PART 1- Hari Pertama

9.9K 560 74
                                    

Author P.O.V

Ashila berjalan santai menuju kelasnya. Hatinya begitu dag-dig-dug. Tantangannya akan dimulai hari ini.

"Ashila!" Teriakan itu membuat Ashila memutar bola matanya.

"Shil! Lo harus nepatin janji lo!" ucap Kila mengintimidasi sambil memicingkan matanya.

"Janji apa sih?" tanya Ashila acuh, dan berjalan ke dalam kelas nya.

"Kalo lupa, gue sleding lo!" ancam Kila sambil mendekati Ashila.

"Hai!" Tiba-tiba Dira datang sambil berdadah-dadah manja kearah mereka.

Ashila dan Kila hanya memutar bola mata berjamaah melihat dadahan Dira.

"Woy Dir! Lebay lo!" ucap Kila sambil berlagak mual.

Dira acuh dengan perkataan Kila dan berjalan kearah mereka.

"Shil, dare nya?" tanya Dira sambil menaik turunkan alis mata nya.

"Inget aja lo pada!" balas Ashila lemas.

•°•

"Raka! Eh kak Raka!" teriak Ashila lumayan keras ke arah lelaki yang sedang asyik-asyiknya merokok di parkiran.

"Eh, siapa ya? Mantan gue?" tanya lelaki bad itu sambil memicingkan matanya. Ashila bergidik, kalau saja bukan karena dare nya, mana mau ia mendekati apalagi berurusan dengan Raka sang iblis sekolah. Begitu, menurut Ashila.

"Bukan lah! Ya kali!" jawab Ashila sambil bergidik ngeri. Belum saja ia memulai, ia malah sudah ingin menyerah mendengar respon Raka.

"Terus siapa? Oh gue tau. Lo calon ibu dari anak-anak gue nanti kan?" tanya Raka lagi sambil membuang puntung rokok yang ada ditangannya.

"Astaga bukan Kak bukan! Ew!" balas Ashila dengan wajah yang kaget sekaligus jijik. Lalu Raka malah berjalan kearah Ashila. Tepat dihadapan Ashila. Dengan refleks, Ashila mundur dengan perlahan sambil melipat bibirnya.

Raka menyeringai, "Lo pikir gue bakal ngapain?" tanyanya tepat di depan wajah Ashila. Ashila melotot, ia baru saja dibuat malu oleh kakak kelas super gila.

Ashila mendorong tubuh besar Raka, "Apa sih kak Raka Andara! Gue sama sekali gak ada pikiran kalau lo mau nyium gue. Lagian gue juga ogah kali dicium sama lo!" balas Ashila sambil memutar bola matanya.

Dengan perasaan kesal, ia langsung meninggalkan kakak kelas nya yang sedang menatapnya sambil tersenyum miring.

"Jadi lo mau di cium?"

•°•

Tettt... Tettt... Tettt!

Bel pulang sekolah berbunyi. Menandakan bahwa pelajaran sudah berakhir. Semua siswa-siswi keluar dari kelas dengan gembira seakan baru saja keluar dari kandang macan. Begitu juga dengan Ashila dan kawan-kawannya.

"Dir, pulang bareng gue ya!" ucap Ashila kepada sahabatnya itu sambil memasang muka melas.

"Sorry, gue mau ke perpustakaan kota. Mau nganter sepupu gue! Lo duluan aja hehe!" tolak Dira sambil cengengesan.

"Kil, pulang bareng gue ya!" pinta Ashila kepada Kila sambil menunjukkan puppy eyes nya.

"Sorry Shil, gue ada meeting bareng nyokap bokap di kantor. Nanti juga dikit lagi nyokap gue ngejemput. Lo sendiri gak apa-apa ya?" balas Kila sambil menatap Ashila prihatin. Ia memang sangat sibuk karena akan menjadi penerus dari perusahaan ayahnya.

"Lah, gue sendiri nih kek jones?" tanya Ashila dengan tampang miris.

"Emang lo jones!" balas Dira dan Kila berbarengan yang justru membuat Ashila merasa semakin kesal.

"Gue diculik Om pedofil, lo berdua tanggung jawab!" ucap Ashila sambil memanyunkan bibirnya.

•°•

Ashila berjalan sendiri menuju halte bus yang berada tidak terlalu jauh dari sekolah. Ia berjalan sambil menendang-nendang batu kerikil yang ada didepannya.

"Arghhh! Miris amat ya gue! Rayhan juga kemana sih?!" ucap Ashila sambil mengacak-acak rambutnya frustasi. Ia langsung memakai headset di telinganya dan berjalan menunduk. Hingga,

"SERANG!!!"

Ashila pun terkejut. Tepat dihadapannya, sedang terjadi tawuran antara murid SMA Anak Bangsa dengan murid SMA Cenderawasih. Saat ia ingin berlari, tiba-tiba ada seorang lelaki yang menarik tangannya.

Plisss gue gak mau mati muda! Batin Ashila.

Saat ia menoleh kearah lelaki tersebut, ia sangat terkejut karena melihat Raka yang sedang memegang tangannya erat.

"Lo mau mati?!" tanya Raka sedikit membentak.

"Gak mau lah! Gila kali ya lo!" balas Ashila sambil menepis tangan Raka yang menggenggam tangannya.

"Kalo gak mau, pergi!" bentak Raka lagi yang membuat Ashila gemas ingin meninjunya.

Gue tabok juga nih orang lama-lama! Batin Shila.

"Tapi gue--"

Bugh!

Belum selesai Ashila melanjutkan kata-katanya, ia dikejutkan oleh sebuah batu kerikil yang berukuran agak besar mendarat tepat di kening Raka. Sontak, sebuah cairan merah, mengalir dari kening Raka.

Shit! Jidat gue! Batin Raka.

"Kak, lo gak apa-apa?" tanya Ashila kaget sambil mendongak kearah Raka yang menunduk sambil memegangi keningnya.

"Kak Raka!" tanya nya lagi. Namun Raka tidak meresponnya. Dan sedetik kemudian, tubuh Raka, jatuh kearah Ashila yang ada didepannya. Ashila yang sigap, langsung menahan beban Raka yang cukup berat.

Anjir! Bad boy kok pingsan? Cemen banget lo kak! Batin Ashila.

"Woy! Tolongin! Kak Raka pingsan!" teriak Ashila kearah teman-teman Raka yang sedang melemparkan batu kearah anak SMA Cenderawasih.

Rayhan, Rio, Reza dan Bagas yang mendengar teriakan Ashila, langsung berlari kearah Ashila.

Lalu Rayhan, pun langsung menyatakan bahwa SMA Anak Bangsa kalah dalam tawuran ini. Mereka langsung membawa Raka ke UKS sekolah.

•°•

"Shil, lo jagain Raka ya disini! Gue sama yang lainnya dipanggil sama Bu Airin ke ruang BK!" ucap Rayhan-kakak kandung Ashila-, yang langsung meninggalkan Ashila yang sedang membersihkan luka di kening Raka.

"Lo yang tawuran, gue yang kena getahnya!" ucap Shila sambil terus membersihkan luka Raka.

Eh bentar, kok lo kalo lagi pingsan gini, ganteng ya?

•°•

VotMen⭐💬

Because Of Truth Or Dare [ COMPLETED ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang