Adit mengajakku ke villa daerah bandung yang pernah kita kunjungi setelah pernikahan kami, sonya menerima permintaan adit untuk kembali lagi bersama karena sonya masih mencintai adit begitu juga dengan bayinya. Sonya berencana akan memberitahukan kepada adit yang sebenarnya tentang kehamilannya. Sonya tidak bisa mengatasi sendiri tentang kehamilannya yang sudah semakin besar setiap harinya."duduk lah.. kau ingin makan apa?"tanya adit pada sonya
"memang apa kau bisa masak?"tanya sonya mengejek
"hey.. apa kau mengejek ku.. tentu saja aku bisa... lihat saja akan kubuktikan" jago adit
"baiklah... buat lah makanan yang kau bisa, aku akan mencobanya"jawab sonya dengan melipat tangan nya
--**--
Leni duduk bersantai di sebuah caffe daerah kemang sambil menikmati kopi amerikano kesukaan nya, ditemani roti lumer ala caffe itu.Tuinggg tuing..
Sebuah panggilan membuyarkan leni yang tengah santai,
"hallo?"sapa leni"kami dari perusahaan wijaya grup ingin mengonfirmasi tentang dana yang anda janjikan untuk membantu perusahaan kami sekarang"jawab pria di seberang
"ah... saya pasti akan segera memberikan nya bila adit datang langsung kepada saya untuk meminta.. karena saya tidak ingin memberikan nya ke sembarang orang"jawab leni ketus
"baik saya akan segera memberitahukan kepada pak adit"
"dan satu lagi.. beri tahu kepada dia bahwa semua persiapan pernikahan sudah selesai begitu juga dengan keberangkatan kami ke amerika"
"baik nona.. akan saya sampaikan"
Leni tampak serius dengan keinginan nya, leni hanya akan menyetujui untuk membantu ekonomi perusahaan wijaya bila adit bersedia bertunangan dan menikah dengan nya. Setelah mantan suaminya itu di penjara semua harta nya jatuh kepada leni sepenuhnya. Entah bagaimana asalanya, semua harta mantan suami leni adalah atas nama dirinya.
--**--
Semua hidangan sudah tersaji di meja makan, sonya yang sedari tadi sudah menelan ludah karena ingin cepat makan segera berhambur berdiri dari sofa."makan lah"kata adit
"apa ini aman untuk dimakan?"tanya sonya ragu
"tentu saja.. kau mau aku buktikan?"tanya adit
"oh.. makan lah dulu.."jawab sonya ingin pembuktian
Adit tampak mengambil sendok dan sedkit ragu untuk mencicipi makanan yang dia masak. Selama ini adit tidak pernah masak satu kali pun, karena mengandalkan sonya atau makan di luar rumah.Satu sedok sudah adit makan,dan tampak wajah nya yang ingin memuntahkan isi mulutnya karena tidak enak dimakan. Namun adit masih mengendalikan ekspresinya agar tidak malu di depan sonya.
"enak kok.. "kata adit mengiyakan
"benar kah... kalau begitu aku cicipi dulu"sonya langsung megambil sendok dan mencicipi makanan didepan nya.
Namun adit langsung dengan cekatan mengambil sendok dari tangan sonya."kenapa dit.. "tanya sonya kaget
"ummm... katanya kamu kan enggak mau dak enggak selera makan.. jadi biar aku semua aja yang makan"aju adit
"emang kamu bisa makan semuanya? Udah gak papa aku juga pengen makan kok udah laper"kata sonya
"udah lebih baik kita pesan makanan aja..."kata adit sambil mengambil handphone nya
"kamu bohong kan... pasti makanan kamu enggak enak... aku tau kamu kan enggak bisa masak"kata sonya menggoda
"mulai kan ngejeknya"keluh adit"udah enggak usah pesan makanan.. aku masakin aja..."sonya langsung menuju dapur dan mulai mengeluarkan bahan makanan dari dalam kulkas dan mencuci peralatan dapur
Tiba-tiba saat sonya sedang asik memotong beberapa sayur sebuah tangan esar melingkar di pinggang nya dengan erat.
"adit"kejut sonya
KAMU SEDANG MEMBACA
Blind Marriage (END)
ChickLitKomedi, Romantis Dont copy this story✊✊✊ Hargai ide orang lain👍💓💓💓 warning 21+ #09012020 rank 2 (in funny) #11052020 rank 97 (in adult) #25092018 rank 95 (in chicklit) #18102018 rank 145 (in chickkit) #11092018 rank 179 (in chicklit) #13092018...