Blind Marriage (END)

SMA again

Chapter 3

Di sekolah

Matahari sudah menampak kan diri, waktu sudah menujukkan pukul 06.45 pagi tandanya aku harus bersiap berangkat ke sekolah,dengan berat hati dan malu dengan apa yang aku pakai hari ini yakni adalah seragam anak SMA aku keluar dari kamarku.

Ana menertawakanku yang tampak seperti anak SMA beneran, dan memujiku.

“wah, loe mirip banget kayak anak SMA kayaknya gak ada yang bakal nyangka loe udah umur 24 tahun son”kata ana sambil tertawa keras

“udah puas ketawanya”kataku sambil melihat tingkah ana

“baiklah aku diem”ana menahan tawanya

Aku menyiapkan makanan yang tadi aku masak hanya ada nasi goreng dan juga teh di meja. Aku dan ana makan pagi bersama dan ngobrol masalah misi. Beberapa rekan ku di kantor juga sudah datang ke rumahku dan memberikan arahan padaku. aku diberikan tas khusus yang berisi pelajaran hari ini dan juga beberapa alat untuk mengetaui keberadaan anak tersebut.

“apa harus ya gue pakai ini”sonya menunjuk bando yang ia pakai. Yang sebenranya alat tersebut adalah alat komunikasi dengan timnya

“ya harus lah, itu kan alat komunikasi kita”kata haikal menjelaskan

Sonya hanya bisa pasrah dan memakainya.

Kami semua sudah berada di SMA bakti jaya. Aku keluar dari mobil detektif dan berjalan menuu sekolah. Perasaan ku sangat lah berkecambuk antara marah dan kesel jadi satu. Tapi apa daya dia harus menjalaninya.

Di kelas

Wali kelas memperkenalkanku kepada anak-anak disekolah

“perkenalkan nama saya sonya anindya putri panggil aja sonya”kata sonya memperkenalkan diri

“gimana kalau aku panggil sayang aja gimana”kata salah satu anak laki-laki disana

“sudah... dusah hentikan... kamu dduduk di samping sefi ya”kata guru tersebut

“ya bu makasih”sonya langsung duduk mengampiri kursinya
Bel istirahat berbunyi

Sonya mencari-cari siapa yang bernama toni, karena dia dari tadi tak melihatnya. Sonya pun bertanya pada teman sebangkunya

“oh ya aku denger disni ada yang namanya toni, dia mana ya dia kamu tau?”tanya sonya

“oh toni, paling-paling juga di di kantin”kata sefi datar

“oh disana, loe gak mau jajan,”kataku pada sefi

“gak ah.. daripada nanti gue dipalak sama geng nya toni mending gue disini aja jajan nya”sefi mengeluarkan camilan nya

Sonya pun akhirnya sendiri menuju kantin. Dan benar sonya mendapati toni duduk dengan geng nya disana. Sonya hanya mengamati dari jauh. Sonya menikmati makananya dengan lahap, diapun mengikat rambut sebahunya ke atas. Dan tiba-tiba ikatan tersebut ditarik oleh toni yang mendekatinya.

“hay cantik sendiri aja, gue temenin ya”kata toni

Sonya sennag dengan keadaan ini karena dia tidak perlu mencari alasan untuk dekat dengan toni.

“gue gak sendiri kok, kan ada loe disini”kata sonya dengan percaya diri

“wah kau gak takut sama gue”kata toni

“kenapa gue harus takut sama berandal nakal kayak loe”kata sonya

Teman-teman toni bersiap akan membawaku pergi, namun toni menahan nya dan malah berkata padaku.

“kau benar-benar style ku... sekarang kau milikku”kata toni

“milik mu”sonya tertawa

“songgong banget nih cewe”kata temen toni

“berikan nomor mu padaku”tanya toni padaku

Di telinga sonya ia mendengar gemuruh teman nya yang kegirangan sudah mendapatkan nomor toni yang artinya mereka bisa melacak keberadaan ayahnya.

“nomor? Gak secepat itu kali.... loe bukan tipe gue”sonya beranjak pergi

Toni menahan tangan sonya dan mendekatinya
“baiklah, akan aku cari tahu sendiri nomer mu”kata toni kepadaku dengan senyumannya

Toni tampak tertarik padaku. untung saja aku menuruti semua yang dikatakan ana, karena ia pakarnya menaklukkan hati pria. Sonya  tersenyum dengan puas.

Di ujung jalan sekolah

“apa yang dikatakan sonya, bodoh sekali dia tak memberikan nomor nya langsung”kata roni dengan keras

“tenang lah pak roni, sonya sudah dengan baik melaksanakannya. Pria memang harus penasaran dan mencari tau sendiri nomor nya. Dengan begitu dia tak akan curiga pada sonya”kata ana meyakinkan

Huhuhu... Penyamaran sonya dimulai....
Happy reading👼👼👼
“benarkah begitu”kata pak roni