"Gue gak nyangka lo sekasar ini." ujar Raka menatap Ashila tak percaya.
Ashila hanya bisa mematung di tempatnya, menatap punggung Raka dan Talitha yang mulai hilang dari pandangannya. Matanya berkaca-kaca meratapi situasinya saat ini, sungguh tidak adil.
Bagaimana bisa Talitha berakting dengan begitu baiknya. Keberuntungan memang tak berpihak lagi kepadanya. Ashila terus-menerus menerima kekalahan dari permainan busuk Talitha.
Entah mengapa ngin sekali Ashila mengejar Raka dan mengatakan bahwa Talitha lah yang telah menghancurkan hubungan mereka. Sudah lama ia memendam keinginan itu.
Tetapi Ashila tak mau egois, ia tidak boleh memikirkan dirinya sendiri dan merugikan orang lain. Ia harus mengalah saat ini. Biar waktu yang menjelaskan semuanya.
"Ashila lo kenapa disini?"
•°•
"Udah jangan nangis terus. Lo gak malu? Kantin udah mulai rame nih." ujar Andra yang terus menutupi tubuh Ashila yang sedang menangis dengan tubuh besarnya.
Ashila mengelap air matanya dan berusaha mengontrol emosinya.
"Udah?" tanya Andra.
Ashila mengangguk. "Sorry Ndra."
"Tuh kan, selalu aja lo bilang maaf, makasih, maaf, makasih. Lo lagi meranin peran protagonis FTV?" tanya Andra dengan nada bercanda. Ia terlihat sedang berusaha menghibur sahabatnya itu.
Ashila terkekeh mendengar guyonan Andra. Sahabatnya itu memang benar-benar bisa diandalkan.
"Sekarang lo bisa cerita?" tanya Andra menatap mata Ashila yang terlihat sembab.
Melihat Ashila yang hanya diam, Andra kembali bersuara.
"Kalo lo gak mau cerita juga gak apa-apa Shil. Gue gak mau bikin lo risih."
"Eum, gue bingung Ndra harus mulai dari mana." ucap Ashila seraya membuang nafas kasar.
"Dari awal. Gue bakal dengerin sampe selesai."
•°•
Raka menenggelamkan wajahnya di meja. Tak lupa ia memasangkan headset di kedua telinganya. Ia tak mau pergi kemana-mana setelah tau bahwa guru mata pelajarannya tidak bisa hadir sehingga kini kelasnya sedang free class.
"Lo serius gak mau ke warung?" tanya Rayhan kesekian kalinya. Namun lagi-lagi Raka hanya menggelengkan kepalanya.
Akhirnya Rayhan dan yang lainnya keluar kelas menuju warung Bi Odah, meninggalkan Raka sendirian di bangkunya.
Pikirannya tak henti-henti mengulang kejadian tadi pagi. Ada rasa bersalah dan tak percaya menyelimuti pikiran dan hatinya.
Ia merasa bersalah karena telah mengatakan kalimat itu kepada Ashila. Namun, ia juga tak habis pikir dengan sikap Ashila yang kasar terhadap Talitha.
Apa mungkin Ashila melakukan hal itu karena cemburu pada Talitha? Tapi cara yang Ashila lakukan sungguh tak sehat dan sangat kampungan.
Raka tersadar dari lamunannya ketika ada yang menepuk bahunya. Ia mengurungkan niatnya untuk marah ketika melihat Talitha yang sedang tersenyum di sana.
KAMU SEDANG MEMBACA
Because Of Truth Or Dare [ COMPLETED ]
Teen FictionSemuanya berubah hanya karena 1 permainan yang bernama Truth Or Dare. Ashila, gadis kelas XI SMA Anak Bangsa bermain sebuah permainan bersama kedua sahabatnya. Permainan itu bernama Truth Or Dare. Permainan yang menjebaknya dengan sebuah tantangan g...