"I-ini punya lo, ketinggalan." ujar Ashila tanpa menatap Raka. Ia tak punya keberanian untuk itu.
Raka mengambil alih kantong kresek dari tangan Ashila.
"Makasih." ucapnya singkat.
Ashila mendongak setelah mendengar suara Raka. Sedikit ada rasa senang di hatinya begitu Raka mengucapkan terimakasih kepadanya.
"Ah, gak apa-apa Kak. Tadi gue gak sengaja liat lo ninggalin ini." ucap Ashila. Kini ia mulai berani untuk tersenyum di hadapan Raka.
"Sorry." ujar Raka tiba-tiba.
"K-kenapa minta maaf kak?" Ashila sungguh bingung.
"Sorry soal ucapan gue tadi pagi." ucap Raka sambil menoleh kearah lain. Ia merasa malu dengan dirinya sendiri.
"Soal itu, gak-"
"Raka! Kok lo lama sih? Ayo udah sore nih!" Tiba-tiba Talitha datang sambil menarik tangan Raka. Raka hanya bisa pasrah dan ikut berjalan bersama Talitha meninggalkan Ashila yang menatap kepergian mereka.
"Tadi kalian ngapain aja?" tanya Talitha begitu ia dan Raka sudah berada di dalam mobil.
"Siapa?" Raka balik bertanya.
"Lo sama Ashila." ucapnya begitu tenang. Ia masih mempertahankan image baiknya kepada Raka.
"Oh itu. Dia cuma ngasih es krim gue yang ketinggalan di kantin." jawab Raka seadanya.
"Kaki lo masih sakit?" tanya Raka menatap sekilas kearah kaki Talitha yang tampak baik-baik saja.
"Ah, eum masih sedikit sakit sih. Kayaknya keseleo. Tapi gak apa-apa gue masih bisa jalan kok." jawab Talitha.
Raka mengangguk-angguk. "Ada masalah apa lo sama Ashila? Bukannya waktu itu kalian deket?"
Talitha langsung menoleh kearah Raka yang sedang menyetir. Kemudian tersenyum kecil.
"Gue rasa, Ashila gak suka sama hubungan kita Rak. Kayaknya dia cemburu deh sama gue. Jadi dia mulai musuhin gue. Padahal gue udah nganggap dia sebagai adik gue sendiri Rak." ucap Talitha pelan. Raka mendengar kekecewaan dari nada bicara Talitha.
"Kok lo bisa mikir gitu?"
"Eum, Rak. Waktu gue ketemu dia tadi pagi, gue nyapa dia. Tapi dia malah ngehalangin jalan gue. Terus dia mulai bentak-bentak gue. Gue gak nyangka banget Ashila bisa kayak gitu." Talitha mulai menangis.
"Gimana ya Rak, gue baru tau sifat asli Ashila ternyata kayak gini. Ternyata dia baik didepan tapi busuk di belakang. Gue kecewa sama dia Rak." Talitha semakin menangis di sebelah Raka.
Apa benar itulah sifat Ashila? Yang Raka tau, Ashila adalah gadis jutek yang sangat manis. Bahkan ia sama sekali tidak pernah memikirkan hal buruk tentang Ashila.
Raka menghentikan mobilnya dan menoleh kearah Talitha.
"Gak usah nangis lagi. Ada gue di samping lo." ucap Raka seraya menghapus air mata Talitha.
•°•
"Assalamualaikum Ma!" Ashila dan Rayhan salam ketika mereka sudah sampai dirumah.
Ashila memaksa Rayhan untuk pulang bersama, karena ada sesuatu yang ingin ia tanyakan pada kakaknya itu.
"Waalaikumssalam, aih tumben sering pulang bareng?" tanya Meli begitu melihat Ashila dan Rayhan.
"Tau tuh. Orang Ehan mau nongkrong dulu sama temen, eh dipaksa pulang bareng sama dia." ucap Rayhan jengkel sambil menatap sinis kearah Ashila.
KAMU SEDANG MEMBACA
Because Of Truth Or Dare [ COMPLETED ]
Ficção AdolescenteSemuanya berubah hanya karena 1 permainan yang bernama Truth Or Dare. Ashila, gadis kelas XI SMA Anak Bangsa bermain sebuah permainan bersama kedua sahabatnya. Permainan itu bernama Truth Or Dare. Permainan yang menjebaknya dengan sebuah tantangan g...