PART 22- What The-

3K 190 1
                                    

Raka dan kawan-kawan gila nya itu sudah berada di mall. Mata mereka yang lelah akibat bermain basket langsung segar kembali setelah melihat banyak gadis bening yang berlalu lalang di mall ini.

"Gila! Mata Dedek langsung fresh!" ucap Reza sambil matanya yang masih menatap satu-satu kearah para gadis-gadis yang lewat.

Lalu tanpa rasa malu, Rio menghampiri seorang gadis yang sedang duduk sendiri di depan toko make up.

"Hai Neng geulis!" sapa Rio yang dengan santainya duduk di samping gadis itu sambil merangkulnya.

Gadis yang dirangkulnya langsung bergidik ketika merasakan sebuah tangan yang nangkring di bahunya. Lalu menatap kearah Rio yang sedang nyengir. Tiba-tiba gadis itu membalas senyum kecil kepada Rio. Raka dan kawan-kawan yang melihatnya hanya geleng-geleng kepala. Pasalnya mereka yakin, usaha Rio akan gagal. Karena Rio memang selalu gagal dalam urusan cinta.

Rio yang mendapat balasan senyum dari gadis cantik itu langsung menatap teman-temannya seolah berkata 'gue yakin 100% gue bakal jadian ama ni cewek!'.

"Neng nama kamu siapa?" tanya Rio sambil mencolek dagu gadis itu.

Gadis itu membuka mulutnya, "Susan A!"

Rio terkejut bukan main ketika gadis itu membuka suara. Pasalnya gadis itu mengeluarkan suara nge bas yang membuat Rio merinding. Ternyata gadis yang didekatinya tadi adalah seorang banci profesional. Raka dan kawan-kawan yang melihat kejadian itu langsung tertawa ngakak. Dengan cepat Rio langsung berlari menjauhi gadis jadi-jadian itu yang langsung diikuti oleh Raka DKK.

"Ihhh! Aa kok pergi sih?!" teriak gadis, eh banci itu dengan kesal.

•°•

"Hahaha! Gue juga suka sama film itu kak! Seru banget! Bikin baper hehe!" ucap Ashila yang kini sedang mengobrol santai dengan Talitha.

Ashila merasa hati nya sedikit plong ketika berbicara dengan Talitha. Talitha sangat baik dan terbuka padanya. Bahkan ketika Ashila bersama Talitha, ia merasakan kehangatan seorang kakak perempuan.

Lalu mereka melahap makanan yang terpampang di depan mata mereka. Setelah hampir 10 menit, mereka telah selesai menghabiskan makanan masing-masing.

"Shil, lo kenapa?" tanya Talitha yang sedikit heran ketika tiba-tiba Ashila melamun dengan bibirnya yang masih menempel pada sedotan minumannya. Ashila tidak menggubris perkataan Talitha. Ia masih sibuk memikirkan Rayhan yang sangat membenci Andra.

Dengan sedikit kesal, Talitha menyentil pelan dahi Ashila yang kini ditutupi poni-poni kecil. Ashila mengaduh kesakitan dan memanyunkan bibirnya.

"Hehehe sorry Shil. Abisnya lo ngelamun aja dari tadi. Gue panggil gak nyaut-nyaut! Emang lo lagi mikirin apa sih?"

"Tha," ucap Ashila ragu. Ia ingin sekali berbagi masalahnya kepada Talitha. Tetapi ia masih ragu.

"Apaan Shil? Ngomong aja!"

Ashila membuang nafas panjang, dan membuka mulutnya.

"Tha, gue kan punya sahabat dari kecil, namanya Andra, terus tiba-tiba dulu dia ngilang gitu dan bikin gue sakit hati. Eh sekarang dia muncul lagi ke kehidupan gue. Dan semua orang jadi benci sama dia. Sedangkan gue, gue gak bisa benci sama dia." jelas Ashila.

"Terus?"

"Gue disuruh ngejauh dari Andra." lanjut Ashila dengan lesu.

"Lah? Gak bisa gitu dong! Ini kan hidup lo Shil! Lo pantes bahagia kok. Gak seharusnya mereka nyuruh lo ngejauh dari Andra!" Balas Talitha menggebu-gebu.

•°•

"Anjir geloh sia! Mit-amit jabang rumput gue bisa ketemu sama wewe gombel macem Susan! Palalu Susan! Susanto kali ah!" ucap Rio sambil bergidik.

"Lagian Yo! Kelamaan jomblo sih lu! Masa ngebedain cewek ama cowok aja kaga bisa!" ucap Raka yang masih tertawa.

"Jadi, Aa Rio, kapan mau ngelamar Neng Susan?" sambung Bagas dengan menirukan suara banci tadi.

Dengan gemas, Rio langsung memukul bibir Bagas dengan buku menu. Sekarang mereka sedang berada di Food court.

"Udah-udah jangan berteman." ucap Rayhan yang langsung dilempari tisu bekas oleh teman-temannya.

"Eh Rak, lu gak jalan apa sama Ashila? Masa udah jadian kaga ada mesra-mesranya?" tanya Reza yang sedari tadi hanya diam menyimak.

"Nih ya Reza, kemesraan itu gak harus diumbar-umbar. Cukup gue dan Ashila yang tau, karena kita yang ngejalanin. Bukan tetangga sebelah rumah." jawab Raka dengan estetik.

"Anjir! Keselek kulit duren gue!" ucap Bagas.

"Bijak sangat babu ku ck ck!" lanjut Rayhan.

"Lo gak lagi kerasukan arwah Mario Teguh kan?" sambung Rio.

"Bacot lu pada!" ucap Raka kesal sambil menampol satu-satu bibir para sahabatnya itu.

"Gue tuh serius bego nanyanya!" ucap Reza dengan kesal karena bibir suci nya kena tampolan Raka.

Raka hanya membalasnya dengan senyuman konyol andalannya.

•°•

"Nih ya Shil, menurut gue dari apa yang lo ceritain tadi, Andra gak salah, Rayhan juga gak salah. Andra emang mungkin terpaksa ninggalin lo waktu itu. Dan Rayhan, ya sebagai kakak lo dia mau yang terbaik buat lo. Buat adiknya. Lo cuma harus bikin Rayhan percaya sama lo, sama Andra!" ucap Talitha yang sudah mendengarkan cerita Ashila. Ia juga sudah tau bahwa Ashila dan Rayhan adalah sepasang adik-kakak.

"Emang Andra gimana sih orangnya?" lanjut Talitha sambil meminum minumannya.

Ashila yang baru ingin menyeruput minumannya langsung mengurungkan niatnya dan menatap Talita dengan penuh semangat.

"Nih ya Tha! Andra itu baik banget hehe. Dia selalu lindungi gue, ngejaga gue, dan sayang sama gue. Dia gak pernah marah sama gue. Bahkan waktu gue ngumpetin kolor kesayangannya ke dalem magicjer, dia malah senyum doang ke gue. Dan maafin gue. Tapi gue gak tau gimana sifat dia sekarang. Gue harap sih masih sama." ucap Ashila yang tadinya semangat langsung menunjukkan tatapan kosong.

Talitha yang peka akan suasana langsung membuka suara.

"Ya pasti lah! Tenang aja Shil, gue jamin dia masih jadi orang yang sama. Orang yang sayang sama lo,"

"Dan cinta sama lo!" lanjutnya.

Cinta?

"Ngaco lo Tha!" ujar Ashila sambil melotot kearah Talitha.

"Gue serius Shil! Kalo enggak, kenapa dia bilang dia bakal selalu ada buat lo dan gak bakal ninggalin lo?" tanyanya setelah mendengar cerita Ashila. Cerita saat di lokasi tawuran antara SMA Anak Bangsa dan SMA Cenderawasih.

"Dia kan ngomong gitu karena dia sahabat gue Tha. Gak lebih!" sanggah Ashila dengan cepat.

"Apa yang dia bilang emang bener."

Deg.

•°•

Tbc😊

Because Of Truth Or Dare [ COMPLETED ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang