PART 17- Cemburu

4K 251 7
                                    

Mata Ashila perlahan terbuka akibat sinar matahari yang menyorotnya melalui jendela kamarnya. Ini hari Senin, ia sangat malas untuk bangun. Ditambah hatinya sedang tidak baik.

Tadi malam, saat Raka mengantar nya pulang, ia sempat bertanya pada Raka siapa itu Alice? Raka hanya diam dan tersenyum sambil berkata "Alice itu segalanya". Setelah mendengarkan pernyataan Raka, Ashila langsung masuk kedalam rumah tanpa bicara satu katapun. Hatinya dipenuhi oleh sesak.

"Ashila bang--"

"Ashila udah bangun kok Mi!" Potong Ashila yang langsung bangkit dari tempat tidur nya.

Setelah 10 menit, ia sudah rapih dengan seragam putih abu-abu miliknya. Yang beda dari nya kali ini adalah rambutnya yang diikat rapih. Ia terlalu malas untuk menggerai rambutnya yang panjang.

Ashila langsung turun ke lantai bawah sambil membawa tas nya.

"Mami, Papi, Shila berangkat dulu!" ucap Ashila sambil menyalami kedua orang tuanya.

"Kamu gak sarapan dulu Shila?" tanya Andre, papinya.

"Nanti aja Pi di sekolah"

"Tungguin gue Shil" ucap Rayhan yang langsung memakan semua roti sekaligus di piringnya.

"Mai Pai ehan eangkat uwu ya (Mami, Papi, Rayhan berangkat dulu ya)" ucap Rayhan yang tidak jelas terdengar dikarenakan roti yang masih terkunyah di mulutnya.

Meli dan Andre hanya bisa geleng-geleng kepala melihat kelakuan sepasang putra dan putri mereka.

•°•

"Lo kenapa kemaren ninggalin kita wey?" desak Dira yang baru datang sambil menyidang Ashila yang hatinya sedang tidak baik.

"Kalian abis ngapain hayo berdua?l?"

"Lo ga bisa diem dulu ya? Mau gue cubit pake gunting kuku?" ucap Kila yang mood nya juga sedang tidak baik.

"Gue kan kesel!" Balas Dira.

"Tapi Lo berisik tau gak?"

"Elo yang berisik Kil!"

"Elo Nyet!"

"Elo Sat!"

"Ihhh kok jadi kalian yang ribut sih?! Mending gue cabut!" teriak Ashila yang ditambah pusing dengan pertengkaran kedua sahabatnya itu. Lalu Ashila pergi meninggalkan kelas.

•°•

"Bolos yuk!" ajak Raka yang baru duduk di meja kantin.

"Yuk! Males gue kalo yang ngajarnya pak Agung." ucap Bagas.

"Bukannya setiap pelajaran lu males yak?" ucap Rio yang membuat Bagas nyengir kuda.

"Ya udah yuk cabut! Dua menit lagi masuk!" kata Rayhan dan mereka pun langsung bergegas menuju pintu gerbang sekolah.

Saat mereka sudah dekat dengan gerbang sekolah, mata Raka melihat Ashila yang sedang berdiri bersandar di pintu pagar degan raut wajah cemberut. Tak pakai lama, Raka langsung berlari menghampiri Ashila.

"Hai Sayang!" sapa Raka dengan mengedipkan sebelah matanya.

Ashila terkejut dan pikirannya langsung tertuju pada perkataan Raka tadi malam.

Because Of Truth Or Dare [ COMPLETED ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang