Blind Marriage (END)

In The Trap

Sonya mendekati adit yang sekarang tengah duduk di depan kolam renang hotel S. Adit tampak menarik nafas dan memandang langit. Saat itulah sonya mendekat dan mencoba berbicara pada adit.

“apa kau tidak tidur?”tanya sonya

“emmm.. mungkin aku akan tidur di sini saja”jawab adit singkat

“apa kau tidak melanjutkan pekerjaan mu... biasanya di saat seperti ini kau akan gila kerja untuk melupakan nya”jelas sonya

Adit tertawa dengan perkataan sonya itu.

“kau masih ingat dengan itu.. tapi aku tidak lagi melakukan nya.. karena aku sudah mempercayakan smeuanya pada pak sony”

“oh..”jawab sonya mengiyakan

Adit mencoba membuka perkataan kembali kepada istrinya itu

“alasan ku bekerja di kepolisian karena aku ingin
mengungkap semuanya dan menebus kesalahan ayahku.. awal nya aku mengangap ayah ku tidak lah mungkin melakukan hal sekejam itu pada ayahmu.. dan aku mulai mencari kebenaran.. namun saat itu tiba dan aku mengetahuinya.. semua tertulis bahwa ayahku yang telah mengejar ayahmu di malam gelap itu dan mengakibatkan ayahmu hilang kendali dan menabrak penghalang jalan dan terjatuh ke laut..”jawab adit

“kenapa kau tak memberitahuku?”

“bagaimana mungkin aku memberitahumu saat ibumu meninggal dikala itu”jawab adit dengan mengebu

“jadi kau sudah mengetahuinya sebelum kita menikah dit.. dan kau membohongiku hingga sekarang”marah sonya
“maafkan aku.. bukan maksud ku”

Sonya mengesampingkan sisi emosional nya dan berfikir logis untuk menyelamatkan adit dan menahan amarah nya.
“aku tau dit.. tapi aku tidak bisa menyalahkanmu untuk semuanya.. tapi bagaimana lagi karena masalah itu kita bersama sekarang.. aku percaya padamu dit”jawab sonya dengan air mata membasahi pipinya

Adit mengusap air mata sonya itu dengan kelembutan.
“sudah hentikan.. kau membuatku malu.. aku tidak suka menangis di depan siapapun”jawab sonya malu-malu
Tiba-tiba sonya mendekatkan wajahnya dan mencium bibir adit. Sonya memperdalam ciuman nya itu walau ia masih snagat amatir dan kaku melakukan nya. dan beberapa menit kemudian sonya melepaskan ciuman nya.

“mari kita lari dit..”ajak sonya

Tatapan mereka bertem, ditengah diamnya itu mereka mencurahkan cinta nya dan mulai mengerti rasa sakit satu sama lain di masa lalu serta melupakannya.

--**--

Keesokan paginya sonya mengemasi pakaian miliknya dan juga adit mereka berencana akan menuju kota lombok untuk berlibur. Kota lombok menjadi favorit mereka karena disanalah bumbu cinta antara mereka tumbuh. Sonya mengambil hp adit dan menonaktifkan hp tersebut. saat sonya hendak menonaktifkan hp nya tib-tiba suara ringtone berbunyi.

Tuing tuing

“hallo”sapa sonya

“apa kau sudah mengambil keputusan”tanya ana

“em... tolong segera urus semuanya na... aku akan menangani adit.. sebisa mungkin kau harus segera mengetahui tentang laporan itu.. aku percaya adit tidak terlibat sama sekali”

“apa maksud mu terlibat?”kata adit dengan keras sambil merapikan jaketyang dipakainya. Sonya kaget bukan kepalang dan buru-buru menutup telfon nya.

“ah.. ini.. maksud ku tentag rara.. dia akan mengikuti lomba menari, dan aku mempercayakan semua pada ibu ana untuk mengantarnya”jawab sonya gugup

“oh.. tapi kenapa dengan ekspresimu... apa kau
menyembunyikan sesuatu dariku’tanya adit penuh selidik
Adit semakin mendekat pada sonya yang berada di tepi ranjang dengan tatapan mengintimidasi, sonya gelisah akan terbongkar semua yang telah direncanakan nya.