PART 24- Bego!

2.8K 183 19
                                    

"Ini semua gara-gara lo kak!"

"Dasar sinting!"

"Mati aja lo sana!"

"Argghh!"

Ingin sekali ia berkata seperti itu kepada Raka. Tetapi apa boleh buat, semuanya ia pendam, karena tenaga nya cukup terkuras akibat sinar matahari yang menyengat membuat suhu begitu panas siang ini. Kini ia dan Raka sedang berdiri di depan tiang bendera dengan sebelah kaki diangkat dan tangan kanan yang menghormat ke bendera.

Raka terus melirik kearah Ashila sambil tersenyum absurd. Wajahnya sangat gembira entah karena apa. Ashila yang merasa diperhatikan terang-terangan langsung mengganti posisi tangannya yang tadinya hormat jadi menutupi wajah sebelah kanannya. Sehingga Raka tidak bisa melihat wajahnya.

Raka yang melihatnya langsung menyeringai. Pacar nya ini sedang ingin bermain-main dengannya kali ini. Dengan cepat Raka langsung berpindah tempat ke samping kiri Ashila. Dengan begitu, ia bisa leluasa menatap wajah gadisnya itu.

Ashila yang merasa darahnya sudah naik, langsung menatap tajam kearah Raka. Ia mengayunkan tangannya seakan ingin menampar lelaki konyol dihadapannya ini. Namun ia berpikir, bila ia meladeni permainan Raka, Raka akan menjadi-jadi dan menghancurkan mood dan harinya. Akhirnya ia menurunkan tangannya dan membuang nafas panjang berulang-ulang.

"Kenapa Shil? Kok gak jadi ngasih tamparan rasa cinta ke Aa?" tanya Raka dengan konyolnya yang membuat Ashila ingin muntah.

Melihat Ashila yang tidak merespon pertanyaannya, Raka memegang dagu Ashila dan mengarahkan kearahnya sehingga Ashila menoleh ke wajahnya.

"APA?!" tanya Ashila sambil melotot kesal.

"Waduh neng kok galak amat sama aa? Lagi PMS ya?"

"Lo bisa diem gak kak?!"

"Kok gitu sama pacar sendiri? Kalo dalam pernikahan, kita tuh masih pengantin baru loh Shil!" ujarnya sambil tersenyum pedofil. Ashila yang sudah dari tadi menahan amarahnya, akhirnya hanya bisa menunduk.

"Kenapa Shil?" tanya Raka yang lagi-lagi tersenyum konyol.

Tak mendengar respon dari Ashila, sontak Raka langsung menunduk, mensejajarkan wajahnya dengan wajah Ashila. Namun tiba-tiba tubuh mungil Ashila jatuh kearahnya. Ya, ia pingsan. Wajahnya sangat pucat. Raka langsung panik dan tanpa berfikir panjang, ia langsung menggendong Ashila dan berlari ke ruang UKS.

•°•

"Shil sorry. Gue gak tau kalo lo kecapekan banget. Gue jadi nyesel ngajak lo bercanda kayak tadi. Maafin gue Shil." lirih Raka yang memegang tangan Ashila yang hangat sambil memendam wajahnya di samping tubuh Ashila yang terbaring lemah di UKS.

"ASHILAAA!" Tiba-tiba Dira dan Kila datang ke UKS sambil berteriak. Raka langsung mengangkat kepalanya.

"Kak Ashila kenapa?" tanya Dira.

"Dia cuma kecapekan gara-gara dijemur tadi." jawab Raka seadanya.

"Yaudah gue ke kelas dulu. Jagain dia ya. Kalo dia udah sadar kabarin gue!" sambungnya, lalu pergi meninggalkan UKS.

Tak lama, Ashila membuka matanya. Kila yang menyadarinya, langsung tersenyum.

"Shil lo udah baikan?" tanyanya. Dira yang tidur di samping tempat tidur langsung bangun.

"Shil lo gak kenapa-kenapa kan???" tanyanya dan langsung memeluk Ashila dengan erat.

"Ih gue gak kenapa-kenapa kok." jawab Ashila. Matanya tanpa sadar menyusuri ruang UKS ini. Ia mencari seseorang.

"Kak Raka mana?" tanyanya.

"Aciee baru bangun udah nyariin pacar aja lo!" goda Dira.

"Baru aja dia pergi ke kelasnya. Dia dari tadi nungguin lo Shil. Dia juga yang nge-gendong lo kesini." jelas Kila. Ashila tiba-tiba merasa bersalah. Tapi yasudah lah.

•°•

Malam ini Raka sedang berbaring di ranjangnya sambil menonton Youtube. Ia sedang menonton channel Ricis yang tengah membahas tentang squishy.

Kalau bisa diwakili oleh satu kata, maka kata itu adalah GABUT. Ya. Ia sangat gabut malam ini. Padahal ini baru pukul 19.15. Tadinya ia berniat mengajak teman-temannya nongkrong, tetapi mereka sangat sibuk.

Reza sedang berkencan dengan Dira tentunya, Rio sedang menemani Mama tersayangnya mencari sorabi dikarenakan Mamanya sedang ngidam anak kedua, calon adiknya Rio. Bagas sedang ada urusan, entah apa itu. Dan Rayhan, ia sedang ingin menonton Upin & Ipin dirumahnya.

Jadilah malam ini menjadi malam terbosan yang pernah ia rasakan. Rumahnya juga sangat sepi dikarenakan Ayah dan Ibunya sedang ke supermarket untuk membeli belanjaan bulanan. Dan Andra, Raka tidak peduli dengan orang itu.

Tiba-tiba pikirannya memberinya sebuah ide. Bibirnya langsung terangkat dan tersenyum manis. Ia langsung mandi dan memakai pakaian santainya. Tidak lupa parfum yang ia semprotkan dihampir seluruh tubuhnya.

"I'm coming girl!"

•°•

Dengan senyuman yang mekar, ia melajukan motornya membelah ibu kota yang ramai. Ia sangat tidak sabar untuk menemui gadisnya. Siapa lagi kalau bukan author? Ralat, siapa lagi kalau bukan Ashila?

Ia terus melajukan motornya hingga ia sampai didepan rumah Ashila. Namun tiba-tiba kedua alisnya bertaut, ketika ia melihat sebuah motor yang terparkir rapi di depan rumah pacarnya ini. Ia sangat mengenali motor ini.

Tiba-tiba hatinya seakan kosong. Senyum diwajahnya hilang begitu saja digantikan oleh mata sendunya. Dengan cepat ia langsung menaiki motornya dan pergi meninggalkan rumah Ashila dengan perasaan yang berkecamuk.

"Bego!" ujarnya lirih.

•°•

Nah loh

Because Of Truth Or Dare [ COMPLETED ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang