Bel pulang sekolah sudah berbunyi sejak satu menit yang lalu. Ashila, Dira, dan Kila segera merapikan buku-buku mereka dan segera berlari keluar kelas.
"Shil, lo santai aja ya, ikutin apa yang gue bilang tadi!" ucap Kila kepada Ashila yang sedang kesal. Ya. Ia kesal karena hari ini, dirinya akan pulang sekolah bersama Raka.
"Iya Shil! Kak Raka gak bakal nge gigit lo kok!" sambung Dira sambil terkekeh.
"Ih apa sih Dir, lebay lo!" balas Ashila sambil menjitak kepala Dira dengan penuh kasih sayang.
Ashila membuang nafas kasar. Ia harus pulang bersama Raka untuk melancarkan tantangan dari para sahabatnya itu.
Baru saja Ashila mengangguk, dari arah berlawanan, datanglah Raka sambil berjalan santai menuju ke arah nya.
"Hai adik kelas gue!" sapa Raka sambil mengedipkan sebelah matanya. Sebenarnya, Ashila ingin sekali menerjangnya, tapi ia langsung tersenyum tipis.
"Yaudah yuk!" ucap Raka sambil menggenggam tangan Ashila. Ashila mencoba menepisnya, tapi genggaman itu terlalu kuat.
Akhirnya, dengan terpaksa, Ashila berjalan berdampingan dengan Raka yang juga menggandengnya membuat mereka menjadi sorotan mata seantero SMA Anak Bangsa.
•°•
"Naik!" ucap Raka kepada Ashila yang masih berdiri menatap motor Raka. Mereka berdua sudah berada di parkiran.
"Tapi kak," ucap Ashila sambil menatap motor yang ada di hadapan nya.
Raka pun menatap Ashila, lalu menatap motornya. Dan ia pun tertawa kecil.
"Haha. Lo gak bisa naik?" tanya Raka yang menyadari bahwa Ashila tidak bisa menaiki motor ninja-nya itu. Dikarenakan rok Ashila yang pendek, dan motornya yang tinggi.
"Mau gue naikin?" sambung Raka yang membuat Ashila melotot ke arahnya.
"Gak usah kak!" jawab Ashila cepat dan langsung menaiki motor besar milik Raka. Raka hanya tersenyum puas.
Motor besar Raka pun melaju meninggalkan SMA Anak Bangsa.
•°•
Raka melajukan motornya dengan kecepatan tinggi. Yang tentu saja membuat Ashila bersusah payah berpegangan pada ujung motor sambil menjaga rok nya yang bisa tersingkap kapan saja.
"Kak! Pelan-pelan bisa gak? Rok gue!" teriak Ashila tepat ditelinga Raka.
"Makannya pegangan dulu ke pinggang gue!" ucap Raka santai.
Ashila yang kesal dengan ucapan kakak kelas nya itu langsung mencubit pinggang Raka.
"Aw! Sakit Sayang!" ucap Raka yang membuat Ashila membeku ditempat nya.
Pipinya memerah tanda malu. Ashila terus menundukkan wajahnya, supaya Raka tidak melihatnya. Tapi tetap saja, kaca spion motor Raka menunjukan semuanya.
"Gak usah blushing juga kali!" ucap Raka membuat Ashila tersadar dan berusaha untuk tenang.
"Apa sih lo kak! Sok tau!" bantah Ashila kesal campur malu.
Raka hanya tersenyum tipis.
•°•
Motor Raka berhenti tepat di depan pagar rumah Ashila. Akhirnya Ashila bisa bernafas lega. Ia langsung turun dari motor besar Raka.
"Thanks kak." ucap Ashila singkat yang langsung beraba-aba ingin masuk kedalam rumah.
"Gue gak disuruh masuk dulu?" tanya Raka sambil mengerucutkan bibirnya yang membuat Ashila ingin sekali menampar bibir itu.
Baru saja Ashila ingin membuka mulut, Raka memotongnya.
"Bercanda!"
Ashila mengerutkan keningnya. "Yaudah, gue masuk dulu ya!" ucap Ashila dan beranjak pergi menuju pagar yang sudah terbuka itu.
Tapi, tiba-tiba ada yang mencekal tangannya. Dan sudah pasti dia adalah Raka.
"Kenapa?" tanya Ashila kesal.
"Gak jadi!" jawab Raka yang kembali cuek sambil melepas cekalan-nya di tangan Ashila.
"Dih sinting!" ucap Ashila pelan. Tapi Raka masih bisa mendengarnya.
"Apa lo bilang?" tanya Raka sambil menatap Ashila tajam.
"Enggak kok kak! Salah denger kali!" jawab Ashila sambil cengengesan.
Raka pun hanya menunjukan wajah datarnya.
"Yaudah sana masuk!" ucap Raka.
"Lo aja dulu kak yang pergi!" balas Ashila.
"Lo dulu!"
"Lo kak!"
"Lo!"
"Lo aja kak!"
"Elah nih cewek!" ucap Raka sambil turun dari motornya.
"Masuk atau gue cium?" tantang Raka sambil menaikan sebelah alisnya.
Ashila langsung terkejut mendengar ucapan Raka. Tanpa basa-basi, ia langsung masuk kedalam rumah tanpa melihat ke belakang.
'Ih tuh cowok mesum banget sih! Tapi kok bikin gue gemes? Eh Ashila! Sadar pea! Dia gak banget buat lo! Lo sama dia beda! Lah, gue kok jadi ngomong kesitu sih? Ah bodo! Gue capek' batin Ashila sambil masuk kedalam rumahnya.
•°•
Thanks for reading guys!
By the way don't become silent reader!
To be continue guys! 😸
KAMU SEDANG MEMBACA
Because Of Truth Or Dare [ COMPLETED ]
Ficção AdolescenteSemuanya berubah hanya karena 1 permainan yang bernama Truth Or Dare. Ashila, gadis kelas XI SMA Anak Bangsa bermain sebuah permainan bersama kedua sahabatnya. Permainan itu bernama Truth Or Dare. Permainan yang menjebaknya dengan sebuah tantangan g...