Chapter 13
Keesokan harinya sonya masih dengan tugas nya harus pergi ke sekolah. Disana sonya hanya bisa mendengus kesal dengan tugasnya dan ditambah dengan tingkah adit yang super nyebelin. Sekarang adit selalu menyruhnya membersihkan apartemen nya, trus masak dan mencuci seperti pembantu aja. Sonya sangat tak suka dengan itu. Lamunan sonya terhenti saat selfi bertanya soal pR kepadanya.
“eh son, PR IPA loe udah kan?”tanya selfi
“udah kok, kenapa?”tanya sonya balik
“gue nyontek dong, gue kurang nomer 4 nih”harap selfi
“okelah, ini” sonya memberikan bukunya pada selfi
“oh ya son kemarin si toni nanyain loe, gue ketemu dia dijalan pas malem dan gue lihat dia penuh lebamkayak habis berantem gitu.. gue takut dia kenapa-kenapa “jelas selfi pada sonya
“beneran? Kok dia enggak telfon gue ya, pasti ada sesuatu nih”kata sonya
“dia udah enggak masuk hampir 2 minggu,masak loe enggak nyadar sih.. bukan nya loe pacar nya toni”kata selfi sambil tersenyum
“gak lagi dia emang gitu kadang suka asal bicara.. gue ke toilet dulu ya”sonya meninggalkan selfi dan berjalan menuju luar kelas
Bel sudah berbunyi tanda sekolah telah usai. Sonya menuju kantor nya seperti biasa menggunakan bus, setelah sampai di di depan kantor sonya mendapat telfon dari toni. Sonya langsung bergegas mencari taxi dan langsung menuju tempat toni. Adit melihat sonya yang tampak terburu-buru dan akhirnya mengikutinya.
Sonya telah sampai di sebuah bangunan gedung tua dan kelihatan sangat menyeramkan dari luar. Sonya melihat GPS dari hp nya tempat adit berada. Sonya tanpa ragu masuk ke dalam bengunan itu dan berjalan agar tak diketahui orang. Tak berapa lama adit sudah sampai dan membuntuti sonya dari belakang. Di depan pintu yang berjarak beberapa centi dari tempat sonya berda banyak sekali pria yang berjaga-jaga. Sonya langsung menampak kan diri dan menghajar satu per satu dari mereka. Namun sonya hampir saja kena pukul di kepalanya dan untung adit datang dan menolong sonya.
“adit, kau kenapa disini?”tanya sonya kaget
“itu enggak penting sekarang, ayo kita cari anak itu sekarang”adit menarik tangan sonya dan membawanya ke dalam
Sonya menurut pada adit dan mengikutinya dari belakang. Disana tampak ayah toni yang menghajar toni habis-habis an. Sonya tampak khawatir dengan keadaan toni dan ingin menghentikannya. Namun adit menahan tangan sonya dan tetap membawanya di belakang nya.
“toni.... apa sebenarnya di lakukan ayah nya itu”sonya sangat miris melihatnya
“dia adalah ketua mafia dan tersangka penyelundupan senjata secara ilegal”jelas adit
“benarkah..kasian toni”kata sonya memelas
“lihatlah dit, itu sudah sangat keterlaluan”sonya sudah tidak bisa menahan amarahnya lagi dan berniat menyelamatkan toni
“jangan gegabah sonya, penyamaran kamu akan sia-sia jika kau muncul”kata adit akhirnya adit maju dan menemui ayah toni. Benar saja adit langsung dihadang oleh gerombolan mafia disekeliling nya.
“kau siapa? Berani nya kau kesini”tanya ayah toni dengan geram
Adit hanya diam dan tak berkata apa-apa. Dan dengan cepat orang disamping ayah toni memberitahukan identitas adit yang asli. Dan mengatakan bahwa dia adalah kepala detektif di kantor jakarta pusat.
“jadi kau detektif... sepertinya kau datang diwaktu yang salah.. aku sedang tidak melakukan tindak kejahatan apapun.. aku hanya mendidik anak ku”ayah toni menunjuk toni yang bersimbah darah
“mendidik... lihat anak kamu yang kau ajar hingga bersimbah darah begitu.. kau bisa ditahan karena kekrasan pada anak di bawah umur”kata adit dengan lantang
Ayah toni tertawa dan berkilah dari adit.“baiklah, kalau begitu coba tangkap aku”ayah toni tertawa dan membawa tangan nya ke depan tanda dia ingin ditangkap
Tak berapa lama langsung terjadi pertengkaran, hampir 20 orang menyerang adit bertubi-tubi. Toni pun tak mau kalah dan membantu adit berkelahi. Dimenit terakhir para mafia tersebut dapat dilumpuhkan dengan adit dan toni namun ayah toni tak kehilangan akal dan melumpuhkan adit dengan tembakan bius di kaki nya dan mengakibatkan dia hampir tak sadar kan diri. Tak berapa lama para mafia dan ayah toni pergi dari bangunan tersebut. sonya langsung menuju adit yang hampir tak sadar kan diri.
“adit... bangun... adit bangun”sonya menguncangkan tubuh adit
“sonya... bagaimana kau bisa ke sini?”tanya toni
“sekarang itu tidak penting ayo bantu membawa dia keluar”kata sonya memerintah
Namun kaki adit tidak dapat digerakkan karena terbentur dan kena luka paku yang menancap. Sonya sangat terkejut dengan luka toni yang sangat parah. Dan untunglah adit dapat mengontrol kesadaran nya dan dia mengumpulkan semua tenaganya.
“aku tidak apa-apa son, lebih baik kita bantu anak ini keluar sekarang” perintah adit
Di rumah sakit
Toni langsung mendapatkan penanganan pada lukanya. Toni tampak tidak kesakitan dengan lukanaya yang harus di jahit hingga berulang kali. Sonya dan adit yang melihatnya hanya bisa mengelengkan kepala dengan pertahanan toni. Setelah selesai menjahit suster tersebut langsung keluar ruangan dan membaringkan toni kembali ke kamar.
“apa beneran enggak sakit ton, kamu mau apa nanti aku ambilin”kata sonya
“aku maunya kamu cantik”toni malah menggoda sonya di hadapan adit
“hey... anak kecil kamu ini ngomong apa... udah sana cepat tidur aja enggak usah ngrepotin orang”kata adit kasar
“anda ini siapa sih sebenranya om, kenapa juga tadi bantuin aku.. kayak nya saya enggak kenal anda”kata toni dengan penasaran
“tadi aku kesana karena lihat seseorang yang membahayakan dirinya”kata adit dengan melihat sonya
“ah, lebih baik kamu istirahat sekarang ton, kamu butuh memulihkan diri”kata sonya mengalihkan pembicaraan
“oh ya son kamu tadi panggil om ini adit, loe kenal dia?”tanya toni penasaran
“gue ini su...”kata adit yang dipotong langsung oleh sonya
“ah dia ni om sepupu gue ton, dia kerja di kepolisian... karena gue khwatir loe bakalan kenapa-kenapa jadi gue telfon dia”kata sonya sambil mengamiktkan kata-kata pada adit
Sonya langsung membawa adit keluar dari kamar toni keluar. Adit sangat kesal dengan tindakan sonya.“maksud mu apaan sih, aku ini kan suami kamu... kalau orang sampai tau kamu selingkuh aku enggak tau lagi gimana jelasin nya sama ibu kamu”kata adit dengan kasar
“apa selingkuh, hey toni ini adalah target aku... karena dia aku bakalan dapat uang banyak.. dia bagai emas bagi gue”kata sonya dengan tatpan mematikannya
“emas... kalau gitu gue apa kalau anak kecil itu emas bagi lo”kata adit dengan penasaran
“loe itu kayak dewa maut.. wek”sonya meledek adit dan berlalu pergi
Adit langsung menyusul sonya ke parkiran.
000---000
Yuhuuuu next chapter👯👯👯👯👉
KAMU SEDANG MEMBACA
Blind Marriage (END)
ChickLitKomedi, Romantis Dont copy this story✊✊✊ Hargai ide orang lain👍💓💓💓 warning 21+ #09012020 rank 2 (in funny) #11052020 rank 97 (in adult) #25092018 rank 95 (in chicklit) #18102018 rank 145 (in chickkit) #11092018 rank 179 (in chicklit) #13092018...