Pisah

6.4K 202 1
                                    

Chapter 27

Setelah sampai di rumah ana, sonya hanya bisa diam dan terus menangis. Sonya tak tidur sama sekali semalaman. Ana hanya bisa melihat sahabatnya itu dengan tatapan kasian. Setelah pagi tiba sonya dan ana seperti biasa masuk kerja, kesedihan tidak membuatnya malas untuk bekerja.

“kamu beneran mau kerja? Kamu gak papa kan?”tanya ana khawatir

“heem gak papa kok”jawab sonya sambil memakai blazer milik ana

Tak berapa lama ana dan sonya berangkat menggunakan mobil ana yang terparkir di bagasi samping. Handphone sonya terus berdering sejak tadi, dan panggilan tersebut rupanya dari adit yang mungkin sekarang tengah kebingungan sonya tidak mengabari dia sama sekali.

“kok gak diangkat son?”tanya ana

“biarin aja”

“kamu sebenarnya ada apa sih.. ada masalah apa kamu sama adit, cerita dong”

Sonya diam beberapa saat dan akhirnya memberitahu ana bagaimana cerita yang sebenarnya. Ana turut sedih dengan apa yang ditimpa sahabat nya itu.

Di kantor

Sonya menyibukkan dirinya dengan menyetujui untuk mendapatkan tugas mengintai seseorang. Sonya memilih mengintai karena dia tidak ingin bertemu dengan adit di kantor karena dia belum siap untuk mengatakan segalanya.
Sonya bersiap-siap dan menganti pakaian nya dengan baju santai dan juga sepatu kates nya. Adit tak kalah dan bersikeras bertemu dengan sonya dengan menunggunya di depan ruang loker para petugas. Sonya memberanikan diri keluar dari ruangan nya walau ada adit disana. Dia tidak bisa terus-terus an menghindar.

“sonya kamu kenapa kemarin enggak pulang?”tanya adit khawatir

“oh.. kemarin aku menginap di rumah ana”jawab sonya singkat

“tapi kenapa kamu enggak bilang sama aku.. gak ada pesan wa atau panggilan ijin gitu ke aku”

“maaf aku enggak sempet.. kamu tau sendiri kan kalau banyak cewe yang ngumpul pasti banyak yang mereka omongin”

“tapi kan sebaiknya kamu ijin.. aku kan suami kamu”
Sonya hanya diam seribu bahasa

“apa ada yang salah dengan ku? Apa ada sesuatu yang terjadi?”tanya adit lagi

“tidak.. tidak ada apa-apa.. aku masih ada tugas mengintai, kita bisa lanjutkan lagi percakapan ini besok”jawab sonya sambil berjalan menjauh dari adit

Tak berapa lama ada panggilan masuk di hp sonya, dan itu dari toni.

“hallo”

“kau tak papa kan?”tanya toni khawatir diseberang sana

“aku gak papa.. “jawab sonya sambil menjauh dari tempat nya berdiri sekarang

Adit melihat sonya dengan tatapan penasaran. Yang pasti adit marah kenapa sonya bisa-bisa nya mengabaikan adit yang khwatir padanya.

--**--
Seminggu berlalu

Sebuah tangan yang kekar menarik tangan sonya ke sisinya. Ternyata dia adalah adit. Adit menyusul sonya ke solo karena ia khawatir dengan nya.

“adit”kaget sonya

“hey.. kenaapa telfon ku enggak kamu angkat.. dan lagi hape mu enggak aktif kemarin”kesal adit

“aku lagi sibuk dit.. jadi wajar aku matiin karena aku gak mau ada yang ganggu”

“ganggu.. hp itu penting, buat apa beli hp kalau dinonaktifkan”

“udah ah.. kenapa juga harus marah-marah”sonya berjalan mendahului adit karena marah

Adit mengehntikan langkah sonya dan mengajak dia berbicara intensif.

“aku mau bicara empat mata sama kamu”

“bicara apalagi sih.. besok aja kalau aku udah pulang”

“ini penting”adit mencoba membawa sonya menuju mobilnya
Di taman

Sonya marah dengan adit yang membawanya paksa saat ia sedang bertugas.

“hey.. aku lagi kerja dit.. aku gak mau gajiku dipotong karena ada lalai”kata sonya kesal

“aku bisa kasih kamu uang kan.. kamu istri ku”

“uang? Benar kamu bisa kasih aku uang... apa kau mau aku keluar dari kantor gitu”usul sonya kesal

“iya.. aaku mau kamu keluar dan tetap berada di sisiku kapan pun”jawab adit

“kau mau aku berada di sisimu tapi kamu masih bertemu dengan wanita lain gitu”kata sonya meningikan suaranya
“maksud mu apa? Wanita siapa?”

“udah deh,aku gak mau bertengkar sama kamu Cuma gara-gara hal gak jelas”jawab sonya menjauh

“cerita dulu sama aku son, aku enggak ngerti”

“sudahlah”sonya berjalan menjauh dari adit

Adit tampak sangat pensaran dengan perkataan sonya dan kembali mengejar nya, adit menarik tangan sonya hingga sekarang berada di depan nya.

“katakan son...”

“aku sudah melihatnya”

“melihat apa?”

“kau dengan leni”

Wajah adit langsung berubah saat sonya mengatakan nama leni, adit langsung melepaskan tangan sonya yang tengah ia pegang sekarang.

“bukan seperti itu son, yang kamu lihat itu bukan kebenaran.. waktu itu”

“stop dit.. aku enggak mau denger.. kalau kamu memang masih mencintainya, kau boleh bertemu dengan nya sesuka kamu.. tapi aku minta kamu cerai in aku”aju sonya pada adit

“apa cerai.. “

Adit tampak kesal dan marah dengan situasi sekarang, perasaan adit tampak tak karuan mungkin sekarang. Sonya merasakan dirinya hancur dan hatinya sangat sakit mengatakan cerai pada adit. Sonya sudah mulai mencintai pria itu.

“tidak aku tidak akan menceraikan kamu, aku enggak mau lepasin kamu kapan pun juga”kekeuh adit

“tapi aku tidak bisa terus bersama dengan mu dit, kau bisa kembali pada leni”

“tidak son.. aku sudah tidak mencintai leni lagi.. aku haya mencintai mu”

“tapi bagaimana dengan pelukan dan juga ciuman tempo hari yang kalian lakukan”

“itu semua karena..”adit tak bisa melanjutkan perkataan nya

“kamu enggak bisa jawab kan, aku mohon lepaskan aku dit.. aku tidak bisa terus merasakan sakit bersamamu”sonya memaligkan wajah nya dan mulai berjalan pergi

“bukankah kau juga mencintaiku son?”

Langkah sonya terhenti saat mendengar kata-kata itu. Tentus saja sonya mencintai adit, namun bukan kata-kata itu yang keluar dari mulut sonya.

“aku tidak tau dengan perasaan ini dit, aku merasa tidak yakin dan percaya dengan mu lagi... “

Air mata sonya menetes dan membasahi pipinya, sonya hanya ingin kebahagiaan ada pada mereka nantinya.

“mari kita bercerai dit, bukankah pernikahan kita hanya kontrak dan pernikahan ini awalnya bukan karena cinta... kita tidak bisa memaksakan saling mencintai satu sama lain untuk hidup bersama kan” kalimat ini sukses meluncur dari mulut ku dan membuat adit frustasi

Perpisahan menjadi solusi terakhir untuk masalah ini, aku berharap adit tidak melepaskan ku sekarang dengan meceraikan ku.

--**--

Up up up..... Hiks sonya nya minta cerai.. Gimana menurut kalian apakah beneran berakhir pernikahan mereka👯👯👯👯👯👯vote n comment nya di tunggu

Blind Marriage (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang