Uang Oh Uang

6.9K 228 3
                                    

Chapter 7

Selama seminggu ini sonya hanya diam dan tampak murung, sonya tidak pernah bangun kesiangan lagi atau cerewet seperti biasanya. Lebih tepatnya dia sangat diam dan membuat ana teman nya khawatir. Sonya juga memasak dan membersihkan kamarnya. Tak seperti bisanya dia tak rapi dan malas untuk membersihkan kamarnya. Entah setan apa yang merasukinya hingga berbuat begini.

“son, loe kenapa sih aneh banget enggak kayak biasanya?”tanya ana dengan ekspresi takut

“gue enggak papa, aneh gimana sih gue kan udah bersihin rumah dan juga masak buat loe”kata sonya dengan datar

“ya bagus sih, tapi kenapa loe diem aja sih enggak cerewet kayak biasanya.. dan semenjak loe pulang dari bekasi seminggu yang lalu loe diem terus,, emang ada apa sih cerita gih sama gue”jelas ana

“gak ada apa-apa kok, gue lagi males aja ngomong”sonya memakai jaket nya dan bersiap pergi

“hey, loe mau kemana? Ini uda malam tau”kata ana memperingatkan

“gue mau ke mini market bentar beli obat”kata sonya singkat
Sonya langsung keluar tak memperdulikan ana yang ingin ikut dengannya. Tak berselang beberapa jam setelah sonya pergi datanglah adit ke rumah.

Tokkk tokkk... suara pintu diketuk. Saat membuka pintu ana mendapati adit yang sudah berada di luar.

“pak adit, ada perlu apa ya”tanya ana

“saya mau ketemu sonya, dia adakan?”tanya adit

“oh, sonya baru aja pergi ke minimarket katanya mau beli obat, kalau mau nunggu bapak bisa nunggu di kursi dalam”ana mempersilahkan

“oh gak usah saya nunggu disni aja”adit menunjuk kursi yang terletak diluar pintu

“baiklah pak, saya ambilkan minuman dulu”ana mempersilahkan diri

Di minimarket

Kringggggg.. suara ringtone sonya berbunyi dan dia mengangkatnya

“hallo”sapa sonya

“hey, loe cepet pulang sekarang.. ada pak adit disini mau ketemu loe”kata ana membentak

“ngapain dia disana”tanya sonya

“mana gue tau, udah cepet pulang”perintah ana
Sesampainya dirumah sonya langsung menemui adit dan duduk disebelahnya. Adit bertanya kenapa minggun lalu sonya pulang duluan tanpa memberitahunya.

“maaf saya lagi pengen sendiri, jadi saya pulang duluan”kata sonya ketus

“apa ada masalah son?”tanya adit

“gak ada kok pak, oh ya saya minta bapak jangan menemui saya lagi, saya menolak perjodohan tersebut”kata sonya tegas
“kenapa kau menolaknya?”tanya adit

“tidak ada alasan saya untuk menikah dengan anak dari orang yang telah membunuh ayah saya”kata sonya dnegan tatapan tak suka pada adit

“maksudmu?”tanya adit

“anda tak usah berpura-pura lagi, saya sudah tau semuanya, anda hanya ingin menikahi saya karena harta kan”kata sonya ketus

“ah jadi kau sudah dengar semuanya, kalau begitu saya tidak akn bertele-tele lagi, semua itu memang benar bahwa aku ingin mendapatkan harta itu, namun masalah ayahku membunuh ayahmu semua itu hanya kesalahpahaman”jelas adit

Malam itu menjadi percakapan yang sangat melelahkan buat sonya, dia hanya bisa diam dengan perkataan adit yang dengan jelas ingin menikahinya walau sonya menentang atau menolak nya.

Keesokan harinya sonya berangkat sekolah dengan wajah murung, dia berjalan dengan wajah menunduk dan mengakibatkan dia menabrak orang di depannya. Dan orang tersebut adalah toni.

“hey cantik, “toni memberikan senyuman evilnya

“udah sana minggir, aku lagi enggak mood ketemu loe”kata sonya ketus

Sonya meninggalkan toni sendirian dan masuk ke area sekolah , toni masih tetap berjalan di belakangnya. Sonya selama dikelas hanya memberikan tatapan kosong, dan tak memperhatikan perkataan gurunya. Tiba-tiba handpone sonya berbunyi dan ia melihat di layar hapenya tertulis nama ibu.

Sonya buru-buru ijin kepada guru dan berlari menuju toilet. Sonya kaget bukan kepalang dan langsung berlari menuju gerbang sekolah. Sonya memberhentikan taksi dan memberikan alamat rumah sakit di jakarta. Ternyata ibu sonya tengah sakit dan berada dirumah sakit di jakarta selatan, sonya mengetahui bahwa ibunya mempunyai riwayat penyakit hati dan mengharuskan ibunya cangkok hati sesegera mungkin. Sesampainya di rumah sakit sonya diberitahu oleh dokter bahwa ibunya harus segera cangkok hati, karena tubuh nya sudah lemas karena tidak bisa menompang tubuhnya lagi. Sonya sangat terpukul dengan keadaan ibunya tersebut, dan karena biaya cangkok hati tersebut membutuhkan dana sekitar 200juta. Biaya yang sangat fantastik, sonya tidak mungkin mendapatkan uang sebanyak itu dalam 2 hari kedepan. Dia tak tau meminjam ke siapa. Tidak mungkin dia meminjam ang kepada ana, karena mereka berdua sama-sama dari keluarga yang tidak punya. Dan tiba-tiba sonya terpikir oleh tawaran adit tentang pernikahan, sonya ingin adit meminjamkannya uang karena dia pasti mempunyai uang sebanyak itu.

Tanpa pikir panjang sonya langsung bergegas menuju kantor adit yang juga kantor nya bekerja. Sesampainya disana sonya langsung masuk ke kantor adit tanpa permisi. Adit sangat terkejut dengan kedatangan sonya dan akhirya adit membawa sonya keluar dari kantor karena takut karyawan lain akan bergosip tentang nya.

Di cafetaria sekitar  setengah meter dari kantor mereka
Sonya dan adit duduk berhadapan. Sonya membuka pembicaraan terlebih dahulu.

“saya ingin membicarakan tentang tawaranmu kemarin”kata sonya dengan gugup

“ah,,, apa kau berubah pikiran dan ingin menikah denganku?”adit menduga-duga

“iya saya bersedia menikah denganmu”kata sonya tegas
Adit hanya diam dan lalu mengangguk memikirkan apa yang akan dikatakan nya

“baiklah, mari kita menikah...”kata adit datar

“tapi saya punya satu syarat?”cecar sonya

“syarat apa?”adit ingin tau

“saya ingin meminjam uang 200juta untuk biaya cangkok hati ibu saya”kata sonya

Adit mengiyakan semua syarat sonya dan dia memberikan sonya selembar cek yang bertuliskan 200 juta rupiah. Sonya mengakhiri percakapan mereka dan berjalan pergi menuju rumah sakit tempat ibunya dirawat.

Di rumah sakit sonya melihat ibunya tampak berbaring lemah di ranjang. Sonya menghampiri ibunya dan memegang tangan nya.

000---000

Next chapter soon..👯👯👯

Blind Marriage (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang