"Tapi gue kangen."
•°•
"Gila kali ya tuh orang! Pake bilang kangen segala. Emang gue bakal luluh gitu?" oceh Ashila. Kini ia sedang duduk dipinggir lapangan sekolah sambil meminum pop ice.
Sebenarnya, bel pulang sekolah sudah berbunyi sejak lima menit yang lalu. Namun ia belum mau pulang. Matahari begitu panas menyengat sehingga ia lebih memilih untuk minum dulu.
"Cewek!" Tiba-tiba seseorang menepuk bahunya pelan sambil menyapanya. Sontak, hal itu membuat Ashila terjungkal akibat kaget.
"Andra!" ucap Ashila kesal. Pop ice nya sampai tumpah sehingga mengenai baju seragamnya. Andra hanya tertawa melihat raut wajah kesal Ashila. Baginya, itu adalah hiburan gratis. Dasar Andra!
"Ish Andra! Liat nih baju gue basah semua!"
Andra berhenti tertawa. "Sorry Shil! Gue gak liat kalau lo lagi minum. Sorry ya!"
Andra langsung merasa bersalah melihat baju seragam Ashila yang kini sangat basah.
"Wiw seksi juga." Tiba-tiba ada seorang siswa yang lewat didepan mereka sambil bergumam.
Ashila yang mendengar ucapan itu langsung melihat kearah bajunya.
Oh shit!
Pakaian dalamnya samar-samar terlihat. Ia langsung menyilangkan tangannya didepan dada. Wajahnya kini memerah akibat malu sekaligus kesal.
Andra yang sadar akan gerak-gerik Ashila, dengan cepat ia langsung membuka bajunya. Kini ia hanya memakai kaus putih tipis yang memperlihatkan otot-otot nya yang kekar.
Wow!
•°•
"Udah?" tanya Andra ketika melihat Ashila keluar dari pintu toilet sekolah. Kini Ashila sudah memakai kaos seragam milik Andra yang terlihat besar dibandingkan ukuran tubuhnya.Andra hampir ingin tertawa melihatnya. Menurutnya itu sangat lucu. Ashila begitu menggemaskan baginya.
"Andra, gue aneh ya?" tanya Ashila dengar raut wajah sedih.
"Enggak kok Shil. Lo masih cantik." jawab Andra sambil mengelus-elus puncak kepala Ashila dengan gemas.
"Sorry ya Ndra, baju lo gue pake," ujar Ashila dengan rasa bersalah.
Andra yang melihat kelakuan Ashila langsung mencubit pelan pipi Ashila.
"Aw! Kok malah dicubit?" ucap Ashila kesal sambil memegang pipinya.
"Lo itu gemesin banget ya. Udah tau gue yang salah, tapi elo yang malah minta maaf."
"Sorry ya Shil." lanjutnya dengan tulus. Ia sungguh-sungguh merasa bersalah kepada Ashila.
"Gak apa-apa, kok Ndra," balas Ashila sambil tersenyum.
"Sebagai tanda permintaan maaf, gimana kalau kita jalan-jalan?"
•°•
"Wahh! Es krim nya enak ya Ndra! Manis hehe!" ujar Ashila dengan girang sambil memakan es krim yang ada ditangannya. Kini mereka berdua sedang berada di taman komplek rumah Ashila.
KAMU SEDANG MEMBACA
Because Of Truth Or Dare [ COMPLETED ]
Teen FictionSemuanya berubah hanya karena 1 permainan yang bernama Truth Or Dare. Ashila, gadis kelas XI SMA Anak Bangsa bermain sebuah permainan bersama kedua sahabatnya. Permainan itu bernama Truth Or Dare. Permainan yang menjebaknya dengan sebuah tantangan g...