"Ashila!"
"Kenapa lo sendiri disini?" tanya Talitha setelah ia duduk disebelah Ashila.
"Gak apa-apa Tha. Gue cuma lagi nyari angin aja." jawabnya canggung. Entah bagaimana, saat ia melihat Thalita, pikirannya langsung menerawang ke kejadian tadi sore di parkiran sekolah.
"Shil, gue kan udah pernah bilang sama lo. Kalau lo ada masalah, lo bisa cerita ke gue. Gue bakal selalu dengerin lo." ucap Thalita sambil memperlihatkan senyumannya.
Ashila menggaruk pelipisnya canggung. Ia tidak tahu harus membalas apa. Pikirannya sedang tidak jernih.
"Lo gak usah canggung gitu sama gue Shil. Gue udah nganggap lo sebagai adik gue sendiri!"
"Gue tau, sekarang pasti lo lagi sedih kan?"
"Keluarin aja Shil. Keluarin semua unek-unek yang ada didalam hati lo!"
"Gak usah sok kuat dengan lo bilang gak apa-apa,"
"Lo bisa keluarin semua beban yang ada di hati lo Shil!" ucap Talitha bertubi-tubi, lalu memeluk tubuh mungil Ashila.
Lalu tanpa disuruh, air mata Ashila keluar dengan derasnya. Ia kembali memeluk Talitha dengan erat. Ia menangis cukup lama hingga sesenggukan. Ashila sendiri tidak tahu mengapa ia menangis. Yang ia tahu hatinya terasa begitu sesak.
Setelah sekitar lima menit, tangisannya mulai reda. Ashila langsung melepaskan pelukannya dari Talitha.
"Jadi, lo udah siap cerita?" tanya Talitha.
"Gue..."
•°•
"Tumben lo kerumah gue. Ashila gak ada disini. Gak tau kemana. Gue telfon gak diangkat-angkat! Mau jadi bang Toyib dia!" omel Rayhan dengan kesal sambil berjalan menuju sofa. Diikuti oleh Raka yang baru saja sampai dirumah Rayhan.
"Gak ada? Kenapa gak lo cari?" tanya Raka kepo melihat Rayhan yang biasa saja mengetahui adiknya belum pulang jam segini.
Rayhan menghela nafas. "Mungkin dia lagi butuh waktu buat sendiri. Gue tau gimana dia. Dia keras kepala."
Mendengar ucapan Rayhan yang mulai serius, Raka langsung membuka suara. Ingin mencurahkan niatnya yang datang kerumah Rayhan malam-malam begini.
"Han, kenapa jadi gini ya?" ucap Raka dengan tatapan kosong.
Rayhan langsung menoleh kearah Raka. Ia sadar Raka sedang butuh teman curhat sekarang.
"Mungkin karena awalnya cara kita salah. Kesininya jadi begini." ucapnya.
"Lo suka sama adek gue?" lanjutnya membuat Raka menatapnya tajam.
"Hahaha santai aja kali muka lo. Jangan sampe lo suka sama adek gue. Gue gak mau punya adek ipar preman kayak lo!" ucap Rayhan dengan ekspresi jijik membuat Raka langsung menjitak kepala Rayhan.
"Lo juga preman, Bambang!" ujarnya kesal. Tapi sedetik kemudian, mereka berdua langsung tertawa terbahak-bahak.
"Back to topic."
"Lo suka sama adek gue?" tanya Rayhan mengulang.
"Gue gak tau." balas Raka singkat.
"Gue serius, lo beneran suka sama dia?"
"Tenang aja Han. Gue gak ada niatan buat suka juga sama adek lo. Ini kan cuma dare." balasnya tenang. Seperti tidak ada beban.
Rayhan hanya mengangguk-angguk mengerti.
"Oh iya, gue cabut dulu ya."
"Iye tiati Rak! Awas banyak dedemit!" ucap Rayhan sambil terkekeh.
•°•
Raka termenung diatas motornya. Ia menatap jalan yang ramai dengan tatapan kosong. Semuanya menjadi begitu rumit. Ia merasa lelah dengan semua ini. Mengapa Ashila sangat marah padanya? Apakah Andra begitu berarti bagi Ashila? Kurang apa dia? Bukankah selama ini ia selalu menjaga Ashila? Bodoh! Raka bodoh!
Apakah ia mulai menyukai Ashila? Menyukai bahan tantangan dari sebuah permainan? Tidak! Tidak seharusnya begini. Dari awal, ia hanya ingin bermain-main dengan Ashila! Ya begitu! Brengsek memang, tapi itulah dia! Raka Andara. Lelaki brengsek yang seharusnya tidak pernah tunduk kepada wanita. Ya, terkecuali Mamanya.
"ARGHHHHHHHHH!!!" teriaknya sambil turun dari motor, lalu menendang ban motornya berkali-kali.
"Bego lo Raka!"
"Sampah!"
•°•
Pagi ini terasa sejuk. Namun Ashila tidak mau bangun dari tempat tidurnya. Ia kurang tidur malam ini. Semalam, ia menghabiskan waktunya dengan menonton drama Korea hingga larut malam.
"Ashila bangun dong!" ucap Meli yang mulai lelah membangunkan anak gadisnya itu.
"Mami, Ashila ngantuk." balasnya lemah dengan mata yang masih tertutup rapat.
Meli menghela nafas. Ia tahu bahwa anaknya kurang tidur. Ia tahu bahwa Ashila sedang memiliki masalah. Namun, ya begitulah Ashila. Ia tidak pernah mau membebankan orang lain dengan masalahnya.
Meli segera turun kebawah, setelah lima menit, ia langsung menyuruh Rayhan membangunkan adiknya itu. Semoga saja berhasil.
"Kebo! Bangun lo!" ucap Rayhan yang sudah memakai seragam sekolah. Ya, aneh bukan? Rayhan selalu berangkat pagi-pagi ke sekolah. Meskipun ia notabenenya adalah seorang Bad Boy tapi ia sangat disiplin dan rajin. Aneh memang.
Ashila tidak menggubris perkataan Rayhan. Ia masih saja tertidur sambil memeluk gulingnya. Dengan kesal, Rayhan langsung naik keatas kasur Ashila dan berbaring disebelahnya. Lalu memeluk tubuh Ashila dari belakang.
Oh, tidak. Ini bukanlah adegan romantis.
"HAHAHAHAHAHAHA!" Ashila tertawa cukup keras ketika tangan Rayhan mulai menggelitiknya. Ya, itu adalah senjata rahasia Rayhan untuk membangunkan siapa saja yang susah bangun.
Rayhan langsung bangkit dari tempat tidur Ashila dan menatap gadis itu datar.
"Cepetan bangun." ucapnya sambil keluar dari kamar Ashila.
•°•
"Tadi malem Raka kerumah." ucap Rayhan membuka obrolan. Kini Rayhan dan Ashila sedang berada di mobil, menuju ke sekolah.
"Terus?" tanya Ashila acuh tak acuh.
Rayhan langsung mengusap wajah Ashila dengan kasar sehingga membuat gadis itu berteriak sambil mencubitinya.
"Lo suka gak sama Raka?"
Pertanyaan yang keluar dari mulut Rayhan makin kesini makin membuat Ashila gila. Ia tidak mau membahas lelaki itu hari ini.
"Plis deh Han. Gak usah bahas itu la-" ucapannya terpotong saat ia melihat seseorang yang sangat ia kenal sedang membonceng seseorang.
"What?"
•°•
Jangan lupa untuk mampir ke cerita baru aku yang judulnya "My Cute Little Wife"
See u!
![](https://img.wattpad.com/cover/137489472-288-k237152.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Because Of Truth Or Dare [ COMPLETED ]
Teen FictionSemuanya berubah hanya karena 1 permainan yang bernama Truth Or Dare. Ashila, gadis kelas XI SMA Anak Bangsa bermain sebuah permainan bersama kedua sahabatnya. Permainan itu bernama Truth Or Dare. Permainan yang menjebaknya dengan sebuah tantangan g...