Chapter 37“kalian tinggal disini sementara waktu hingga ketakuan rara mereda dan sampai daniel ditangani oleh hukum dengan dipenjara”kata adit memerintah sonya untuk tinggal di rumah nya
Sonya nampak canggung karena ini kali kedua sonya menginjak apartemen adit setelah sekian lama. Rara memegang erat tangan sonya dan tak ingin melepaskan nya karena sangat trauma dengan orang asing atau orang yang dikenal nya.
“semenara waktu rara tinggal disini bersama mama dan juga om ya”kata adit dengan pengertian
Rara hanya diam, hampir seminggu setelah kejadian itu rara tidak berbicara sama sekali kecuali dengan mama nya jika ingin minum, makan , dan ke kamar mandi.
“kau sekarang sudah aman, om sudah memastikan semua penjahat itu pergi menjauh sejauh-jauh nya... kalau mereka sampai datang lagi om bakalan memukul mereka sekencang-kencang nya”kata adit mencoba membuat rara tidak takut
Rara pun tersenyum dan sedikit luluh pada adit.--**--
Langit menjadi gelap dan malam mulai datang, adit mengemudikan mobil nya hingga halaman apartemen nya. Adit menekan lantai apartemen nya. Adit membawa beberapa makanan ringan dan juga susu untuk rara. Adit yang dingin dan kejam berubah menjadi seorang ayah yang lembut dan juga penyayang karena rara.Adit membunyikan bel apartemen nya dan sonya pun membuka pintu.
“kau sudah pulang”sapa sonya
“oh.. “jawab adit canggung,
Adit merasa rumah nya sedikit berbeda beberapa bulan belakang an, biasanya apartemen adit sangat berantakan dan tak terurus karena adit jarang membersihkan nya. Saat sonya berada disini terlihat sangat bersih dan ditata dengan indah seperti saat adit dan sonya masih sepang suami istri dulu.
“kau sudah makan?”tanya sonya
“belum..”jawab adit
“kalau begitu aku masak kan dulu,dan membuat susu buat rara.. bukan kah kau sudah membelikan nya kan”kata sonya sambil merebut kantong kresek yang dibawa adit
“ok baiklah..”singkat adit
“kau mandilah dulu.. aku sudah menyiapkan air hangat untuk kau mandi”jawab sonya sambil berjalan ke dapur
Dalam hati jantung adit tengah menari-nari karena sonya berada di hadapan nya dan di rumah nya sekarang.Setelah makan malam bersama dan rara sudah tertidur di kamar tamu sekarang giliran sonya nampak gelisah karena dia bingung harus tidur dimana. setahu sonya hanya ada 2 kamar apartemen ini, yang pertama kamar adit dan kamar tamu. Karena kamar tamu adit sudah digunakan rara maka mau tak mau sonya tidur di sofa ruang tengah atau tidur dengan adit.
“oh tidak... tidak... apa yang kau pikirkan sonya”sonya memukul kepalanya karena memikirkan hal yang aneh
Adit masih setia duduk di sofa ruang tengah, sonya berjalan dengan perlahan dan duudk di sofa dekat adit berada.“kau tidak tidur dit”tanya sonya ragu
“oh bentar lagi aku akan tidur setelah menyelesaikan berkas dari kantor”jawab adit singkat
Sonya mengangguk tanda mengerti. Sonya pun membunuh waktu yang sudah hampir pukul 22.00 dengan melihat tivi dan juga menghitung laba tokonya hari ini. namun adit tetap berkutat pada laptop dan tak kunjung kembali ke kamar yang tanda nya sonya akan terus terjaga semalaman karena menunggu adit.
“aaa.... aa” sonya menguap karena sangat ngantuk
Adit pun menyadari sonya mengantuk namun dia masih berkutat pada laptop nya. Karena kasian akhirnya adit menyuruh sonya untuk tidur.“kalau kau ngantuk tidur saja”perintah adit
“tapi kan kamu masih sibuk mengerjakan pekerjaan kamu.. trus aku tidur dimana?”tanya sonya balik
KAMU SEDANG MEMBACA
Blind Marriage (END)
ChickLitKomedi, Romantis Dont copy this story✊✊✊ Hargai ide orang lain👍💓💓💓 warning 21+ #09012020 rank 2 (in funny) #11052020 rank 97 (in adult) #25092018 rank 95 (in chicklit) #18102018 rank 145 (in chickkit) #11092018 rank 179 (in chicklit) #13092018...