Chapter 11
Adit dan sonya menuju rumah orang tua adit yang berada di jakarta selatan. Sonya dan adit hanya diam selama perjalanan. Karena ksunyian yang terasa di dalam mobil, sonya tiba-tiba tertidur. Adit hanya melihat sonya dengan tatapan sekilas. Hanya butuh setegah jam mereka sudah berada di rumah yang sangat besar dan mewah, bangunan nya sangat tinggi bernuansa eropa. Sonya hanya bisa berdecak kagum dengan yang dilihatnya sekarang.
“wah, bagus banget.. ini beneran rumah loe dit.... kayak istana dit”sonya mengagumi dengan tatapan penuh harap
“udah natap istana nya, tutup tuh mulut nya udah mau netes air liur loe”kata adit mengejek
“aisssshhhhh,, “sonya mendengus kesal
Di dalam rumah sonya sudah disambut oleh pengurus rumah adit yang berjumlah 10 orang. Mereka membawa semua barangbawaan kami. adit membawa ku langsung ke lantai 2 kamarnya. Kamar adit sangat besar dan sangat manly banget, nuansa hitam dan abu-abu menonjol disana.
“mana kamar aku dit?”tanya sonya dengan tatapan polos nya
“kamar apaan, ya disini kita berdua tidur nya”kata adit datar
“hah, jadi kita berdua masih harus tidur berdua lagi?”tanya sonya dengan tatapan kaget
“tentu, kita harus seperti pasangan suami istri lainnya kan kalau di keluarga kita masing-masing”kata adit menjelaskan
“baiklah,”sonya menerima penjelasan adit dan mulai mengeluarkan barang bawaan nya. Sonya hanya membawa satu koper kecil dan juga tas yang dia tenteng sekarang. Sonya menata bajunya di lemari adit dan menaruh perlengkapan make up nya si meja kosong di depan ranjang adit.
Saat adit keluar dari kamar mandi, dia sangat kaget dengan kondisi kamar nya yang sedikit berbeda dari biasanya, mungkin karena ada wanita sekarang di kamar nya. Jadi banyak aroma strawberry dan juganuansa pink di kamar.
“kamar ku kok jadi beda gini ya”kata adit datar
“gimana bagus gak?”kata sonya dengan imut
“aneh banget jadinya, lihat ada make up juga disini”adit menunjuk make up ku
Sonya tersenyum dengan tatapan polos nya.
“oh ya dit ayah dan ibu kamu mana kok enggak ada, rumah ini sepi banget kelihatannya?”tanya sonya penasaran
“ayah mungkin masih dibandung, kalau ibu tiri ku mungkin bentar lagi akan pulang”kata adit
“oh begitu, kamu punya berapa saudara dit?”cecar sonya lagi
“aku anak tunggal, tapi dari ibu tiriku ini aku dapat kakak laki-laki dan adik perempuan yang berumur 18 tahun”penjelasan adit
“oh, rame juga ternyata disini”sonya mengalihkan pembicaraan
Makan malam pun telah tiba, semua anggota keluarga adit sudah berada di ruang makan, ayah adit juga sudah berada di rumah dan ikut makan bersama. Adit tampak sangat malas dengan makan bersama ini yang mungkin akan membuat pertengkaran kecil. Mereka semua makan dengan tenang, sonya tampak sulit makan dengan aturan keluarga kaya, karena banyaksekali sendok dan garpu yang ada disana. Sonya memakai nyasesuai yang ia pelajari walau ada yang salah dan ibu mertuanya melirik nya dengan anda tak suka.
“bagaimana makanan nya enak kan sonya”kata ibu tiri adit“iya enak ma”jawab sonya singkat
“kalau begitu makan yang banyak ya”kata ibu tiri adit dengan senyum yang dipaksakan
Ibu tiri adit menyinggung ku yang yang dinikahi adit karena harta dan juga mengejek ku karena berasal dari keluarga sederhana. Walau tidak secara langsung namun dengan kata perumpamaan aku mengerti maksudnya. Adit juga tampak seperti disudutkan karena ibu tirinya yang tidak suka dengan nya. Namun aku melihat adit yang membelaku dan dapat membalas semua perkataan ibu tirinya dnegan tegas. Aku suka dengan tindakan adit tersebut, aku sempat melihat dia pria yang keren dan dewasa.
Setelah makan malam adit dna sonya masuk ke kamar dan melakukan rutinitasnya masing-masing untuk mengerjakan pekerjaannya. Sonya tampak bosan karena dia sudaah dapat menyelesaikan tugasnya. Dan tiba-tiba sonya mendapat telpon dari toni.
“hallo”sonya menyapa dnegan kasar
“hey cantik, kenapa teriak-teriak gitu”kata toni dengan cool nya
“apaan sih telpon-telpon segala, udah sana maen kek atau belajar”kata sonya
“lagi gak mau aja ngapa-ngapain?lagi kangen sama kamu”kata toni megombal
“udah deh enggak usah gombal”kata sonya dnegan teriak
Adit tampak pensaran dengan siapa yang ditelpon oleh sonya.“kamu kapan masuk sekolah nya?emang kamu sakit apa?”tanya toni
“gue lagi pusing sekarang, jadi enggak usah ganggu gue ngerti”sonya menutup telfon dari adit dan menaruh handpone nya di meja
Adit tampak siap memberikan pertanyaan pada sonya. Dan benar adit bertanya tentang siapa yang menelponnya tadi, adit tampak tak senang dan menyuruhku untuk secepatnya tidur karena sonya tak memberitahu siapa yang menelponya tadi. Sebelum memejamkan mata sonya tampak memaki piyamanya dengan hati-hati dan brerkata pada adit.
“jangan coba macam-macam awas aja”kata sonya memberikan bodgem nya
“gue tau, udah sana tidur kau pasti udah lelah”adit tampak melunak dengan perkataanya tersebut
Dan beberapa saat kemudian sonya sudah tertidur pulas di ranjang nya. Namun adit masih membuka matanya dan tidak bisa tidur, maklum lah dia baru pertama tidur dengan wanita disamping nya. Adit merasa debaran jantung nya tak karuan karena sonya tidur mengahadap adit dan tampak mempesona dalam tidurnya. Walau adit tak memilii perasaan pada sonya, namun siapa yang tahan ada godaan disampingnya. Kalau bukan karena iman dan keteguhan mungkin adit sudah melakukan hubungan dengan sonya. Karena pria bisa melakukannya tanpa cinta. Adit berakhir tidur dengan menutupi semua tubuh sonya dengan selimut dan memejamkan matanya.
Next chapter👯👯👯👯
KAMU SEDANG MEMBACA
Blind Marriage (END)
ChickLitKomedi, Romantis Dont copy this story✊✊✊ Hargai ide orang lain👍💓💓💓 warning 21+ #09012020 rank 2 (in funny) #11052020 rank 97 (in adult) #25092018 rank 95 (in chicklit) #18102018 rank 145 (in chickkit) #11092018 rank 179 (in chicklit) #13092018...