Ashila memantapkan hatinya untuk tidak larut dalam kesedihan ini. Ia tak mau menjadi gadis yang cengeng. Ashila tak mau menjadi bucinnya Raka. Itu yang ia pikirkan saat ini.
Ia dan Rayhan sudah siap untuk berangkat ke sekolah. Rayhan yang membujuknya untuk berangkat bersama. Rayhan tau, adiknya itu masih merasa kehilangan sosok Raka yang kini sudah bersama Talitha.
"You okay?" tanya Rayhan sambil melirik sekilas Ashila yang sedang duduk di sebelah kursi kemudi.
Rayhan ingin memastikan apakah adiknya itu benar-benar sudah membaik?
"Fokus nyetir aja lo Bang! Gak usah wawancarai gue. Ngeri gue tumben lo nanya begitu. Lo abang gue bukan sih? Lo ketempelan dedemit ya? Ngaku lo! Ihhh takuttt." ucap Ashila sambil komat-kamit seperti sedang membacakan ayat kursi.
Ingin sekali Rayhan mengumpati adiknya itu, namun ia tahan.
"Gue serius Shil." akunya.
"Ya emang gue kenapa Bang? Gue baik-baik aja kok. Lo gak usah khawatir! Gue bukan bucin!" ujar Ashila sambil terkekeh.
Rayhan menghentikan mobilnya ketika lampu merah menyala.
"Shil, lo mau tau sesuatu?" tanyanya. Entah sedang gabut atau bagaimana, Rayhan jadi banyak bicara sekarang.
"Hm?" Ashila menoleh kearah Rayhan. Tatapan lelaki itu mendadak serius, Ashila juga melihat kegugupan di sana.
"Gue-"
"Kenapa Bang?"
"Gue suka sama Talitha." Rayhan membuang nafas kasar setelahnya. Ashila bisa melihat kesedihan di mata abangnya.
"Apa?" Ashila menutupi mulutnya yang menganga dengan tangannya. Ia benar-benar tak menyangka bahwa ternyata Rayhan menyukai Talitha. Begitu banyak kejutan datang akhir-akhir ini. Selanjutnya apa lagi?
"Lo kaget ya?" tanya Rayhan sambil terkekeh.
"Gue juga gak tau kenapa gue bisa suka sama tuh cewek. Padahal gue tau kalau Talitha jelas-jelas sukanya sama Raka." Rayhan kembali terkekeh.
Ashila benar-benar tak bisa berkata-kata. Dilihatnya Rayhan yang tersenyum kecil padanya, sebelum kembali melajukan mobilnya.
•°•
Dira dan Kila sudah berada di bangku mereka masing-masing. Ashila menunduk lesu ketika banyak teman sekelasnya yang langsung datang ke mejanya dan mewawancarainya.
"Bukannya lo sama Kak Raka pacaran, Shil?"
"Kalian putus?"
"Eh serius putus?"
"Gimana aja ceritain dong!"
"Eh kenapa lo bisa putus sama Kak Raka?"
"Lo di tikung ya?
"Kak Talitha nikung dia?"
"Ah gak mungkin kayaknya. Orang kak Talitha baik banget kok."
"Lo di selingkuhin Shil?"
"Kak Raka nge prank kita ya?"
"Shil cerita dong!"
"Jangan-jangan lo di putusin?"
"Ashila emang bener lo-"
"BACOT LU SEMUA! CEPET BUBAR SEBELUM GUE JAIT BIBIR LO SEMUA! BUBAR GAK LO? BUBAR!" Dira berteriak cukup kencang sehingga membuat para ciwi-ciwi ghibahers langsung membubarkan diri keluar kelas secara rusuh. Kini hanya tinggal mereka bertiga di dalam kelas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Because Of Truth Or Dare [ COMPLETED ]
Teen FictionSemuanya berubah hanya karena 1 permainan yang bernama Truth Or Dare. Ashila, gadis kelas XI SMA Anak Bangsa bermain sebuah permainan bersama kedua sahabatnya. Permainan itu bernama Truth Or Dare. Permainan yang menjebaknya dengan sebuah tantangan g...