"Gausah takut, it's okay sayang" Dara sengaja jongkok di depan kursi roda Kino, ngusap lembut tangan putra pertamanya. "Ketakutan gak akan hilang kalau kamu gak ngelawan itu" lanjut Dara.
Kino ngangguk, lalu senyum sebentar sebelum memasang headset yang sudah disiapkan sebelumnya sampai Dara kembali mendorong kursi roda Kino keluar dari rumah sakit.
Hari ini Kino sudah di bolehkan pulang, setelah satu minggu diruang perawatan dan tidak ada gejala infeksi atau konplikasi lain Kino bisa rawat jalan selanjutnya perawat yang akan datang langsung ke rumah Dara juga Kai untuk penggantian perban dan lainnya juga psikolog yang langsung datang kerumah untuk terapi PTSD yang Kino alami.
"Bisa berdiri kan?" tanya Dara saat sampai di depan mobilnya, Kino ngangguk "tapi Abang gamau duduk di depan" jawab Kino
Dara mengangguk maklum "Mami bawa supir hari ini. Lagian kita kan mau ke kampus biar Abang gak ikut ospek ulangan taun depan" tawa Dara, tapi justru Kino tidak merespon positif malah memalingkan wajah dari Dara
"Gausah, Abang malu" jawab Kino ketus
"Abang" ucap Dara halus, Kino tidak menjawab melainkan membuka pintu belakang mobil dan perlahan berdiri untuk pindah kedalam mobil. Dara cuma menghela nafasnya pasrah melihat kelakuan Kino lalu menyuruh supirnya untuk menyimpan kursi roda ke bagasi mobil sebelum Dara juga masuk ke dalam mobil disamping Kino.
"Kita ke kampus" kata Dara, Kino yang hampir memainkan lagu sekeras mungkin agar tidak mendengar suara jalan raya melihat tajam ke arah Dara. "Mami gak punya anak yang manja apalagi penakut" jawab Dara tidak kalah ketus lalu membuka tablet nya.
Kembali membaca materi yang akan dia bawakan di depan para mahasiswa baru FE.
Dilain sisi, Sungjae benar-benar mati-matian menahan Kai untuk tidak lagi kabur dari kantor, setelah Kai absen hampir 10 hari dan baru kembali masuk dua hari kemarin tentu saja pekerjaan Kai tidak sedikit tapi hari ini lagi-lagi Kai cari alasan lain untuk pergi kerumah sakit menjemput Kino.
Sungjae mengehela nafas panjang lalu membuka kunci ruangan Kai menampilkan Kai yang tengah sibuk dengan pekerjaannya kini menatap Sungjae horror.
"Waktunya meeting untuk proyek grand mall Bali" ucap Sungjae, Kai cuma berdecih tapi tak lama berdiri dan berjalan begitu saja melewati Sungjae.
Sungjae memberikan kode untuk orang-orang Kai lainnya untuk mulai berjalan mengikuti Kai begitupun juga Sungjae yang langsung menyamakan langkah dengan Kai.
"Meeting selesai dalam 1 jam setelahnya bapak akan mengisi sosialisasi di Universitas Abimayu kepada mahasiswa baru dilanjutkan dengan sholat jum'at berjamaah di masjid kampus bersama Ketua Yayasan Xiumin Abimayu juga para mahasiswa baru. Selesai makan siang kitaa.."
"Saya gak mood" potong Kai
"Lo beneran gak bakal datang? Gue kira kalau Dara yang bakal ngisi pidato dari semua perwakilan Dekan lo mau datang" Ucap Johnny, lalu mulai menyamakan langkahnya dengan Kai, Kai melirik Johnny bingung.
"Gue juga diundang ko tapi untuk jadi motivator bukan sosialisasi" jawab Johnny tapi Kai justru masih memandang Johnny bingung. "Jangan bilang lo gatau kalau Dara jadi pembicara disana juga" tebak Johnny
Kai tidak menjawab tapi melirik ke arah Sungjae yang juga menyita handphone milik Kai, Sungjae cuma tersenyum tanpa dosa dan mengluarkan handphone Kai lalu menyerahkannya.
Ada 10 misscall dari Dara juga pesan yang belum Kai buka.
"Gue terlalu sibuk" jawab Kai akhirnya menjawab semua ucapan Johnny, Johnny cuma tersenyum maklum dan menepuk bahu Kai.
![](https://img.wattpad.com/cover/129219314-288-k775972.jpg)