Air Mata

6.8K 175 2
                                    

--**--
Chapter 26

Sonya dan toni sekarang sudah berada disebuah taman yang dipenuhi cahaya lampu yang indah. Mereka duduk bersama meikmati cahaya bulan dan bintang yang bersinar. Walau pemandangan yang indah itu terpampang dengan nyata didepan nya, sonya tetap murung dan diam seribu bahasa karena pikiran nya jauh melayang pada perlakuan adit padanya.

“son.. sonya”kata toni dengan meninggikan suaranya

“oh.. iya ada apa ton?”jawab sonya

“loe enggak dengerin gue ya son? Okelah.. kalau begitu mau aku tunjukin sesuatu”

“tunjukkin apa?”penasaran sonya

“sini ikut aku”

Toni membawa sonya ke sebuah tanah lapang dengan kembang api yang berada diudara. Saat itu banyak kembang api yang dinyalakan karena ada sebuah acara festival di daerah itu.

“wah.. bagus banget”puji sonya

“gitu dong.. loe harus nya senyum jangan sedih mulu... loe cantik tau kalau lagi senyum”

“dasar gombal... “

Mereka menikmati malam itu dengan senyuman yang mengembang.

“oh ya ton, kapan mulainya ujian kamu?”tanya sonya

“kurang 1 bulan lagi”

“wah cepet banget.. loe harus yang rajin belajar nya perbaikin tu nilai kamu yang banyak tinta merahnya”goda ku pada toni

“iya ini gue lagi berusaha.. gue bakalan kerja keras dan nunjukin ke kamu kalau aku bisa masuk akademi kepolisian”
“beneran? Gak yakin deh gue.. ujian nya tu susah banget  “sonya kembali menggoda toni

“masak sih.. kalau gue beneran lulus ujian itu gimana?”

“kamu mau apa? Tar aku beliin”tanya sonya

“hanya satu yang aku mau”

“apa bilang aja”

“aku mau nya kamu”

Sonya tertawa tak henti-hentinya dengan pernyataan toni yang menohok. Toni pun ikut tertawa karena sonya. walau perkataan itu serius namun sonya berharap hanya candaan saja

--**--
1 bulan berlalu

Sonya seperti biasa bekerja dengan keras agar mendapatkan gaji serta bonus yang dijanjikan. Sonya ingin mengembaikan uang adit yang dipinjam nya dahulu untuk operasi almarhum ibunya. Sonya tak ingin memberatkan atau berhutang kepada adit walau sekalipun adit suaminya, perjanjian tetap perjanjian dan ia harus menjalankan nya.

Hampir sebulan ini adit dan sonya memang tidak intens dan menjalani hubungan seperti seorang kekasih seperti berkencan. Walau terkadang mereka makan bersama untuk berjumpa satu sama lain, namun itu tetap lah kurang. Ditambah lagi ada masalah baru diantara kami yang membuat kami agak rengang. Adit terus saja bersama leni karena baru-baru ini dia melapor kan masalah nya ke kantor tentang suaminya itu yang melakukan KDRT. Dan yang bikin kesal adit yang langsung menangani masalah tersebut.

“makanan nya udah siap dit.. “kata sonya dibalik pintu kamarnya

“oh.. nanti aku turun” jawab adit sambil menjauhkan hp nya dari telinga

Adit terlihat serius dengan panggilan nya tersebut dan tak menghiraukan sonya. walau begitu sonya memahami dan mencoba percaya pada adit.

Tak berapa lama adit turun dan berjalan menuju ruang tengah dengan buru-buru dengan menyamber tas dan dasinya.

“dit.. gak mau makan dulu?”tanya sonya

“gak keburu son, ada kasus yang harus segera ditanggani” adit berjalan menuju daun pintu dengan buru-buru
Namun sonya menghentikan nya dan menutup kembali pintunya.

Blind Marriage (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang