PART 47- One Thing

1.2K 125 42
                                    

"Pegangan yang kenceng!" teriak Andra yang berada didepan.

"Gak mau! Lo modus kan?" balas Ashila tak kalah berteriak.

Kini mereka sedang berada di atas motor Andra. Mereka sedang dalam perjalan pulang dari sekolah.

"Yeu! Kita kan sahabat! Gak ada modus-modusan Shil! Jangan ngadi-ngadi lo!"

Ashila mengeratkan lengannya yang melingkari pinggang Andra. Andra tersenyum puas melihatnya.

"Enak juga pelukan lo Shil!" Andra mencoba menggoda Ashila. Gadis itu langsung kesal dan mencubit pinggang Andra.

"Aw! Eh-eh Shil, Shil!" Andra yang merasa geli sekaligus ngilu hampir saja hilang kendali. Motor yang mereka naiki hampir oleng.

"Andra, yang bener dong kalo nyetir!" Ashila memukul pelan punggung Andra.

Andra tertawa. "Hahaha kalo lo gak nyubit gue juga gue bakal hati-hati! Elo sih!"

"Heh, kok jadi salah gue?" Mereka tak henti-hentinya menyalahkan satu sama lain dan terus bertengkar.

Andra menghentikan motornya didepan kedai es krim dekat taman. Jagan tanya siapa yang memintanya, Ashila terus saja mengamuk meminta es krim sehingga membuat Andra gemas sendiri ingin menjual gadis berisik itu.

"Rasa Vanilla mbak tiga!" Ashila sangat tak sabar menunggu es krim miliknya.

"Eh, kok tiga? Satu lagi buat siapa?" tanya Andra bingung.

"Tiga-tiganya buat gue, lo pesen sendiri!" ujar Ashila sambil tersenyum. Tapi tidak begitu dengan Andra, ia menatap gadis itu datar.

Setelah pesanan mereka datang, mereka langsung duduk di bangku taman.

"Kok lo gak beli sih Ndra? Gak asik lo!" ucap Ashila sambil terus menyantap es krimnya.

"Ngeliat lo-"

"Apa? Ngeliat gue aja lo udah kenyang? Basi lo! Pasaran banget alesan lo!"

"Ngeliat lo, gue jadi gak nafsu makan!" Plot twist. Andra tertawa terbahak-bahak melihat ekspresi wajah Ashila yang terlihat sangat kesal.

"Becanda elah" ucap Andra sambil menatap Ashila yang sepertinya sangat kesal.

"Gak lucu!" ucap Ashila sinis. Sebenarnya ia tidak betul-betul marah. Ia hanya berpura-pura, ingin tahu apa yang akan dilakukan Andra selanjutnya.

"Sorry deh Shil. Ntar pulangnya gue traktir mekdi sepuasnya."

Yash! Ini yang Ashila tunggu-tunggu.

"Serius kan lo? Oke permintaan maaf diterima!" Ashila terkekeh sambil terus menikmati es krimnya.

"Shil gue mau ngomong sesuatu." Tiba-tiba suasana berubah menjadi serius. Ashila menoleh, menunggu apa yang akan dikatakan oleh Andra.

"Lo jangan kaget ya. Gue rasa ini waktu yang tepat buat bilang hal ini ke lo."

"Jangan bilang lo-"

"Raka itu saudara tiri gue." potong Andra membuat mulut Ashila menganga.

Apa ini? Apa ia salah dengar?

"Maksud lo-"

"Bokap gue nikah sama nyokap Raka."

Ashila benar-benar bingung sekaligus tak percaya. Jadi selama ini mereka itu saudara tiri? Tapi mengapa mereka selalu saja bertengkar?

"Sorry gue baru bisa ngasih tau lo sekarang. Gue bener-bener bingung gimana caranya ngasih tau hal ini ke lo." ucap Andra sambil mengusap wajahnya gusar.

Because Of Truth Or Dare [ COMPLETED ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang