membuat Kino juga Yuto menengok ke belakang

"Brother!" sapa Lucas pada Yuto yang langsung jalan lebih cepat meninggalkan Kino dan menyamakan jalannya dengan Wooseok.

"Gausah deket-deket sama gue!" ultimatum Yuto

"Dikata gue baru kena rabies apa njing" umpat Lucas yang akhirnya jalan disebelah Kino

"Woy!" sapa Lucas

"Hai brother!" sapa Kino lalu melambaikan sebelah tangannya pada Lucas

Wooseok menepuk keningnya dan kembali berjalan ke arah belakang, lalu menarik Eunwoo yang jalan bersisian dengan Jungwoo. "No nih, lo kenal kagak?" tanya Wooseok to the point

Eunwoo masih diam tapi lama kelamaan mulai tersenyum kecil dan mengangguk sopan, Kino masih melihat Eunwoo dan mulai menyipitkan matanya.

"Gak terlalu inget sih, samar bentar-bentar coba lo ngomong" ucap Kino

"Hai" sapa Eunwoo

"Ya gak sekata gitu doang dong goblok, eh astagfirullah. Panjangan kek ngomongnya"

[1] Pengkolan 12 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang