Calon Suami

7.9K 243 0
                                    

Chapter 5

matahari sudah mennjukkan dirinya, dan sonya masih berkutat dengan selimutnya, dia enggan terpisah dengan bantal dan juga guling yang berada disampingnya. Jam beker pun bernunyi tanda dia harus segera melakukan rutinitasnya kembali ke sekolah.

“aissssshhh, kenapa sih udah jam segini aja, males banget gue harus balik ke sekolah”keluh sonya

Seperti biasa disekolah sonya harus mengikuti upacara bendera, sonya dapat bernapas lega karena ia tak harus mengikuti apel yang panas di kantornya bekerja. Sonya sangat menikmati pekerjaan nya sebgai gadis SMA. Tampak di barisan tersebut sonya dikagetkan dengan toni yang berdiri di samping nya seakan menghadang teman ku yang saat itu berbaris disampingku.

“hey cantik”kata toni menggoda

Aku hanya mendengus dan berpaling dari toni
Apaan sih anak ini bikin mood aku rusak aja
Setelah selesai upacara bendera kami para siswa menuju kelas dan melaksanakan pelajaran seperti biasanya. Dan yang parah hari ini ternayata ada ulangan harian matematika, pelajaran yang sangat tidak aku sukai.

“eh self, kamu udah belajar belum ulangan kali ini”tanya sonya pada selfi

“ya udah lah, guru matematika ini killer banget bisa-bisa loe dapat nol besar kalau enggak bisa ngerjain. Bdia bisa tau kita nyontek atau enggak”kata sefi

“aduh gawat”keluh sonya

Pelajaran kali ini sungguh membuat sonya kelimpungan. Dia hanya bisa pasrah akan nilainya yang kemungkinan mendapatkan nol.

Bel pulang sekolah berbunyi tandanya sonya sudah terbebas dari tugas nya di sekolah, waktu sudah menunjukkan pukul 2 siang dan tandanya dia harus kembali ke kantor dan melaporkan setiap gerak-gerik toni hari ini.

Sesampainya dikantor sonya langsung berganti pakaian dan menuju ruang pak roni melaporkan tugasnya, disana sudah ada seorang pria yang duduk bersama pak roni melakukan rapat dan aku menunggu hingga percakapan mereka selesai. Pak roni mengetahui keberadaanku dan memperbolehkan ku masuk. Saat aku berjalan menuju kursi pak roni aku dikejutkan dengan adit yang berada disana.

“kau... apa yang kau lakukan disini”kata sonya kaget

“sonya, jadi loe kerja disini ya”kata adit datar

“kalian saling kenal”tanya pak roni

“iya pak, tempo hari saya bertemu sonya dengan memakai seragam dia menangkapku sebagai pencopet”kata adit terkekeh

“apa pencopet”pak roni melihat ku dnegan tatapan kejam

Aku hanya bisa menunduk dengan tatapan pak roni, selang beberapa menit kemudian pak roni memperkenalkan adit sebagai ketua dari devisi detektif. Sonya terhenyak dengan peryataan tersebut. beberapa tim ku yang lain juga tampak berdatangan dan menyambut adit.

Sonya terlihat melamun dengan kebetulan ini, dan memikirkan semua permintaan adit yang menyetujui perjodohan mereka.

“son.. son... loe kenapa sih bengong gitu”tanya ana

“ah.. aku hanya lagi kepikiran soal adit”kata sonya

“maksudmu pak adit ketua devisi detektif”tanya ana

“iya”jawabku datar

“ya memang nasib orang ganteng selalu dipikirin sama cewe-cewe yang suka padanya”kata ana memujinya

“eh an gue mau curhat nih”kata sonya

“curhat aja”kata ana mempersilahkan

“gue dijodohin an sama ibu gue, dan pria tersebut adalah pak adit hariwijaya”kata sonya dengan tegas

“apa?beneran loe enggak ngarang kan... beruntung banget loe”kata ana kaget

“tapi gue enggak bisa menerimanya karena gue enggak cinta sama dia, loe tau kan pernikahan bukan main-main.. aku mau pernikahan satu seumur hidu”kata sonya menjelaskan

“terima aja son, kelihatan nya dia orang baik.. dan gue jamin ibu loe pasti udah mempertimbangkan adit sebagai calon suami loe”kata ana memberi saran

Setelah percakapan dengan ana tadi, sonya berpikir sangat keras dan mempertimbangkan tawaran adit. Selang bebrapa menit adit menelpon sonya dan meminta ketemu untuk mengatakan sesuatu.

Di restoran dahlia

Sonya datang terlebih dahulu kali ini dan menunggu adit datang. Hampir setengah jam menunggu adit tak kunjung datang dan akhirnya sonya menelpon adit, tapi tak di terima oleh adit dan panggilannya sibuk.

Akhirnya sonya memutuskan untuk meninggalkan restoran tersebut. seteah beberapa langkah adit datang dengan basah kuyup karena hujan di luar sangat deras.

“maaf ya aku telat”kata adit

Sonya dan adit akhirnya duduk dan memesan makanan untuk mereka.
“oh ya son, gue mau bilang kan nenek gue baru pulang dari amerika, dia mau ketemu sama calon istri ku, dan gue mau loe datang ya besok ke rumah ayah gue yang ada di bekasi”cecar adit

“ok baiklah, jam berapa?”kata sonya

“nanti bakalan ada yang jemput loe kok, jadi loe tinggal ikut aja pokok nya ya sekitaran pukul 5 sore”terang adit
Sinya menganguk mengerti dengan perkataan adit

000---000

Next chapter soon👉

Blind Marriage (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang