Romantisme (bagian 2)

8.7K 211 0
                                    


Chapter 23

Suara motor terdengar sampai di dalam apartemen adit, entah kenapa suara itu membuatku kesal karena aku harus membuka mataku yang tengah nyaman bemimpi indah.

“suara apa sih... ganggu aja”desah sonya

Sonya turun dari ranjang nyaman nya dan berjalan menuju lantai bawah yaitu dapur dan memulai rutinitas pagi nya. Dari 3 hari yang lalu sonya dan adit memutuskan untuk memulai hubungan mereka sebagai seorang kekasih terlebih dahulu dan mengenal satu sama lain. Sonya seperti mendapatkan sebuah undian berhadiah dan terus menyunggingkan senyum.

Hari ini sonya sendiri di apartemen karena adit ada lembur kemarin dan mungkin akan pulang malam hari. sonya menurunkan tirai dan menggantinya dengan yang baru karena sudah sebulan lamanya belum dicuci. Saat aku menurunkan satu persatu tirai dari tempat nya, aku melihat toni yang sedang berada di samping motor nya dengan senyuman yang mengembang.

“toni... ngapain dia kesini?”gerutu sonya

Toni melambaikan tangan nya di lantai 4 tempat apartemen ku berada. Aku terkejut sekaligus bingung dengan tingkah bocah satu ini. tak berapa lama handphone ku berbunyi. Di layar besar itu tertulis nama toni dan aku pun mengangkatnya.

“hai cantik”sapa toni

“hey kau ngapain sih sekarang berada di depan apartemen?”tanya sonya

“emang kenapa.. aku cuma mau lihat kamu aja?”

“ihhhh.. loe aneh banget ya udah sana bocah kamu lebih baik sekolah.. udah jam setengah 8 tuh”bentak sonya

“enggak perlu teriak-teriak gitu dong cantik”goda toni lagi
Sonya menuju jendela yang tak jauh dari tempat nya tadi berada dan melihat ke arah toni. dengan kesal Sonya mengisyaratkan agar toni pergi dari apartemen ini.

“baiklah aku pergi, emang aku enggak boleh lihat cewe yang aku suka”goda toni

“hey anak kecil.. udah enggak usah ngawur, lebih baik kamu sekolah sekarang.. cewe aja pikiran kamu”teriak sonya
sambil mematikan handphone nya dan berjalan menjauh dari jendela.

Toni tertawa kecil dengan tingkah sonya yang kekanakan tersebut dan membuat toni semakin suka padanya.

--**--

Di kantor

Adit tampak serius dengan pekerjaan nya dari tadi sampai tak mengetahui sonya datang ke ruangan nya. Sonya mengerti dengan posisi jabatan adit tersebut dan memakluminya. Sebenarnya hari ini sonya ingin mengajak adit keluar untuk sekedar makan siang bersama, karena adit begitu sibuk jadi sonya memutuskan untuk makan sendiri.

“sabar sonya... adit lagi sibuk.. jadi kamu harus ngerti”sonya berkata menyemangati dirinya sendiri

“heh.. loe kenapa..”teriak ana

“hey.. loe ngagetin aja sih...gimana kalau aku sampai tersedak “

“lagian nglamnun gitu.. emang ada masalah apa sih?”cecar ana

“gue sama adit udah mutusin untuk memulai sebuah hubungan”

“apa...? serius son?”

“heem...”

Ana tampak senang dengan hubungan ku dengan adit dan memberikan sebuah saran agar hubungan kita bisa terjalin dengan mulus dan berakhir adit jatuh dalam pelukanku. Ana menyarankan agar aku berlibur dengan adit dan mengambil cuti honeymoon lagi.

“apa? Gak ah.. malu”kataku

“ngapain sih harus malu.. adit kan suami loe..”

“ada bener nya juga sih..tapi dia mau atau enggak kan dia lagi sibuk-sibuknya sekarang”

Blind Marriage (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang