Hamil

8.8K 192 4
                                    


Chapter 31

Sesampainya di rumah sonya langsung merebahkan dirinya di kasur dan tidur, sonya tidak bisa menopang tubuhnya sendiri dan lemah. Ana yang mengetahui sahabatnya tersebut yang sedikit aneh, ana memberanikan diri bertanya kepada sonya tentang dugaan nya.

“apa kau sudah datang bulan son?”tanya ana

“apa?”jawab sonya lirih

“apa sudah? Kau menunjukkan tanda-tanda orang hamil.. kau tidak bisa makan banyak dan kau sangat lemah.. ditambah lagi setiap pagi kau pasti akan mutah”papar ana

“kau jangan berspkulasi ah”kata sonya asal

“tapi kau sudah melakukan hubungan kan dengan adit”

“sudah jangan sebut nama dia lagi..”

Ana yang geram pada sahabat nya itu akhirnya membangunkan nya dan bertanya secara serius.

“jawab son.. “cecar ana

“iya aku sudah melakukan nya dan Cuma satu kali kok.. enggak mungkin kan langsung jadi”

“bisa aja son... ayo kita cek”ajak ana

Ana mengajak sonya menuju ruang utama mereka. Ana segera menuju apotik untuk membeli testpack buat sonya. Cuma 10 menit perjalanan kini ana sudah berada di rumah dan menuju sonya yang tengah tidur di sofa sambil melihat televisi.

“ayo”ajak ana

“kemana sih na.. aku lagi asyik lihat tv”eluh sonya

“loe harus cek dulu.. ini udah aku beliin”ana menyerahkan testpack tersebut

“loe beneran beli na... udah ah enggak usah..”sonya menghindar dari ana dan berjalan menuju kamar

“loe harus cek son.. apa kau mau terjadi sesuatu bila ada bayi di kandungan mu”saran ana

Sonya yang tampak takut sekaligus bingung akhirnya menuruti permintaan sahabatnya tersebut. sonya berharap tidak ada janin di rahim nya karena sekarang dia sudah bercerai dari adit yang tandanya anak dalam kandungan nya kelak tidak akan mempunyai ayah.

Sonya menyipitkan sebelah matanya dan samar-samar melihat testpack tersebut. dan hasilnya ada 2 garis merah pada alat test tersebut. sonya langsung keluar dari kamar mandi dan menunjukkan pada ana.

Sonya menyodorkan tes tersebut pada ana. Sonya sangat kaget sekaligus senang karena sekarang ada makhluk hidup yang berada di perutnya.

“son.. selamat loe hamil”kata ana memeluk sahabatnya itu
Sonya terlihat menangis sambil membawa tespack tersebut, kekhawatiran sonya menjadi-jadi karena sekarang dia telah berbadan dua. Sonya harus menjaga kesehatan nya. Ana pun menyarankan agar sonya memberitahu adit kebenaran tentang kehamilan nya tersebut. dan pasti adit akan sangat senang bila sonya mengandung anaknya.

“tidak na... kami sudah bercerai”kata sonya

“kau harus memberitahunya.. adit adalah ayah dari bayimu”

“tidak na.. dia bayiku.. “kata sonya bersikeras

“jangan keras kepala sonya... kau harus memberitahu adit.. dia ayahnya”

Sonya menimbang-nimbang perkataan ana yang masuk akal tersebut. sonya tidak memungkiri bahwa adit memang ayah dari bayinya. Sonya tengah mengurung diri di kamar dan terlihat murung. Sonya memikirkan solusi yang benar untuk masalah nya kini.

--**--

Disisi lain adit sibuk dengan pekerjaan nya yang semakin hari semakin banyak, walau adit sudah memiliki setengah saham dari perusahaan ayah nya, adit tetap bekerja sebagai aparat negara. Wajah adit terlihat lesu dan lemah, terlihat tampilannnya yang acak-acakan setelah bercerai dari sonya. dari pagi sampai malam adit masih terpaku dengan kertas dan laptop nya. Adit mencoba melupakan sonya dengan bekerja terus.

Blind Marriage (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang