PART 46- Other Side

1.3K 117 141
                                    

Siang ini, Ashila hanya duduk diam menatap kosong kearah lapangan basket yang dipenuhi banyak anak-anak yang sedang bertanding basket.

Riuh suara siswi-siswi yang berteriak mendukung tim jagoan mereka memenuhi lapangan ini. Dira tak kalah hebohnya dengan siswi-siswi yang lain, ia juga ikut berteriak menyerukan nama kekasihnya, Reza.

Kila yang berada di samping Dira hanya bisa diam dengan wajah datarnya sambil menutup telinga. Telinganya hampir lepas dari tempatnya akibat teriakan Dira yang super kencang itu.

Tadinya Ashila dan Kila sangat ogah jika harus berpanas-panasan menonton orang bermain bola. Namun Dira terus memaksa mereka dan mulai merengek tak jelas, hingga mau tak mau, Ashila dan Dira menuruti kemauannya.

Tak sengaja, Ashila menatap Raka yang juga tengah menatapnya dari arah lapangan. Tiba-tiba hatinya terasa sesak, seperti ada sesuatu yang membenturnya dengan sangat keras.

Ia langsung mengalihkan pandangannya kearah lain, tiba-tiba saja ia ingin menangis. Akhir-akhir ini mentalnya sangat tidak stabil. Ashila jadi sering menangis jika mengingat lelaki itu, dan juga pacar barunya tentu.

Sepertinya ia memang harus menyerah, Raka bukan lagi masa depannya. Terlalu sakit untuk menggapai hati Raka, terlalu banyak rintangan yang menghampiri, sepeti Talitha contohnya.

Ashila mulai lelah dengan segala permainan Talitha yang menguras energi dan tenaganya. Hatinya pun sering tergores oleh ucapan-ucapan yang sering Talitha lontarkan.

"Shil, minum nih." Tiba-tiba ada seseorang yang menyodorkan gelas es kelapa muda di pipi Ashila sehingga membuat gadis itu berteriak kesal.

"Andra! Dingin tau!" ucap Ashila seraya mengambil paksa minuman yang Andra sodorkan. Ia langsung meminum es kelapa itu dengan cepat, sepertinya ia sangat haus.

"Yeu, bukannya bilang makasih malah marah-marah lo!" Cibir Andra yang langsung duduk disebelah Ashila.

"Lagian lo ngasihnya kayak gitu! Pipi gue dingin tau!" ucap Ashila yang terlihat masih kesal.

"Uwu uwu, mana yang kedinginan? Sini Aa angetin!" ujar Andra sambil mengelus-elus pipi Ashila, membuat gadis itu terkekeh geli.

"Ekhem!" Kila berdeham, membuat Ashila dan Andra yang sedang asik dengan dunia mereka langsung berhenti.

"Minumannya buat Ashila doang nih?" tanya Kila menatap Andra sinis.

"Tau tuh! Kita juga harus kali!" sambung Dira tak kalah sinis.

Ashila langsung menyodorkan es kelapa muda miliknya kepada Kila dan Dira.

"Ini nih! Satu gelas bertiga biar so sweet!" ucap Ashila sambil terkekeh. Kila dan Dira langsung meminum es itu, tatapan mereka berdua masih terlihat kesal menatap Andra.

"Sorry, es nya tinggal dua gelas! Abis!" alibi Andra sambil menggaruk tengkuknya.

"Halah! Bilang aja pelit!" ucap Dira sambil mencibir, sedangkan Andra, ia hanya tertawa terbahak-bahak, disusul oleh tawa Ashila dan Kila.

Dari tengah lapangan, ada seseorang yang merasa tak suka, melihat pemandangan yang sedang ia lihat.

•°•

Talitha terduduk diam dimeja miliknya yang berada diruang OSIS, sebentar lagi ia akan turun jabatan sebagai ketua OSIS.

Banyak sekali data-data yang harus ia selesai sebelum berhenti dari jabatannya. Talitha adalah orang bisa dikatakan sangat teliti dan profesional. Ia cukup dikenal oleh warga sekolah, baik para murid, guru, dan pekerja sekolah lainnya.

Because Of Truth Or Dare [ COMPLETED ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang